Ditahan, anggota TNI yang pukul polisi juga diborgol dan dirantai
Merdeka.com - Sersan Dua Wira Sinaga ditahan Detasemen Polisi Militer Pekanbaru setelah perbuatannya menempeleng anggota polisi lalu lintas. Tidak hanya ditahan, Serda Wira juga diborgol dan kakinya diikat rantai.
"Penahanan ini dilakukan karena yang bersangkutan (Serda Wira) memukul anggota Polantas seperti dalam video itu," ujar Komandan Korem 031 Wirabima Pekanbaru Brigjen TNI Abdul Karim di depan ruang tahanan Denpom, Jumat (11/8).
Karim memastikan, akan penindakan anak buahnya yang menempeleng kepala Polantas Bripda Yoga Vernando. Kedua tangannya diborgol, dan kakinya dirantai dalam ruang tahanan Denpom di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di depan kantor Polresta Pekanbaru.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Mengapa perwira tersebut diperlakukan seperti itu? Dijelaskan dalam video, bahwa setiap prajurit yang sudah masuk ke rumah tahanan maka dianggap sama. “Tidak ada yang spesial di penjara militer meski setinggi apapun pangkatnya,“
-
Bagaimana tahanan memperlakukan perwira tersebut? Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya. Setelah mengatakan nama, perwira itu disoraki para tahanan lain. “Izin, nama ***, pangkat Letnan Kolonel,“ katanya. “Ulangi, suara yang keras, ulangi,“ ujar para penghuni tahanan. “Pangkatnya digondol kucing,“ teriak penghuni tahanan yang lain.
-
Kenapa polisi ini disekap? 'Kejadian itu berawal dari rasa sakit hati pelaku AI terhadap istri korban. Karena telah memberitahukan tempat tinggal dan alamat bekerja tersangka terhadap orang yang mencarinya,' ujar Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Rabu (8/11). Kemudian, AI menceritakan hal ini kepada N dan S dan disepakati oleh para pelaku untuk melakukan tindakan percobaan pembunuhan terhadap korban.
-
Siapa yang menyekap polisi? Tiga pelaku diamankan. AI, N dan S diduga pelaku percobaan pembunuhan terhadap anggota Pam Obvit Polda Metro Jaya, Bripka Topan Febriyanto.
-
Bagaimana polisi disekap? 'Dalam prosesnya pada Rabu (18/10), AI menghubungi korban untuk menemui dirinya dengan menggunakan satu kendaraan. Alasannya untuk menemui rekan bisnis. Saat itu, pelaku telah menyiapkan tali ties, lakban hingga senjata tajam jenis badik untuk menyerang korban,' ungkap Kompol Mikael.
"Kita tidak akan melindungi anggota yang melangar disiplin dan merusak nama baik TNI AD. Pasti akan diproses," kata Karim.
Karim meminta maaf atas insiden anak buahnya yang menempeleng kepala anggota polisi lalu lintas yang sedang bertugas. Pemukulan itu terjadi di tengah Jalan Raya Sudirman Kota Pekanbaru, Kamis (10/8).
"Kami semua (TNI AD) mengaturkan mohon maaf sebesar-besarnya kepada jajaran Polri, khususnya jajaran Polda Riau," ujar Karim.
Karim menyesalkan peristiwa yang dilakukan anggotanya terhadap Bripda Yoga itu. Saat itu, Yoga melintas di jalan dan melihat Serda WS tidak menggunakan helm serta sepeda motor yang tidak standar aturan lalu lintas.
Tak senang dilihat, Serda WS berhenti dan mengejar Bripda Yoga Vernando lalu memukuli helm yang digunakannya. Bahkan WS kembali menendang sepeda motor yang dikendarai Yoga dan berniat kembali menyerangnya. Masyarakat yang melihat pun tidak ada yang berani melerai.
Karim menyebutkan, atas tindakan tersebut, Serda WS langsung ditahan Detasemen Polisi Militer Kota Pekanbaru. Aksi pemukulan tersebut direkam sejumlah masyarakat yang kebetulan berada di lokasi serta pengendara yang melintas.
Dalam video, WS terlihat tidak mengenakan helm dan memakai seragam TNI AD lengkap. Saat ini video tersebut telah menyebar luas dan viral di berbagai media sosial Indonesia.
"Kami memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia kepada yang menonton video itu," kata Karim. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaPelaku DA dan F ditangkap di seputaran Kota Medan pada Selasa (11/6).
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut terjadi di Lubuk Begalung Kota Padang pada Selasa, (17/12) sekira pukul 05.00 Wib.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaBrigadir Polisi Dua (Bripda) MAI harus menjalani penempatan khusus (patsus) akibat menganiaya istrinya, DA yang memergokinya berduaan dengan perempuan lain.
Baca SelengkapnyaSaat ini Anggota Polri sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jambi untuk mendapatkan perawatan medis.
Baca SelengkapnyaKondisi nahas dialami dua orang polisi saat menangkap terduga penipu daring di OKI, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil rekaman CCTV dari lokasi kejadian terlihat satu orang pelaku berada di atas motor
Baca SelengkapnyaNasib nahas dialami seorang anggota Brimob Polda Kepri setelah terkena busur panah saat mengamankan penggusuran pemukiman ilegal di Batam, Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaKapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara, Senin (4/11), menyebut kini JS dan BA telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Banten.
Baca Selengkapnya