Disergap tim saber pungli, bendahara Dinkes Labusel kabur lewat jendela
Merdeka.com - Polisi melakukan operasi tangkap tangan di Dinas Kesehatan (Dinkes) Labuhan Batu Selatan (Labusel). Saat disergap karena diduga melakukan pungli, bendahara instansi itu kabur lewat jendela.
"Operasi tangkap tangan kita lakukan di kantor Dinas Kesehatan Labusel di Jalan Sosopan, Kota Pinang, kemarin sekitar pukul 17.00 WIB," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Selasa (10/7).
OTT ini berawal dari informasi yang diterima polisi mengenai adanya pemotongan dana BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) periode Januari 2018 hingga Maret 2018. Pungli itu diduga dilakukan Bendahara Dinas Kesehatan Kabupaten Labusel, S (34).
-
Siapa yang melakukan pungli? Berdasarkan keterangan di video, disebutkan bahwa pungli di Babelan jadi pungli terkuat di muka bumi.
-
Siapa yang diduga terlibat dalam pungli di Lapas Cebongan? Kepala Lapas Kelas IIB Sleman atau Lapas Cebongan, Kelik Sulistyanto mengakui memang ada oknum yang diduga melakukan pungli.
-
Siapa yang menerima uang pungli? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjatuhkan sanksi etik terhadap PLT Karutan periode 2020-2021, Ristanta. Ia terbukti terlibat dalam praktik pungutan liar (pungli) dengan menerima sejumlah uang Rp30 juta dari para tahanan.
-
Di mana aksi pungli terjadi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Siapa yang terbukti terlibat pungli di Rutan KPK? 90 pegawai Komisi Antirasuah yang telah terbukti terlibat dalam praktik pungli.
-
Bagaimana KPK mengungkap kasus suap di Basarnas? Pengungkapan kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan pada Selasa 25 Juli 2023 sekitar jam 14.00 WIB di jalan raya Mabes Hankam Cilangkap, Jakarta Timur dan di Jatiraden, Jatisampurna, Kota Bekasi. Dalam OTT, KPK amankan 11 orang dan menyita goodie bag berisi uang Rp999,7 Juta.
Warga Desa Asam Jawa, Cikampak Labusel, itu dilaporkan memotong 40 persen dari dana BOK yang seharusnya diterima masing-masing Kepala puskesmas di Labusel. "Akibatnya dana BOK yang diterima tidak lagi sesuai dengan jumlah yang seharusnya," sebut Tatan.
Tim Saber Pungli mencoba menangkap tangan proses pemotongan dana itu. Namun, mereka hanya menemukan 6 orang korban pemotongan dana BOK.
Keenamnya masing-masing S (48), Kepala Puskesmas Aek Goti; ES (38), Kepala Puskesmas Tanjung Medan; JA (34), Kepala Puskesmas Mampang; NA (31), Bendahara Puskesmas Aek Goti; YH (43) Kepala Puskesmas Langga Payung; dan EE (52), Kepala Puskesmas Ulumahuam. "Mereka merupakan saksi korban," kata Tatan.
Sementara Bendahara S melarikan diri lewat jendela. Polisi masih memburunya.
"Kita sudah imbau untuk mnyerahkan diri ke Polres Labuhan Batu, namun yang bersangkutan sampai saat ini belum hadir dan masih dalam pencarian," ujar Tatan.
Dalam kasus ini, petugas juga mengamankan barang bukti berupa uang tunai Rp 54.550.000 dari tas Bendahara Puskesmas Aek Goti; uang tunai Rp 35.000.000 dari Kepala Puskesmas Tanjung Medan; uang tunai Rp 34.900.000, dari Kepala Puskesmas Mampang; dokumen pertanggungjawaban dana BOK periode Januari 2018 hingga Maret 2018; daftar penerimaan transport kegiatan BOK Puskesmas (DAK Non Fisik 2018) bulan Januari-Maret 2018.
Polisi masih mendalami kasus pungli ini. Mereka masih meminta keterangan dari saksi-saksi dan mencari S.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 48 orang saksi diperiksa sebelum penetapan tersangka
Baca SelengkapnyaDisinggung soal pernyataan KPK yang menyebut dirinya menghilang saat KPK melakukan operasi tangkap tangan? Gus Muhdlor menepisnya dengan eksepresi mengelak.
Baca SelengkapnyaPenggelapan uang ini hanya dilakukan dalam beberapa hari.
Baca SelengkapnyaKedelapan warga binaan itu terindikasi membantu pegawai berinisial M.
Baca SelengkapnyaPenyelidikan ini berawal dari laporan dari keluarga warga binaan di Lapas Cebongan.
Baca SelengkapnyaAksi culasnya itu merugikan negara hingga Rp1.158.628.535
Baca SelengkapnyaUang tersebut kemudian diteruskan untuk membeli barang-barang.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali diperiksa penyidik KPK terkait dugaan pemotongan dan penerimaan dana insentif ASN di lingkungan BPPD Sidoarjo, Jumat (16/2).
Baca SelengkapnyaIa mengaku kesusahan memenuhi kebutuhan hidup keluarga
Baca Selengkapnyatersangka mengaku uang yang dikorupsi digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta membayar utang di pinjol yang totalnya mencapai 30 sampai 50 aplikasi
Baca SelengkapnyaPenggeledahan itu berlangsung pada pukul 10.00 WIB.
Baca SelengkapnyaHal ini lah yang terungkap dalam persidangan kedua dugaan korupsi pemotongan dana insentif ASN BPPD Sidoarjo dengan terdakwa mantan bupati Sidoarjo
Baca Selengkapnya