Ditagih bayar jasa pelacur, 3 anggota polisi di Bali ngamuk
Merdeka.com - Mungkin kata memalukan yang dapat mewakili atas perbuatan yang dilakukan 3 anggota Polda Bali yang mengamuk dan merusak salah satu komplek lokalisasi di Danau Poso, Nomor 29, Sanur, Denpasar Selatan, Bali. Mereka mengamuk hanya karena saat 3 anggota tersebut datang ke lokalisasi dan tidak mendapatkan jatah berhubungan badan gratis dengan wanita penghibur disana.
Peristiwa ini terjadi pada Kamis (18/9) dini hari sekitar pukul 02.00 WITA. Informasi yang berhasil dihimpun merdeka.com, ketiga anggota polisi ini adalah anggota PJR Direktorat Lalulintas (Dit Lantas) Polda Bali Induk 6 Tol Benoa. Mereka masing-masing berinisial Bripka GD RW, Brigadir IGN O dan Brigadir I PB.
"Selama ini anggota kita yang mengamuk ini adalah ditugaskan di pos jaga Tol wilayah simpang Benoa. Mereka juga bersama dua orang Satpam yang juga sama-sama bertugas di tol Benoa," ungkap salah seorang petugas di Polda Bali yang enggan disebutkan namanya, Kamis (18/9).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa polisi yang melakukan pencabulan? Korban menceritakan kejadian pahit yang dialaminya. Oleh pelaku yang belakangan diketahui berinisial Brigpol AK diminta masuk ke sebuah ruangan.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Kenapa polisi mencabuli korban? Setelah melakukan pelecehan, pelaku memperlakukan korban seolah tak terjadi apa-apa. Korban dipersilakan keluar ruang dengan sebelumnya diancam agar tidak menceritakan kejadian tersebut kepada orang lain.'Setelah itu korban keluar dari ruangan tersebut dan menyuruh mereka pulang ke panti asuhan,' ujar Ipda Wahyu.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Menurut petugas tersebut, pelaku datang ke lokalisasi dalam keadaan mabuk. Saat tiba di sebuah tempat penginapan yang menyediakan wanita penghibur, para anggota korps abu-abu ini langsung mengorder 'daging mentah' dengan harga sekali jos Rp 250 ribu. "Mereka datang dengan mengendarai mobil pribadi ke lokalisasi. Langsung minta datangkan cewek," Ucap sumber ini, kamis (18/9).
Peristiwa memalukan ini terjadi saat salah seorang anggota yang usai berhubungan dengan salah seorang pelacur bernama Santi (24) tidak mau bayar. Sebelumnya sempat terjadi perang mulut di dalam kamar, bahkan terdengar suara rintihan dari Santi karna ditampar. Mendapat tindakan kekerasan, Santi keluar kamar dan memanggil karyawan Bungalow.
Namun sial bagi karyawan Bungalow bernama Bawafi (40) yang bermaksud untuk menanyakan perihal kejadian itu malah menerima bogem dari pelaku. Bahkan korban yang saat itu tersungkur, masih diinjak dan ditendang pelaku. Ironisnya, teman-teman pelaku yang masih di dalam kamar dan mendengar keributan di luar ikut menyambut dan menginjak-injak pelaku.
"Saya tidak ingat setelahnya. Mereka langsung kabur," kata Bawafi yang melaporkan soal dirinya dianiaya di Polsek Denpasar Selatan, kamis (18/9).
Sayangnya Kapolsek Densel, Kompol Nanang Pri Hasmoko yang dihubungi via telepon terkait hal ini justru terkesan melindungi anggotanya yang berlaku memalukan ini. "Ah dapat cerita darimana. Beneran memang ada laporan tersebut? Bahkan kita cek nihil kejadian, tidak ada juga laporan yang masuk," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua anggota TNI bernama Praka JG dan Pratu VS itu ditangkap pada Senin (27/11) malam oleh tim intel Kodam IX/Udayana
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut berawal ketika korban hendak menjual gadgetnya kepada salah seorang pelaku.
Baca SelengkapnyaKetiganya menggunakan visa izin tinggal dan bekerja saat memasuki Bali.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu tak Satpol PP menyurutkan mereka. Justru semakin menggencarkan penertiban.
Baca SelengkapnyaPolresta Denpasar mengungkap identitas dan peran empat tersangka atas penganiayaan dan penyerangan ke Kantor Satpol PP Kota Denpasar
Baca SelengkapnyaPelaku bergantian memerkosa korban di kamar indekos perempuan itu.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap tiga pria asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, yang diduga menganiaya pria berinisial WB (46) hingga tewas.
Baca SelengkapnyaTiga perempuan ditangkap karena terlibat prostitusi online di Kota Banda Aceh. Mereka diringkus polisi yang menyamar sebagai pria hidung belang.
Baca SelengkapnyaEmpat orang telah diamankan. Polisi juga meminta pelaku lainnya untuk segera menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaEmpat anggota Polsek Denpasar Barat dihukum push up sebanyak 50 kali karena menolak laporan korban pencopetan dan malah mereka ketahuan minum bir.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka merupakan buruh pembuat batubata yang tinggal di satu kontrakan. Kepolosan korban dimanfaatkan untuk melampiaskan nafsu mereka.
Baca SelengkapnyaTiga polisi gadungan inisial AP (36), DP (18), dan WN (18) tidak bisa berkutik lagi setelah dicokok oleh polisi asli.
Baca Selengkapnya