Ditahan di Turki terkait ISIS, 16 WNI dalam keadaan sehat
Merdeka.com - Hingga kini kondisi 16 warga negara Indonesia yang tengah berada di detensi Imigrasi Turki masih sehat. Mereka sebelumnya ditangkap otoritas keamanan Turki di perbatasan Suriah lantaran diduga hendak bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Laporan sementara dari tim di sana 16 orang itu sehat dan enggak ada indikasi sakit," kata Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Pol Anton Charliyan di Humas Mabes Polri, Jakarta, Rabu (18/3).
Anton mengatakan, laporan itu disampaikan langsung pihak Turki kepada Tim Densus 88, BNPT dan Badan Intelijen Negara (BIN) yang diberangkatkan sejak Jumat (13/3) lalu, untuk menelusuri keberadaan 16 WNI tersebut.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa Nikita Willy dan Indra Priawan ke Turki? Nikita Willy dan Indra Priawan kini sedang liburan di Turki.
-
Mengapa WNI dipulangkan? Kami kan memastikan dulu yang bersangkutan siap atau tidak pasca situasi yang cukup mengkhawatirkan di Gaza , dari sisi fisik, psikisnya kami perlu cek dulu sehat atau tidak sanggup untuk menjalankan,' tegas Akhmad.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
Hanya saja, lanjut Anton, sesuai aturan pemerintah setempat, hingga saat ini tim Indonesia yang difasilitasi oleh Kedutaan Besar RI di negara muslim tersebut belum dapat bertatap muka langsung dengan 16 WNI tersebut.
"Kita enggak bisa masuk ke sistem pemerintahan yang dibuat Turki. Justru ini lagi kita upayakan agar kita bisa lakukan pemeriksaan," ujar Anton.
Meski masih sulit melakukan komunikasi langsung dengan ke-16 WNI tersebut, Anton menegaskan mereka bukan bagian dari 16 WNI yang memisahkan saat tengah melakukan perjalanan wisata ke Turki menggunakan jasa layanan Smailing Tour Februari lalu.
Lanjut Anton, jika ke-16 WNI yang saat ini tengah dideteksi pihak Imigrasi Turki tersebut merupakan keluarga MH, salah seorang terduga teroris yang ditembak di Tulung Agung, Jawa Timur.
"16 WNI ini bukan yang bagian ikut tour. Tapi yang berasal dari Jawa Timur yang sudah diamankan oleh Pemerintah Turki ada beberapa anak-anak dan seorang perempuan dewasa," pungkas dia.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
59 WNI asal Banten dan Makassar diduga diamankan petugas haji Arab Saudi lantaran ketahuan menggunakan visa ziarah.
Baca SelengkapnyaDirektorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
Baca SelengkapnyaMereka diamankan lantaran tidak bisa menunjukkan visa haji sebagai syarat masuk ke Kota Suci Mekkah.
Baca SelengkapnyaTercatat total 143 WNI berada di wilayah konflik Israel-Palestina.
Baca SelengkapnyaAnak Nikita Willy dan Indra Priawan ini sudah sangat gembira kala diajak main ke sebuah taman sederhana kala mereka sedang di Turki.
Baca SelengkapnyaRencananya mereka akan dipulangkan pada Sabtu (1/6) malam sekitar jam 23.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Baca SelengkapnyaKantor Imigrasi Ngurah Rai telah menolak 566 WNA yang akan masuk Bali pada 2023. Empat di antaranya merupakan pelaku pedofil dan 16 lainnya buronan Interpol.
Baca SelengkapnyaPuluhan WNI tersebut dipulangkan dari Lebanon sebagai bagian dari proses evakuasi ketika konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah semakin memanas.
Baca SelengkapnyaKemlu RI memantau dari dekat eskalasi perkembangan di kawasan Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaPemerintah belum bisa memastikan kepul para WNI tersebut karena saat ini jalur penerbangan di sejumlah negara Timur Tengah menerapkan sistem buka tutup.
Baca SelengkapnyaKepulangan WNI dari Lebanon sudah tiba untuk gelombang kelima.
Baca SelengkapnyaPara korban sempat disekap dan diancam di sebuah apartemen di Turki
Baca Selengkapnya