Disentil Ridwan Kamil soal Paling Rendah Jaga Jarak, Wali Kota Depok Pertanyakan Data
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan kepatuhan menjaga jarak terendah adalah Kota Depok. Hal itu diungkapkan Emil di Makodam III Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Senin (18/1).
Menanggapi hal itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris meminta transparansi data yang diungkap Emil. Idris mengatakan pihaknya bukan antikritik, tapi hal itu jangan sampai menjadi masalah dan berefek. Dikatakan Idris, sebelumnya juga Emil sempat melontarkan ucapan soal Depok siaga 1 karena terus berada di zona merah.
"Pernyataan sebelumnya tentang siaga 1 juga kami minta klarifikasi, standar penilaiannya kayak apa transparansi dalam penilaian, bukannya kami menolak kritik. Memang ini sebuah kritik kepada kita wakil masyarakat kota Depok terhadap masalah menjaga jarak itu tidak menjadi soal, cuma ya jangan sampai nanti efeknya malah bermasalah," kata Idris, Selasa (19/1).
-
Dimana Ridwan Kamil menyampaikan janji tersebut? 'Salah satu programnya nanti RW-RW akan kita kasih anggaran minimal Rp100 sampai Rp200 juta,' kata RK di Jakarta Timur, yang dikutip (8/9).
-
Dimana Ridwan Kamil menyampaikan pentingnya IKN layak huni? Dalam Rapat Koordinasi Nasional IKN, pria yang akrab disapa Emil itu mengaku pernah mengingatkan Presiden RI Joko Widodo tentang kompleksitas dalam membangun ibu kota negara baru.
-
Dimana Ridwan Kamil tinggal? Ridwan Kamil mengungkap beberapa sudut rumahnya saat ia ditinggalkan sang istri mendampingi putri mereka kuliah ke Inggris.
-
Siapa yang memberi wejangan pada Ridwan Kamil? Bakal Calon Gubernur (Bacagub), Jakarta Ridwan Kamil (RK) menemui mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo alias Foke.
-
Kenapa Ridwan Kamil pede dalam debat Pilgub Jakarta? Jika tidak optimis, bagaimana bisa menjadi pemimpin? Saya selalu memiliki sikap optimis berkat pengalaman 10 tahun di Bandung dan Jabar,' ungkap RK kepada awak media di Posko Bang Mul, Jakarta Utara, pada hari Minggu.
-
Bagaimana Ridwan Kamil mengkampanyekan dirinya di Pilkada DKI Jakarta? 'Saya akan sosialisasikan dan membantu Pak Ridwan Kamil menjadi gubernur. Saat mengemudikan angkot, saya akan mengajak penumpang untuk memilih nomor 1, pasangan RIDO,' tuturnya.
Menurutnya jangan sampai ungkapan itu justru membuat semangat warga dan tim satgas melemah. Idris pun meminta ucapan Emil untuk diklarifikasi. Idris juga meminta kepada Emil sebagai pejabat untuk mempertimbangkan sejumlah hal sebelum melontarkan ucapan.
"Coba statement ini diklarifikasi. Kasih tahu saja standarnya seperti apa, kalau memang untuk maslahat jangan sampai keinginan kita baik tapi mendatangkan mudharat yang lebih besar. Kita merasakan sesuatu apa ya pandemi yang semuanya mencemaskan jangan sampai membuat cemas lagi. Saya tidak mengatakan itu tidak benar, tolong standar penilaiannya dan dipikirkan kembali kalau seorang pejabat tinggi mengeluarkan statement itu harus dilihat, ditimbang maslahatnya, mudharatnya seperti apa," tegasnya.
Idris tidak menutup diri terhadap ucapan Emil sepanjang hal itu memang benar dan bisa dipertanggungjawabkan. Menurutnya, itu bisa menjadi pecut warga agar disiplin dan patuh terhadap protokol kesehatan.
"Kalau mendatangkan maslahat ya tidak apa-apa. Ya mudah-mudahan ini menjadi pecut bagi warga dan bagi kita semuanya tentang masalah jarak dan mudah-mudahan dengan jaga jarak seperti ini kita berarti nanti bisa melaksanakan 3M," ungkapnya.
Hingga saat ini pun kata dia perihal menjaga jarak masih belum sepakat. Ada yang menyebut jaga jarak sekitar 1 meter hingga 2 meter. "Jaga jarak 1 meter, setengah meter 2 meter jadi kan masih di diperselisihkan 2 meter apa 2 setengah meter atau 3 meter ini kan masih macam-macam pendapatnya. Ke depannya mari sama sama di dalam menghadapi pandemi seperti ini yang kita bangun adalah semangat spirit yang kita bangun adalah imunitas kejiwaan kita," katanya.
Keheranan yang sama pun diungkapkan Kepala Satpol PP Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny yang mengaku belum mendapat konfirmasi perihal ucapan Emil. Dia bahkan mempertanyakan dari mana penilaian tersebut.
"Aplikasi apa ya? Kalau aplikasi itu hasil, misalnya kita yang giat melakukan (razia) protokol kesehatan banyak, sementara daerah lain tidak banyak (razia), maka tentu kita yang banyak dong (angka pelanggaran protokol kesehatannya). Justru kita yang rajin yang meningkat" kata Lienda.
Dia mengaku akan melakukan konfirmasi terlebih dulu terkait hal tersebut. Dikatakan dia jika ingin melakukan perbandingan maka harus apple to apple. "Harus apple to apple, misalnya di daerah ini berapa kali (razia), hasilnya gimana? Jangan-jangan, nanti banyakan Depok yang melakukan kegiatan (razia), ya banyak melaporkan. Sementara yang lain tidak terlalu sering melaporkan, itu yang harus dibuktikan dulu," tutupnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil menyentil Dharma Pongrekun karena salah data soal Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPenilaian kualitas udara dari Pemkot dan AQI berbeda
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tak mau menanggapi hasil survei berlebihan karena menurutnya angka dalam survei selalu bergerak, bisa naik dan turun.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tegas membantah Dharma terkait Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi yang dianggap miskin usai Covid-19.
Baca SelengkapnyaWali Kota Depok Mohammad Idris mengeluarkan kebijakan baru untuk mengurangi polusi udara. Naik motor wajib dua orang, naik mobil minimal tiga orang.
Baca SelengkapnyaPolusi Udara Depok Masuk Kategori Tidak Sehat, begini respons Pemkot Depok
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil (RK) mengaku tidak ingin membicarakan terkait dengan elektabilitas atau survei.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, pandemi Covid-19 membuat pemerintah memberlakukan pembatasan aktivitas sosial atau lock down secara besar-besaran.
Baca SelengkapnyaGolkar belum menentukan apakah Ridwan Kamil maju di Jakarta atau Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaRK belum mengantongi KTP Jakarta. Sehingga dia harus mencoblos di daerah sesuai dengan alamat yang tertera pada KTP.
Baca SelengkapnyaKPU Jakarta menggelar debat pamungkas Pilkada Jakarta 2024 yang digelar malam ini pada Minggu, 17 November 2024 di Hotel Sultan.
Baca Selengkapnya