Dita bomber gereja Surabaya disebut keponakan anggota jaringan bom Bali I
Merdeka.com - Dita Oepriarto mengajak serta istri dan anaknya dalam aksi bom bunuh diri di tiga gereja di Kota Surabaya, Minggu (13/5). Dia menjadi otak sekaligus eksekutor bom tiga gereja Surabaya.
Tidak banyak yang tahu bahwa Dita Oepriarto, disebut-sebut memiliki hubungan kerabat dengan Sukastopo, anggota jaringan bom Bali I. Hal ini diungkapkan adik pelaku bom Bali I, Amrozi yakni Ali Fauzi Manzi, dalam diskusi publik di Gedung LIPI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (17/5).
"Dita ini keponakan Sukastopo. Sukastopo ditangkap 2002 akhir karena masuk jaringan bom Bali satu. Teroris melahirkan teroris," jelas adik kandung Amrozi dan Ali Imron ini.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden tersebut? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Sukastopo juga memiliki anak yang terlibat peristiwa bom Bali I yaitu Amin Abdullah. Amin ditangkap pada tahun 2002. Jaringan Sukastopo ini adalah jaringan lama. Sedangkan Dita disebut jaringan baru.
"Genetiknya nyambung," ujarnya.
Ali Fauzi yang juga mantan kepala instruktur perakitan bom Jemaah Islamiah (JI) Jawa Timur ini mengatakan, satu keluarga bergabung dengan jaringan teroris bukan hal baru. Ini telah berlangsung sejak 2002 sebagaimana yang terjadi pada keluarganya.
"Di 2002 dan seterusnya sudah ada keluarga yang ramai-ramai masuk jaringan (teroris), salah satunya saya," kata pendiri Yayasan Lingkar Perdamaian ini.
Ali mencoba menganalisa yang dilakukan Dita hingga berhasil membujuk keluarganya melakukan aksi bom bunuh dri. Dia yakin Dita telah melakukan radikalisasi kepada istri dan anak-anaknya sejak lama, sejak anak-anaknya berusia dini. Ia kemudian mengajak anak-anaknya melakukan aksi mematikan tersebut dengan memberikan pemahaman bahwa yang mereka lakukan akan berbuah surga.
"Yang dilakukan Dita sekeluarga bukan bimsalabim dan sudah melakukan radikalisasi usia dini baik kepada anaknya yang laki-laki dan anak-anaknya yang perempuan dan mereka sudah paham, sudah tahu, saya yakin. Kecuali pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya. Tapi pelaku bom bunuh diri di gereja itu satu keluarga sudah paham dan mereka tentu ada perpisahan dan ada dialog-dialog sebelum melakukan itu," paparnya.
Banyak pihak heran dan menyebut perilaku Dita tak bisa diterima akal sehat karena mengajak keluarganya. Ali menilai itu tidak lepas dari ideologi yang dipegang dan diyakini.
"Ini bagian dari ideologi yang mereka punyai. Apapun kalau sudah tentang ideologi tentu akan sangat susah (dicegah) kecuali dengan trik-trik tertentu," kata dia.
Menurutnya para teroris ini adalah kaum yang overdosis dalam beragama. Islam adalah sebenarnya agama yang mengajarkan wasathiyah atau pertengahan.
"Agama jangan terlalu berlebihan, berbahaya. Saya dulu memahami agama secara berlebihan," ujarnya.
"Konsep Islam paling aman di tengah-tengah. Tidak lebih, tidak kurang," sambungnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua oknum anggota TNI Kodam IX/Udayana ditangkap karena diduga terlibat dalam penyerangan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar, Bali.
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca SelengkapnyaAda kisah di balik kebersamaan sang perwira dan anak angkat tercinta.
Baca SelengkapnyaSeleb TikTok Satria Mahatir atau yang lebih dikenal dengan panggilan 'cogil' ditangkap bersama ketiga teman atas kasus pengeroyokan.
Baca SelengkapnyaTersangka DM dinilai tak seorang diri dalam aksi pelariannya saat menjadi DPO kasus kepemilikan senpi ilegal.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaSelain dikenal sebagai putra dari Wakil Presiden Indonesia ke-6 Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Mayjen Kunto Arief Wibowo rupanya punya garis keturunan keluar
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaSaat ini Dito tengah di bawah ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaAda indikasi salah satu dari oknum tersebut memiliki hubungan keluarga dengan pelaku lainnya
Baca SelengkapnyaDito Mahendra tiba di Gedung Bareskrim Polri sekitar pukul 15.47 WIB.
Baca SelengkapnyaHubungan dari pria yang diamankan ketika ada di stasiun Balapan Solo, adalah orang tua dari HOK.
Baca Selengkapnya