Disiksa dan Dipaksa Mengaku Pemerkosa Bidan di Ogan Ilir, Buruh Lapor Polisi
Merdeka.com - Seorang buruh, Haris Mail alias Ujang (25) menjadi korban salah tangkap yang dilakukan orang tak dikenal diduga anggota polisi. Dia mengalami penyiksaan dan dipaksa sebagai pelaku perampokan dan pemerkosaan bidan desa di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, berinisial YL.
Ujang ditemukan dengan banyak luka dan lemas di Kecamatan Rambutan, Banyuasin, Sabtu (23/2). Saat ditemukan, kedua tangannya terikat dan mata tertutup lakban.
Warga membawa Ujang ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang. Saat ini kondisi kesehatannya semakin membaik namun masih tetap menjalani perawatan.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
Bapak satu anak itu mengatakan, penculikan terjadi saat dirinya sedang istirahat usai mengantar batu untuk proyek tol bersama temannya di Desa Kamal, Kecamatan Pemulutan Barat, Ogan Ilir, Jumat (22/2) malam. Dia dibawa beberapa orang menggunakan dua mobil dan tiga sepeda motor.
Dalam perjalanan, korban dipaksa mengaku sebagai pemerkosa bidan YL. Lantaran sama sekali tak mengetahui dan bukan pelakunya, korban menolak. Namun, korban justru menerima siksaan dari para pelaku.
"Saya dipaksa mengaku, padahal saya tidak tahu apa-apa. Tangan diikat dan saya disiksa berjam-jam di dalam mobil," ungkap Ujang di RS Bhayangkara Palembang, Senin (25/2).
Dalam keadaan lemas akibat luka di sekujur tubuhnya, korban dibuang para pelaku di Kecamatan Rambutan. Beruntung ditemukan warga setempat. Saksi mata, Krisna Murdani (25) mengaku menyaksikan langsung saat temannya itu dibawa paksa oleh para pelaku. Bahkan, pelaku sempat melepaskan dua tembakan peringatan saat penangkapan.
"Saya tanya mau dibawa ke mana, mereka (pelaku) jawab ke Polda. Tapi saya bingung kasus apa karena kami baru antar batu ke tol di Kayuagung," ujarnya.
Saat kejadian, kata dia, para pelaku juga membawa sepeda motor Revo nomor polisi BG 5719 JY miliknya yang dipinjam korban.
"Ujang itu pinjam motor saya buat beli rokok. Motor saya itu dibawa juga," kata dia.
Ayah korban, Hayan (61) mengatakan, mereka sama sekali tidak kenal dengan bidan YL yang menjadi korban perkosaan. Jarak rumahnya dan TKP juga terbilang jauh, harus melewati delapan desa dari kampungnya.
"Kenalpun tidak kami dengan bidan itu. Atas dasar apa menuduh anak saya pelakunya, anak saya itu kerjanya cuma buruh angkut batu," kata Hayan.
Hayan mengaku sudah melaporkan kasus ini ke Polda Sumsel. Dirinya berharap, polisi segera mengusut kasus ini dan menangkap penganiaya anaknya.
"Saya minta diusut tuntas, pengeroyok dan pelaku salah tangkap anak saya ditangkap," harapnya.
Sementara itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, pihaknya akan mengungkap kasus ini dengan jelas tanpa ditutupi. Apalagi, dia menduga pelaku adalah oknum polisi yang meminta korban mengaku sebagai pemerkosa bidan YL.
"Kata dia (korban) diambiL oleh sekelompok orang. Saya berpendapat ini oknum polisi, tidak mungkin preman. Hanya saja, dia tidak bisa menjelaskan siapa pelakunya," kata Zulkarnain.
"Bagaimanapun itu tugas saya. Tetap profesional. Korban pun sudah kita rawat. Saya tidak akan menutup-nutupi kasus ini, kalau memang ternyata oknum polisi yang melakukan itu, aib kami. Betul akan kami sikat pelakunya, termasuk dugaan pemerkosaan itu. Asal tetap sesuai dengan yuridis, etis, dan teknis," tegasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasi Humas Polres Bogor, Iptu Desi Triana membenarkan peristiwa tersebut terjadi di Sukaraja. Korban diminta melaporkan kejadian itu ke polisi.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut berawal ketika korban hendak menjual gadgetnya kepada salah seorang pelaku.
Baca SelengkapnyaIbu korban, YR (27), mengaku awalnya curiga dengan luka memar di tubuh kedua anaknya.
Baca SelengkapnyaPria asal Depok mengajak teman-temannya untuk menculik dan menganiaya pekerja bengkel karena tak terima sepeda motornya di bengkel tak kunjung diperbaiki
Baca Selengkapnya10 Anggota Polisi Diduga Sekap dan Aniaya Warga di Bali
Baca SelengkapnyaPelaku telah ditahan oleh polisi. Korban saat ini masih trauma.
Baca SelengkapnyaBegal tukang ojek di Tanjung Raja, Ogan Ilir setelah buron sepekan.
Baca SelengkapnyaKorban pertama diperkosa beberapa kali oleh para tersangka.
Baca Selengkapnya