Disentil Menkes Lambatnya Vaksinasi Covid-19 Lansia, Ini Alasan Dinkes Kota Bandung
Merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung mengungkap lambatnya proses vaksinasi Covid-19 terhadap warga lanjut usia (Lansia). Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, dr Rosye Arosdiani beralasan sejumlah hambatan kerap ditemui.
Seperti terbatasnya mobilitas serta beberapa kendala kesehatan. "Dari sekian banyak lansia yang dijadwalkan, yang datang tidak sejumlah itu, kemudian yang lolos kesehatan pun masih ada hambatannya," katanya, seperti dikutip Antara, Kamis (20/5).
Ia mengatakan ada sebanyak 305.666 lansia di Kota Bandung yang menjadi sasaran vaksinasi. Namun yang telah mengikuti vaksinasi, khususnya tahap pertama, baru sekitar 95.591 orang lansia.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana cara JKN membantu lansia? 'Jika tidak ada JKN ini, dapat dipastikan saya tidak akan bisa menjalani pengobatan, saya tidak memiliki biaya untuk membayarnya sendiri, apalagi saya menderita banyak penyakit yang mengharuskan saya rutin berobat, bahkan diantaranya saya juga menjalani rawat inap,' ungkap Widnyana.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan lansia? Dengan menerapkan gaya hidup sehat, menjaga lingkungan, nutrisi yang baik, dan faktor sosial-ekonomi yang positif, lansia dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik hingga usia lanjut.
-
Bagaimana cara Pemkab Banyuwangi membantu lansia di Banyuwangi? Karena, Pemkab Banyuwangi memiliki program layanan 'Jemput Bola Rawat Warga' di mana puskesmas melakukan pemeriksaan ke rumah-rumah warga secara rutin, khususnya ke lansia dan mereka yang tidak bisa berobat ke luar rumah.
-
Siapa yang perlu mendukung lansia? Lansia membutuhkan dukungan sosial yang kuat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, mengurangi rasa kesepian, dan membantu mengatasi tantangan yang mungkin mereka hadapi.
-
Bagaimana lansia menjaga kesehatan? Lansia membutuhkan waktu istirahat yang cukup dan sebaiknya menghindari aktivitas fisik yang terlalu berat.
Padahal, kata dia, pihaknya terus berupaya untuk mempercepat vaksinasi kepada lansia dengan berbagai cara. Salah satunya bekerjasama dengan lembaga swasta dengan skema jemput bola terhadap lansia.
"Mungkin masyarakat di kita itu memang sulit ya..., mobilitas juga nggak mau jauh, dijemput ojek juga malah merasa asing yang menjemputnya, anaknya juga belum tentu mengizinkan," katanya.
Selain itu, ia juga mengatakan vaksinasi lansia digelar dengan cara desentralisasi sehingga dengan banyaknya lokasi, proses vaksinasi diharapkan akan lebih cepat.
Kemudian ia juga telah berupaya dengan menjaring instansi yang memiliki grup lansia sehingga vaksinasi kepada lansia bisa terjangkau dari beberapa cara.
"Kelompok lansia dari pensiunan-pensiunan juga sudah, seperti Telkom, PT KAI, perusahaan yang ada grup pensiunannya, dari organisasi keagamaan juga sudah dikumpulkan yang lansianya, karena biasanya lebih nyaman kalau pada kenal," kata dia.
Namun hal itu, menurut dia, masih belum sesuai dengan harapan sehingga desentralisasi vaksinasi itu perlu diperluas hingga level wilayah yang lebih kecil lagi.
"Kita butuh usaha untuk lebih kecil lagi desentralisasinya, jadi lebih kecil lagi, kan terpantau ya," demikian Rosye Arosdiani.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta pemerintah di Jabar mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19, khususnya bagi warga kategori lanjut usia (lansia). Target yang dicanangkan saat ini masih belum terealisasi dengan maksimal.
Menurut dia, pemerintah menargetkan 21,6 juta lansia bisa diberi vaksin Covid 19. Dari jumlah itu, secara total, baru terealisasi sebanyak 2,8 juta lansia.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaKemensos berkolaborasi memberikan pelayanan operasi katarak bagi PPKS lanjut usia (lansia) di Kabupaten Tulungagung.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca Selengkapnya