Distribusi Logistik Korban Banjir di Pedalaman Meratus Kalsel Terkendala Longsor
Merdeka.com - Pendistribusian bantuan logistik kepada para korban banjir di pedalaman Pegunungan Meratus, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, mengalami kesulitan karena terkendala tanah longsor di sejumlah titik.
"Kondisi masyarakat di lokasi bencana sangat memprihatinkan, mereka bertahan dengan hasil bumi seadanya. Ada yang cuma makan ubi mentah dan kelapa saja," kata Alfi bersama tim survei dari komunitas pendaki Gerombolan Hijau di posko untuk Meratus Pedalaman, Senin (18/1).
Sampai saat ini di Kecamatan Hantakan, ada tujuh dusun yang sulit diakses untuk menyalurkan bantuan logistik dan evakuasi warga karena tanah longsor menutup jalan.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Kapan Dusun Tonjong sering diterjang banjir? Dusun Tonjong merupakan daerah rawan banjir. Kondisi rumah-rumah di desa itu kurang baik. Saat musim hujan, kampung itu selalu diterjang banjir dengan tingginya mencapai 1,8-2 meter.
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Dia menjelaskan, dari Desa Alat RT 3 menuju Dusun Arangani ada longsor ringan, selanjutnya menuju Dusun Lukuran ke Batu Kiting (Desa Hinas Kanan) ke Dusun Rantau Perupuk, juga ditemukan lokasi longsor berat, lumpur yang menutup jalan hingga 2 meter di sepanjang jalan menuju kampung.
"Bisa dikatakan di tiga titik longsor itu hampir menutup semua badan jalan. Khusus dari Rantau Perupuk menuju Dusun Baya Wana dan Pantai Uang (Desa Datar Ajab) jalur harus melewati sungai karena ada jembatan gantung yang putus," ujarnya.
Kondisi tersebut menyebabkan tim mengalami kesulitan dan harus bekerja keras karena membawa logistik seberat masing masing hampir 30 kg berjalan kaki, terhitung dari Desa Alat RT. 3 sampai ke Dusun Bayawana memakan waktu sekitar 8 jam dengan jarak 15 km.
Sekarang baru saja berangkat dari kampus STIPER Amuntai kelompok dua dengan anggota 18 orang membawa logistik berupa beras 15 kg, mie instan 5 dos, perlengkapan bayi dan obat obatan.
Posko khusus untuk warga pedalaman meratus," ujar Kasman Susanto Koordinator Posko Peduli pedalaman.
Babinsa Dusun Alat dan Datar Ajab dari Koramil Pagat, Serda Embran juga membantu ke lokasi dengan berjalan kaki bersama satu anggotanya.
"Ada rencana heli bantuan pusat untuk mendistribusikan logistik. Kita mau cek lokasi untuk pendaratan," ujarnya.
Diberitakan Antara, khususnya di Kecamatan Hantakan, hilir mudik kendaraan terlihat ramai baik siang ataupun malam untuk memberi bantuan, hingga terkadang membuat jalan akses satu satunya itu macet.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaSebanyak 26 warga Kabupaten Luwu terpaksa jalan kaki 6 jam menuju ke pengungsian setelah desanya terisolasi akibat banjir dan longsor.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sejak awal Desember mengakibatkan becana tanah longsor di sejumlah titik, Rabu (4/12).
Baca SelengkapnyaBencana tanah longsor di Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu menyebabkan empat orang warga meninggal dan jalan provinsi terputus.
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaDua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang
Baca SelengkapnyaMenurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaMeski material longsor tidak sampai menutup seluruh badan jalan, namun kondisi itu mengharuskan polisi melakukan sistem buka tutup.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia itu berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan kondisi jalan kampung yang tidak memadai sehingga jenazah harus ditandu oleh warga untuk dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaBencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca Selengkapnya