Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Disentil Ridwan Kamil soal Paling Rendah Jaga Jarak, Wali Kota Depok Pertanyakan Data

Disentil Ridwan Kamil soal Paling Rendah Jaga Jarak, Wali Kota Depok Pertanyakan Data Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertemu Wali kota Depok Idris Abdul Shomad. ©2019 Merdeka.com/Nur Fauziah

Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan kepatuhan menjaga jarak terendah adalah Kota Depok. Hal itu diungkapkan Emil di Makodam III Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Senin (18/1).

Menanggapi hal itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris meminta transparansi data yang diungkap Emil. Idris mengatakan pihaknya bukan antikritik, tapi hal itu jangan sampai menjadi masalah dan berefek. Dikatakan Idris, sebelumnya juga Emil sempat melontarkan ucapan soal Depok siaga 1 karena terus berada di zona merah.

"Pernyataan sebelumnya tentang siaga 1 juga kami minta klarifikasi, standar penilaiannya kayak apa transparansi dalam penilaian, bukannya kami menolak kritik. Memang ini sebuah kritik kepada kita wakil masyarakat kota Depok terhadap masalah menjaga jarak itu tidak menjadi soal, cuma ya jangan sampai nanti efeknya malah bermasalah," kata Idris, Selasa (19/1).

Menurutnya jangan sampai ungkapan itu justru membuat semangat warga dan tim satgas melemah. Idris pun meminta ucapan Emil untuk diklarifikasi. Idris juga meminta kepada Emil sebagai pejabat untuk mempertimbangkan sejumlah hal sebelum melontarkan ucapan.

"Coba statement ini diklarifikasi. Kasih tahu saja standarnya seperti apa, kalau memang untuk maslahat jangan sampai keinginan kita baik tapi mendatangkan mudharat yang lebih besar. Kita merasakan sesuatu apa ya pandemi yang semuanya mencemaskan jangan sampai membuat cemas lagi. Saya tidak mengatakan itu tidak benar, tolong standar penilaiannya dan dipikirkan kembali kalau seorang pejabat tinggi mengeluarkan statement itu harus dilihat, ditimbang maslahatnya, mudharatnya seperti apa," tegasnya.

Idris tidak menutup diri terhadap ucapan Emil sepanjang hal itu memang benar dan bisa dipertanggungjawabkan. Menurutnya, itu bisa menjadi pecut warga agar disiplin dan patuh terhadap protokol kesehatan.

"Kalau mendatangkan maslahat ya tidak apa-apa. Ya mudah-mudahan ini menjadi pecut bagi warga dan bagi kita semuanya tentang masalah jarak dan mudah-mudahan dengan jaga jarak seperti ini kita berarti nanti bisa melaksanakan 3M," ungkapnya.

Hingga saat ini pun kata dia perihal menjaga jarak masih belum sepakat. Ada yang menyebut jaga jarak sekitar 1 meter hingga 2 meter. "Jaga jarak 1 meter, setengah meter 2 meter jadi kan masih di diperselisihkan 2 meter apa 2 setengah meter atau 3 meter ini kan masih macam-macam pendapatnya. Ke depannya mari sama sama di dalam menghadapi pandemi seperti ini yang kita bangun adalah semangat spirit yang kita bangun adalah imunitas kejiwaan kita," katanya.

Keheranan yang sama pun diungkapkan Kepala Satpol PP Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny yang mengaku belum mendapat konfirmasi perihal ucapan Emil. Dia bahkan mempertanyakan dari mana penilaian tersebut.

"Aplikasi apa ya? Kalau aplikasi itu hasil, misalnya kita yang giat melakukan (razia) protokol kesehatan banyak, sementara daerah lain tidak banyak (razia), maka tentu kita yang banyak dong (angka pelanggaran protokol kesehatannya). Justru kita yang rajin yang meningkat" kata Lienda.

Dia mengaku akan melakukan konfirmasi terlebih dulu terkait hal tersebut. Dikatakan dia jika ingin melakukan perbandingan maka harus apple to apple. "Harus apple to apple, misalnya di daerah ini berapa kali (razia), hasilnya gimana? Jangan-jangan, nanti banyakan Depok yang melakukan kegiatan (razia), ya banyak melaporkan. Sementara yang lain tidak terlalu sering melaporkan, itu yang harus dibuktikan dulu," tutupnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dharma Sindir Jabar jadi Daerah Termiskin Pascacovid, Ridwan Kamil: Datanya Keliru Pak, Baca Lagi
Dharma Sindir Jabar jadi Daerah Termiskin Pascacovid, Ridwan Kamil: Datanya Keliru Pak, Baca Lagi

Ridwan Kamil menyentil Dharma Pongrekun karena salah data soal Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Penilaian Kualitas Udara Depok Ada Dua Versi, Wali Kota Minta Ganti Alat Ukur jika Salah
Penilaian Kualitas Udara Depok Ada Dua Versi, Wali Kota Minta Ganti Alat Ukur jika Salah

Penilaian kualitas udara dari Pemkot dan AQI berbeda

Baca Selengkapnya
Elektabilitas Ridwan Kamil di Jabar
Elektabilitas Ridwan Kamil di Jabar

Ridwan Kamil tak mau menanggapi hasil survei berlebihan karena menurutnya angka dalam survei selalu bergerak, bisa naik dan turun.

Baca Selengkapnya
VIDEO: RK Ngegas Skak Jenderal Polisi Usai Jabar Disenggol Paling Miskin, Sebut Datanya Salah
VIDEO: RK Ngegas Skak Jenderal Polisi Usai Jabar Disenggol Paling Miskin, Sebut Datanya Salah

Ridwan Kamil tegas membantah Dharma terkait Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi yang dianggap miskin usai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Wali Kota Depok Keluarkan Aturan Kurangi Polusi Udara: Naik Motor Harus 2 Orang, Mobil Minimal 3 Orang
Wali Kota Depok Keluarkan Aturan Kurangi Polusi Udara: Naik Motor Harus 2 Orang, Mobil Minimal 3 Orang

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengeluarkan kebijakan baru untuk mengurangi polusi udara. Naik motor wajib dua orang, naik mobil minimal tiga orang.

Baca Selengkapnya
Polusi Udara Depok Masuk Kategori Tidak Sehat, Respons Wali Kota Idris Dicibir Netizen
Polusi Udara Depok Masuk Kategori Tidak Sehat, Respons Wali Kota Idris Dicibir Netizen

Polusi Udara Depok Masuk Kategori Tidak Sehat, begini respons Pemkot Depok

Baca Selengkapnya
Survei di Jabar Tinggi, Ridwan Kamil: Sekarang Enggak Usah Terlalu Ngomongin Elektabilitas
Survei di Jabar Tinggi, Ridwan Kamil: Sekarang Enggak Usah Terlalu Ngomongin Elektabilitas

Ridwan Kamil (RK) mengaku tidak ingin membicarakan terkait dengan elektabilitas atau survei.

Baca Selengkapnya
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen

Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.

Baca Selengkapnya
Dharma Sebut Pandemi Covid-19 Bikin Ekonomi Jakarta Keok: Kalau Saya Jadi Gubernur Tidak akan Begitu
Dharma Sebut Pandemi Covid-19 Bikin Ekonomi Jakarta Keok: Kalau Saya Jadi Gubernur Tidak akan Begitu

Dia menyebut, pandemi Covid-19 membuat pemerintah memberlakukan pembatasan aktivitas sosial atau lock down secara besar-besaran.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil Nyaman di Jabar: Mudah Menang Menurut Hitungan dan Survei
Ridwan Kamil Nyaman di Jabar: Mudah Menang Menurut Hitungan dan Survei

Golkar belum menentukan apakah Ridwan Kamil maju di Jakarta atau Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
RK Masih Ber-KTP Jabar, Pengamat: Simbol Komunikasi Tak Hargai Pemilih Jakarta
RK Masih Ber-KTP Jabar, Pengamat: Simbol Komunikasi Tak Hargai Pemilih Jakarta

RK belum mengantongi KTP Jakarta. Sehingga dia harus mencoblos di daerah sesuai dengan alamat yang tertera pada KTP.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras RK Sengat Pramono di Debat Sebut Ahok & PDIP Paling Brutal Gusur Warga Jakarta
VIDEO: Keras RK Sengat Pramono di Debat Sebut Ahok & PDIP Paling Brutal Gusur Warga Jakarta

KPU Jakarta menggelar debat pamungkas Pilkada Jakarta 2024 yang digelar malam ini pada Minggu, 17 November 2024 di Hotel Sultan.

Baca Selengkapnya