Diserang buaya, Zaini tewas dengan kondisi tangan dan kaki putus
Merdeka.com - Seekor buaya menyerang warga Desa Mekar Sari, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau bernama Zaini (35). Pria lajang itu ditemukan tewas dengan kondisi organ tubuh yang tidak utuh.
Kepala Desa Mekar Sari, Erman mengatakan, Zaini sempat hilang diseret buaya tersebut ke muara sungai selama 3 hari. Hingga akhirnya mayat buruh sagu itu ditemukan mengapung di pinggir sungai.
"Almarhum Zaini merupakan tulang punggung keluarga. Dia bekerja sebagai buruh tebang perkebunan sagu tersebut," ujar Erman saat dihubungi merdeka.com, Rabu (31/10).
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Apa yang dimakan buaya itu? Buaya tersebut sebelumnya memangsa kucing peliharaan yang tidak sengaja masuk ke kandangnya.
-
Siapa yang diculik dan dibunuh di Lubang Buaya? Gerakan 30 September menculik dan membunuh para jenderal Angkatan Darat.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
Sebelum kejadian, Zaini hendak mengikat dan membawa batang dengan rakit untuk dibawa ke pabrik. Peristiwa penyerangan buaya itu terjadi pada Minggu (28/10).
"Korban sedang mengikat batang-batang sagu di sungai Desa Mekar Sari. Tiba-tiba korban hilang dari rakitnya," kata Erman.
Erman menyebutkan, awalnya masyarakat tidak mengetahui korban diserang buaya. Namun keesokan harinya warga melihat buaya muara berukuran besar sedang menggigit potongan tubuh manusia, tepatnya pada bagian kaki.
"Kemunculan buaya itu membuat masyarakat desa semakin yakin bahwa korban hilang akibat diserang hewan tersebut," ucap Erman.
Proses pencarian selanjutnya semakin ditingkatkan. Upaya itu membuahkan hasil setelah pada Selasa kemarin (30/10) warga menemukan jasad korban terapung tidak jauh dari lokasi hilangnya Zaini.
"Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Beberapa bagian tubuh korban hilang. Kedua tangannya sudah tidak ada lagi. Kemudian kaki kiri terpotong hingga lutut," jelas Erman.
Kemudian jenazah korban dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan dan dilanjutkan pemakaman. Atas insiden ini, Erman berharap ada tindakan dari pihak berwenang sehingga tidak menimbulkan korban lagi.
Serangan buaya kerap kali terjadi di Riau. Sebelum insiden maut di Meranti tersebut, kejadian serupa terjadi di Kabupaten Kuantan Singingi. Beruntung, dalam insiden tersebut, korban yang merupakan siswa SMP selamat dan hanya mengalami luka ringan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaDi dalam mulut buaya, terdapat sesosok mayat laki-laki yang tidak menggunakan pakaian.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSeorang warga, MB (53) selamat dari serangan buaya muara sepanjang tiga meter usai berjibaku melawan.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaHamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa tersebut Daeng Sattuang mendapatkan 25 jahitan di kaki.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama ayahnya mandi di kali. Kakinya kemudian diterkam.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca Selengkapnya