Ditahan 7 hari tak terbukti membuat bom, Budi Sinaga dibebaskan Densus 88
Merdeka.com - Drama penangkapan terduga teroris di Kota Tanjung Balai, Sumut, mulai terkuak. Salah seorang yang ditangkap Densus 88 buka suara setelah dibebaskan karena tidak terbukti terlibat aksi teror.
Adalah Budi Sinaga (34) yang telah dipulangkan ke rumahnya di Beting Kuala Kapias, Teluk Nibung, Tanjung Balai, Senin (21/5) malam. Dia diantar pulang beberapa petugas kepolisian, setelah 7 hari ditahan di Mako Brimob Polda Sumut di Medan.
Namun, dua saudara Budi bernama Beni dan Syaiful belum dipulangkan. Begitu pula dengan Julian, tetangga mereka.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa yang diduga dikuntit Densus 88? Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
Syaiful dan Beni mengalami luka tembak setelah diterjang timah panas petugas pada saat penangkapan Senin (15/5) pekan lalu. Mereka masih dirawat di RS Bhayangkara Medan. Syaiful dikabarkan dalam kondisi kritis.
Kepulangan Budi disambut hangat keluarga dan tetangganya. Rumah mereka penuh. Tidak ada yang khawatir pria itu terlibat dalam jaringan pelaku teror.
Budi mengaku mendapat tindak kekerasan selama penangkapan dan penahanan. "Polisi mengaku mereka dari kepolisian menangkap saya karena saya diduga melakukan tindak kriminal, yakni membuat bom untuk aksi terorisme," katanya kepada wartawan.
Padahal ternyata dia tidak terlibat sama sekali dengan kelompok teroris mana pun. Dia pun akhirnya dibebaskan. "Alasan mereka, setelah ditahan 7x24 saya tidak terbukti melakukan tindak kriminal yakni membuat bom, sehingga saya dilepaskan," ungkapnya.
Budi berharap aparat keamanan merehabilitasi namanya. "Saya ingin nama saya dibersihkan," kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai teknisi elektronik ini.
Sementara Beni dan Syaiful, terutama Syaiful, sempat dikabarkan meninggal dunia ditembak polisi. Dalam video yang beredar di media sosial, dua orang yang diduga adalah kedua pria ini, terkapar di jalan. Sementara petugas bersenjata tampak sibuk di sana.
Pada grafis yang diunggah akun resmi Polda Sumut tertera bahwa 2 orang tewas dalam penangkapan di Tanjung Balai, pekan lalu. Namun tidak diinformasikan siapa yang tewas.
Awalnya Syaiful dan Beni yang diduga tewas. Namun Budi memastikan keduanya masih menjalani perawatan.
Lebih rinci, pada grafis yang diunggah akun itu disebutkan Densus 88 berhasil menangkap 3 terduga teroris di Tanjung Balai. Dinyatakan pula penangkapan itu diwarnai baku tembak. Dua orang terduga teroris disebutkan tewas karena melawan, sedangkan salah satunya ditembak pada bagian kaki dan diamankan.
Tertera kutipan dari Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw yang membeberkan, "Penangkapan dilakukan pada hari ini pada Selasa 15 Mei 2018. Penangkapan pertama dilakukan kepada terduga teroris atas nama Dodi di Tanjung Balai. Penangkapan kedua terjadi pada pukul 12.00 WIB terhadap terduga teroris atas nama Agus Setiawan Sirait di Jalan Yos Sudarso, Teluk Nibung. Sedangkan penangkapan ketiga atas nama Hendra di dekat RSUD dr Tengku Masyhur, Sumatera Utara."
Seperti halnya setelah penangkapan pekan lalu, Polda Sumut juga enggan berkomentar soal pembebasan Budi. Kabid Humas Polda Sumut AKBP Tatan Dirsan Atmaja mengaku tidak tahu informasi itu.
"Jadi kami tidak tahu tentang informasi tersebut. Kami juga mengetahuinya juga dari media, berhubung penindakan tersebut yang melakukan adalah Densus 88 berkenan konfirmasinya ke Densus 88 atau Mabes Polri," jawabnya saat dikonfirmasi, Selasa (22/5).
Dari rentetan informasi yang beredar terdapat sejumlah nama yang mucul dari penangkapan di Tanjung Balai. Selain Budi, Beni, Syaiful, dan Julian, juga ada nama Dodi, Agus Setiawan Sirait, dan Hendra. Siapa saja atau jumlah pasti yang diamankan dan diduga terlibat dalam aksi terorisme belum dijelaskan pejabat kepolisian terkait, sehingga ada kekhawatiran muncul kesimpangsiuran informasi di masyarakat.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasakan informasi di lapangan, warga berinisial S tersebut diamankan Tim Densus 88 Jumat pekan lalu.
Baca SelengkapnyaDengan ditangkapnya Dito, per hari ini ia telah resmi ditahan di Rutan Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaKapolresta Tangerang Kombes Pol Sigit Dany Setiyono membenarkan adanya penggeledahan yang dilakukan oleh tim Densus 88 Polri.
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaDito Mahendra Buron Dua Bulan, Jenderal Bintang Satu Ini Klaim Tak Ada Beking
Baca SelengkapnyaMayor Dedi Hasibuan, dikembalikan ke kesatuan Kodam I/Bukit Barisan.
Baca SelengkapnyaMayor Dedi sempat diterbangkan ke Jakarta untuk diperiksa Puspom TNI.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, bersama Polda Jatim berhasil menyita sejumlah barang bukti bahan kimia, alat pembuat bahan peledak dan casing bom.
Baca SelengkapnyaPolri menambahkan, dari hasil pemeriksaan yang dilaporkan oleh Divpropam, tidak ada masalah dari aksi penguntitan yang dilakukan Bripda IM kepada Jampidsus.
Baca SelengkapnyaTiga terduga teroris yang ditangkap Densus 88 menempati rumah di Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kota Batu selama 1,5 tahun.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Antiteror Polri menangkap DE (28) di Bekasi, Senin (14/8). Tersangka tindak pidana terorisme ini merupakan karyawan BUMN.
Baca SelengkapnyaSL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.
Baca Selengkapnya