Disergap setelah buron 8 bulan, begal di Medan ditembak mati
Merdeka.com - Satu lagi tersangka begal sadis di Medan ditembak mati. Polisi terpaksa melumpuhkan dengan timah panas karena tersangka mencoba menyerang petugas saat penangkapan.
Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka yang ditembak mati yakni Afandri Simangunsong alias Bangun (37), warga Jalan Rawa Cangkuk Gang Arab, Medan. Dia disergap saat melarikan diri ke arah Sungai Betimus, sekitar Jalan Perdana Medan, dinihari tadi sekitar 00.30 Wib.
"(Tersangka) bersembunyi dalam gelap berusaha melawan petugas dengan sebilah golok. Tim melakukan tembakan tegas dan terukur dengan menembak paha dan dada sebelah kiri tersangka, dan tersangka langsung tewas di tempat," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Putu Yudha Prawira, Rabu (8/8).
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Afandri disangka sebagai salah seorang pelaku aksi begal terhadap Yunita di Jalan Mabar, Medan pada Rabu (13/12/2017) sekitar pukul 05.30 Wib. Sepeda motor Honda Beat milik perempuan itu dirampas 4 pria.
"Tersangka merupakan bagian dari jaringan pelaku begal sadis yang berhasil diungkap Polrestabes Medan pada Desember 2017 silam," jelas Putu.
Dalam perampokan sadis itu, korban ditarik dari sepeda motor. Perempuan itu bahkan diseret hingga beberapa meter.
Setelah kejadian dilaporkan, polisi langsung melakukan penyelidikan. tim gabungan mengidentifikasi pelaku kejahatan itu adalah Raja Amin Siregar alias Raja (33) Cs. Jumat (29/12/2017) sekitar pukul 01.30 Wib, tim mendapat informasi bahwa para pelaku sedang berada di Jl. Beringin Pasar VII Tembung.
Raja dan seorang pelaku lainnya, M Ridho Padang alias Rido (24), ditangkap di lokasi itu. Keduanya mengaku melakukan perampokan itu bersama Afandri dan Nanda (DPO).
Saat pengembangan, Raja dilaporkan menyerang petugas. Dia ditembak dan tewas. Sementara Ridho yang disebutkan berusaha lari juga ditembak. Kedua kakinya diterjang peluru polisi.
Pada 22 Februari 2018, tim gabungan mendapat informasi bahwa Afandri tengah berada di rumahnya. Namun saat disergap dia berhasil melarikan diri dari atap rumahnya lalu menyeberang ke gedung sekolah. “Belakangan dia diinformasikan melarikan diri ke Pekanbaru, Riau,” ucap Putu.
Senin (6/8), petugas mendapat informasi bahwa Afandri berada di Medan. Tim melakukan penyelidikan di seputar tempat tinggalnya, namun dia tidak terlihat.
Rabu (8/8) sekitar pukul 00.30 Wib, Afandri melintas di Jalan S Parman, Medan mengendarai sepeda motor Honda Revo. Tim melakukan pengejaran, sedangkan tersangka berusaha melarikan diri.
Putu menyatakan, tersangka kabur ke arah Jalan Perdana dan mendekati jembatan. Sepeda motor yang digunakan tersangka terjatuh. Tersangka terlihat melarikan diri turun ke arah Sungai Betimus Jalan Perdana. Dia bersembunyi dalam gelap dan berusaha melawan petugas dengan sebilah golok, sehingga petugas menembaknya. Pria itu tewas di tempat.
"Tersangka telah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumut untuk dilakukan diautopsi," jelas Putu.
Berdasarkan keterangan Ridho, dalam kelompok pelaku kejahatan ini, Raja yang menentukan target. Mereka pernah melakukan aksi perampokan lain di berbagai tempat di Kota Medan, seperti di Jalan Selam IV, Jalan STM, Jalan Brigjen Katamso Medan, Jalan Sisingamangaraja dekat Makam Pahlawan, Jalan Pukat Banting, Jalan Pukat atau Selam, Jalan Jermal XV, Jalan Asia Simpang Jalan Amplas, Jalan Sumatera, Jalan HM Joni Medan, Jalan Sisingamangaraja atau Fly Over Amplas Medan, dan 7 kali di Jalan Lintas Tanjung Morawa-Medan, serta Jalan Irian Barat.
Kasus ini masih dikembangkan. Polisi juga masih mencari pelaku lain yang belum tertangkap.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaPicu keresahan masyarakat, DPRD Sumut dukung penuh tindakan tegas kepolisian dalam membasmi begal sadis di Kota Medan.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution mengapresiasi langkah kepolisian bertindak tegas terhadap pelaku begal sadis yang kian meresahkan masyarakat Medan.
Baca SelengkapnyaPelaku DA dan F ditangkap di seputaran Kota Medan pada Selasa (11/6).
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaPolisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca Selengkapnyasatu pelaku berinisial I alias Gawong diberikan tindakan tegas terukur hingga tewas
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku takut dikejar-kejar petugas apalagi rekannya tewas ditembak polisi.
Baca SelengkapnyaPelaku R diduga terlibat dalam perkara perampokan bersenjata api di lima tempat di Sumatera Barat selama beberapa tahun.
Baca Selengkapnya