Disidak petugas, pekerja ilegal China di PLTU di Kukar berlarian
Merdeka.com - Tim gabungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalimantan Timur, Polri dan TNI, menyidak lokasi proyek PLTU di Handil, kecamatan Muara Jawa, kabupaten Kutai Kartanegara, Rabu (21/12). Lokasi proyek itu diduga banyak mempekerjakan WNA asal China. Saat disidak, tidak sedikit pekerja China illegal yang berlarian menghindari petugas.
Keterangan diperoleh, pekerja asing asal Tiongkok di proyek PLTU itu dilaporkan kian marak. Tidak sedikit juga laporan diterima Disnakertrans dari masyarakat, perihal maraknya pekerja asing Tiongkok itu, bekerja di proyek PLTU yang diduga illegal.
"Sepertinya ada yang ilegal. Karena tim datang tadi, ada yang pekerja China yang kabur. Itu pekerja yang berasal dari subkontraktor," kata Kepala Disnakertrans Kalimantan Timur Fathul Halim, saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (21/12) siang.
-
Apa yang dilakukan polisi China? Sang polisi bahkan tak segan turun tangan mempromosikan dagangan sang penjual dengan pengeras suara. 'Enam mao per setengah kilogram,' katanya. Saat salah seorang calon pembeli melirik, sang polisi turut menggiring sosoknya ke lapak.'Silakan kalau mau lihat dulu,' ungkapnya.
-
Di mana pekerja Indonesia bekerja? Haygrove, sebuah perkebunan di Hereford yang memasok buah beri ke supermarket Inggris, memberikan surat peringatan kepada pria tersebut dan empat pekerja Indonesia lainnya tentang kecepatan mereka memetik buah sebelum memecat mereka lima dan enam pekan setelah mereka mulai bekerja.
-
Apa yang dilakukan WNA tersebut? Selama tinggal di kampung, Mojorejo, Modo, Lamongan, dia kerap buat onar.
-
Apa yang dilakukan polisi terhadap WNA? Dari 18 anggota polisi, terdapat 12 nama yang telah beredar dan telah diidentifikasi. Beberapa nama tersebut adalah: 1. Kasubdit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP ME 2. Kasat Narkoba Polres Jakarta Pusat Kompol J 3. Kanit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Kompol DF 4. Kanit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKP YTS 5. Panit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Iptu SM 6. Panit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Iptu S 7. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Aiptu AJMG 8. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Brigadir FRS 9. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Brigadir DW 10. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Bripka WTH 11. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Bripka RP 12. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Briptu D.
-
Kenapa pekerja Indonesia dipecat? Pihak perkebunan yang mempekerjakan mereka mengatakan mereka dipecat karena kurang cepat memetik buah-buah yang akan dipasok ke supermarket besar.
-
Kapan pendatang asal Cina mulai masuk ke Indonesia? Mengutip jadesta.kemenparekraf.go.id, para pendatang asal Cina sendiri mulai masuk ke Indonesia pada kisaran abad ke-14 sampai abad ke-17 silam.
Dari data yang didapat Disnakertrans, ada sekitar 80 pekerja asal Tiongkok resmi yang bekerja di wilayah Kutai Kartanegara. Namun fakta di lapangan, diperkirakan melebihi dari jumlah yang terdata dan masuk melalui mekanisme yang diatur dalam perundang-undangan.
"Nah tapi kalau yang di PLTU Handil ini, jumlahnya belum tahu. Informasi kami terima, banyak warga Tiongkok. Tim tadi datang ke kantor proyek, mereka (pekerja Tiongkok) pada larian tidak tahu kemana," sebut Halim.
"Sebelumnya, di bulan Mei 2016, tim Disnaker Kabupaten Kutai Kartanegara, juga sudah menyidak. Ada WN China ilegal yang akhirnya dideportasi. Berhubung sejak Oktober 2016 kewenangan pengawasan TKA di provinsi, maka kami turun ke PLTU ini," tambahnya.
"Kalau yang kami ketahui dan terima informasi, selain di Kukar ini, dugaan banyaknya TKA China juga ada di Balikpapan. Sama kan, mereka ada di proyek PLTU. Ya, di Kukar dan Balikpapan. Kalau di luar itu, resmi. Seperti di Kutai Barat, karena kerja di sektor perkebunan," ungkap Halim.
Hingga sore ini, lanjut Halim, tim gabungan masih di lokasi PLTU, terus mendata kelengkapan administrasi pekerja Tiongkok, termasuk mencari tahu keberadaan TKA yang kabur, yang diduga illegal.
"Kalau yang lega, tidak masalah. Yang jadi masalah ini yang illegal. Kita segera berkoordinasi dengan kantor imigrasi. Soal ini, harus menjadi tim terpadu," tegas Halim.
Sementara Supriadi, warga Handil dihubungi terpisah menerangkan, para TKA China yang ada di lokasi PLTU memang berlarian meninggalkan lokasi proyek. Sampai saat ini, tim gabungan masih berada di lokasi. Itu pun menjadi tontonan warga Handil, yang juga tahu kedatangan petugas gabungan.
"Tidak tahu kabur ke mana. Tapi yang jelas, kaburnya ke hutan. Kita tunggu saja sekuat apa mereka di dalam hutan. Apalagi mereka belum makan siang. Pasti kelaparan," kata Supriadi.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
WN China itu baru berada di Indonesia selama dalam hitungan bulan.
Baca SelengkapnyaDia menantang BRIN untuk membeberkan data atas pernyataan tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus PMI Non Prosedural ini kerap terjadi karena iming-iming keberangkatan yang mudah, tidak membutuhkan pelatihan dan kompetensi bidang.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, KPK berencana melakukan penyelidikan dugaan korupsi dalam penyelundupan 5 ton ore nikel dari Indonesia ke Tiongkok.
Baca SelengkapnyaMasa depan bakal dibanjiri oleh pekerja lepas yang sangat rentan dalam kesejahteraan.
Baca SelengkapnyaPara pelaku berupaya mengirimkan para PMI secara ilegal, khususnya cacat administrasi seperti menggunakan visa yang tidak sesuai.
Baca SelengkapnyaLuhut memastikan porsi TKA itu nantinya akan berkurang seiring dengan banyak dilatihnya SDM lokal untuk industri hilirisasi.
Baca SelengkapnyaTindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan menawarkan pekerjaan dan modus-modus lain semakin marak terjadi.
Baca SelengkapnyaAksi ini merupakan bentuk protes terhadap berbagai isu yang dinilai merugikan para pekerja di industri tekstil.
Baca SelengkapnyaUntuk modus para tersangka yakni menjadikan korban sebagai PMI hingga PSK.
Baca Selengkapnya5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia
Baca SelengkapnyaBuronan interpol asal China tersebut diduga menipu ribuan korbannya melalui skema ponzi.
Baca Selengkapnya