Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Disinfektan Bisa Membunuh Virus Corona Dalam Hitungan Menit

Disinfektan Bisa Membunuh Virus Corona Dalam Hitungan Menit penyemprotan disinfektan Masjid. ©2020 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Riset dari Singapura menunjukkan disinfektan bisa membasmi corona, virus asal Wuhan, China yang mengancam dunia. Di Indonesia, virus corona mengakibatkan 34 orang terinfeksi dan dua orang meninggal dunia.

Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan, desinfektan dapat membunuh mikroorganisme seperti bakteri dan virus yang ada di permukaan benda mati. Efektivitas disinfektan bergantung pada lama paparan, suhu, konsentrasi dan ada tidaknya bahan pengganggu.

"Biasanya bisa (semprot) dua atau tiga kali (disinfektan), virus langsung mati," kata Nadia saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (13/3).

Orang lain juga bertanya?

Ahli Mikrobiologi Rumah Sakit Universitas Indonesia, Fera Ibrahim juga mengungkap hal yang sama. Menurutnya, disinfektan bisa membunuh virus seperti corona.

Cara lain yang paling ampuh membasmi virus adalah cuci tangan. Setelah melakukan aktivitas, seseorang dianjurkan mencuci tangan.

"Cuci tangan cara lain membunuh virus," ucap Fera.

Kepala Subdirektorat Penyehatan Udara, Tanah, dan Kawasan, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Cucu Cakrawati Kosim, mengatakan, disinfektan bisa membunuh hingga 99,9 persen kuman dalam waktu 10 menit.

"Disinfektan juga bisa membunuh kuman dalam waktu tertentu yang tertera pada label produk disinfektan masing-masing," ujarnya.

Menurut Cucu, beberapa formula kimia dapat membunuh kuman dalam waktu lima menit namun produk lain dapat melakukannya hanya dalam waktu satu menit atau kurang.

"Ini disebut 'dwell time' dan harus dipertimbangkan ketika memilih dan menggunakan disinfektan," pungkasnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
FOTO: Berantas Nyamuk DBD, Museum Tekstil Jakarta Difogging Demi Keamanan Pengunjung
FOTO: Berantas Nyamuk DBD, Museum Tekstil Jakarta Difogging Demi Keamanan Pengunjung

Kegiatan fogging ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung museum di tengah tingginya kasus DBD.

Baca Selengkapnya
Bertambah 81, Kematian Akibat DBD di RI Capai 621 Kasus
Bertambah 81, Kematian Akibat DBD di RI Capai 621 Kasus

Kemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Kemenkes Minta WNI Tunda Perjalanan ke Luar Negeri
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Kemenkes Minta WNI Tunda Perjalanan ke Luar Negeri

Kasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.

Baca Selengkapnya
Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus
Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus

Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak

Baca Selengkapnya
FOTO: Tekan Penyebaran DBD, Petugas Gencarkan Fogging untuk Basmi Nyamuk Aedes Aegypti
FOTO: Tekan Penyebaran DBD, Petugas Gencarkan Fogging untuk Basmi Nyamuk Aedes Aegypti

Data Kemenkes per 14 April 2024 menunjukkan ada 62.001 pasien DBD dengan jumlah kematian 475 orang meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Kemenkes: Nyamuk Wolbachia Efektif Cegah DBD
Kemenkes: Nyamuk Wolbachia Efektif Cegah DBD

Kemenkes mengatakan Wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Ini Imbauan Kemenkes RI
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Ini Imbauan Kemenkes RI

Kemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Peneliti Blak-blakan soal Nyamuk Wolbachia Hasil Rekayasa Genetik
Peneliti Blak-blakan soal Nyamuk Wolbachia Hasil Rekayasa Genetik

Peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) Adi Utarini atau akrab disapa Uut buka-bukaan terkait nyamuk wolbachia.

Baca Selengkapnya