Ditagih utang Rp 300 ribu, honorer Satpol PP di Lubuklinggau bunuh IRT
Merdeka.com - Hanya karena kesal utangnya sebesar Rp 300 ribu ditagih, seorang honorer Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, inisial AST (21), membunuh ibu rumah tangga, Rapaina Wati (40). Korban tewas mengenaskan dengan banyak luka tusuk dan leher nyaris putus.
Belum sampai enam jam usai kejadian, pelaku diringkus polisi di rumahnya di Dusun II, Desa Durian Remuk, Kecamatan Muara Beliti, Musi Rawas, Senin (12/3) sore. Barang bukti disita berupa sebilah pisau, satu unit notebook warna hitam beserta tas, dan satu stel pakaian dinas Satpol PP Musi Rawas yang berlumuran darah dan sudah direndam.
Peristiwa itu bermula saat pelaku mendatangi rumah korban di Kelurahan Mesat Jaya, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Lubuklinggau, Senin (12/3) pukul 07.30 WIB. Setelah berbincang cukup lama, korban menagih uang Rp 300 ribu yang dipinjam pelaku.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Kenapa pelaku membunuh wanita di Bali? Pelaku tega menghabisi korban karena kesal dimintai bayaran untuk berhubungan badan.'Motifnya, tersangka kesal serta emosi karena korban (saat berhubungan badan) terus mendesak meminta bayaran untuk berhubungan badan yang kedua. Dan mengancam akan berteriak meminta pertolongan.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
Lantaran belum memiliki uang, pelaku tak bisa membayarnya hingga terjadi pertengkaran. Saat itu, korban sempat memukul wajah pelaku.
Tak terima, pelaku langsung mencabut pisau dari pinggangnya dan menikam korban dari belakang. Korban mengalami dua luka tusuk di punggung dan di leher belakang.
Tak sampai di situ saja, pelaku kembali menghujani pisau ke leher dan dada korban saat terjatuh. Lebih sadis lagi, pelaku menggorok leher korban hingga nyaris putus.
Sebelum digorok, korban sempat berusaha merebut pisau itu namun tak berhasil. Hanya saja, tangan korban terkena sayatan. Pelaku kabur sambil membawa beberapa barang korban setelah mencuci tangan dan pisau di dapur.
Siang harinya, jasad korban ditemukan anaknya tergeletak berlumuran darah. Warga yang dibuat geger langsung melapor ke kantor polisi.
Kapolres Lubuklinggau melalui Kasatreskrim AKP Ali Rojikin mengungkapkan, tersangka diringkus tanpa perlawanan hanya dalam waktu enam jam usai kejadian berkat penyelidikan dan pemeriksaan saksi. Tersangka pun mengakui menjadi pelaku pembunuhan.
"Ya, tersangka kita tangkap sore kemarin, tak lebih dari enam jam," ungkap Ali, Selasa (13/3).
Dari keterangan tersangka, kata dia, pembunuhan itu dilatarbelakangi utang. Tersangka kesal utangnya sebesar Rp 300 ribu ditagih korban. Tersangka dikenakan Pasal 338 KUHP dan Pasal 365 (3) dengan ancaman pidana di atas 15 tahun penjara.
"Motifnya karena tersangka tidak senang utangnya ditagih. Sekarang masih kita periksa," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku sakit hati korban mengeluarkan kata-kata kasar saat menagih utang dengan bunga yang tinggi.
Baca SelengkapnyaKorban dipukul menggunakan gagang cangkul hingga akhirnya terkapar. Kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke TPA.
Baca SelengkapnyaMayat korban dimasukkan ke dalam karung lalu dibuang ke sungai di Kabupaten Tasikmalaya.
Baca SelengkapnyaKorban AP mengalami 8 luka tusukan dari pisau yang dibawa pelaku hingga meregang nyawa.
Baca SelengkapnyaKorban AN (25), ditemukan terkubur dan dicor pelaku dan dua orang lain di bekas kolam ikan.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar rekonstruksi pembunuhan ibu kandung Tapos, Depok, Kamis (31/8). Pelaku RA (23) memperagakan sejumlah adegan, termasuk 43 kali menusuk korban.
Baca SelengkapnyaKorban enggan membayar utang yang dijanjikan sehingga keduanya cekcok mulut.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial YS (40) gelap mata dan membunuh tetangganya, TN (30). Dia mengaku sakit hati karena korban menagih utangnya Rp140 ribu dengan kasar.
Baca SelengkapnyaPelaku juga berusaha untuk membunuh ayah kandungnya, namun gagal.
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga sepakat menghabisi korban pada Selasa (25/6) malam saat korban tidur. Namun upaya itu gagal karena korban saat itu begadang.
Baca SelengkapnyaPelaku tidak hanya membunuh korbannya, bahkan dia juga merambas harta bendanya.
Baca SelengkapnyaSuami korban yang baru selesai salat Dzuhur histeris melihat istrinya bersimbah darah. Sementara pelaku langsung kabur.
Baca Selengkapnya