Diskotek dan Panti Pijat di Palembang Wajib Tutup saat H-1 Ramadan

Merdeka.com - Sehari sebelum puasa Ramadan, seluruh tempat hiburan dan panti pijat di Palembang wajib tak lagi beroperasi. Sementara warung makan dan restoran dibolehkan tetap buka asal tidak vulgar. Aturan tersebut berdasarkan Surat Edaran Wali Palembang Nomor 12/SE/PP/2022 Sanksi tegas akan dikenakan bagi pelanggar.

Kepala Satpol PP Palembang GA Putra mengungkapkan, diskotek dan panti pijat baik tradisional maupun modern dapat melaksanakan aturan itu agar tidak mengganggu ketertiban umum. Usaha ini bisa beroperasi kembali pada H+2 lebaran.

"Mulai H-1 atau Jumat nanti, seluruh tempat hiburan dan panti pijat tak lagi beroperasi, sehabis Ramadan baru buka," ungkap Putra, Rabu (30/3).

Pada hari pelaksanaan, patroli dan razia dari berbagai elemen diintensifkan dengan tujuan tidak terjadi pelanggaran. Denda hingga pencabutan izin operasional menjadi sanksi bagi pelanggar.

"Patroli digencarkan, jangan sampai ada yang buka secara sembunyi-sembunyi," kata dia.

Berbeda halnya dengan warung makan dan restoran. Usaha ini masih diperkenankan tetap beroperasi dengan catatan harus menutup toko atau etalase dengan spanduk atau semacamnya.

"Jangan vulgar, ikuti aturan pemerintah saja, paling tidak etalase atau tempat makan ditutup," ujarnya.

Kasat Pol PP Sumsel Aris Saputra menambahkan, pihaknya telah bekerjasama dengan TNI dan Polri untuk menciptakan kondusifitas selama bulan puasa tahun ini. Salah satu agendanya adalah membubarkan asmara Subuh yang menjadi fenomena di bantaran Sungai Musi setiap Ramadan.

"Kegiatan itu jelas mengganggu orang banyak, terlebih warga sekitar," kata dia.