Ditangkap, 11 pemalak dihukum baca Al Fatihah & belajar salat
Merdeka.com - Jajaran Polsek Ilir Timur I Palembang berhasil meringkus sebelas juru parkir liar yang merangkap sebagai pemalak. Sebagai sanksinya, mereka disuruh membaca surat Al Fatihah dan belajar salat.
Kesebelas preman tersebut ditangkap di seputaran Palembang Square dan Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Beringin Janggut Palembang, Rabu (10/2). Dua di antaranya masih berstatus pelajar SMA.
Keberadaan mereka dinilai meresahkan warga dan pengendara bermotor. Setelah didata, sebelas pemalak tersebut disuruh berbaris di halaman Mapolsek. Mereka disuruh membaca surat Al Fatihah dan belajar salat. Satu di antara pemalak menjadi pengajarnya karena merupakan alumni pondok pesantren.
-
Kenapa harus mengingatkan imam yang lupa? Salah satunya adalah agar keabsahan sholat tetap terjaga dengan baik.
-
Apa hukum orang pelit dalam agama Islam? Pelit atau bakhil sejatinya merupakan sebuah istilah dalam agama Islam yang memiliki makna tersendiri. Jika merujuk pada bahasa Arab, maka bakhil diartikan sebagai seseorang yang terlalu hemat saat menggunakan harta pribadi untuk disisihkan kepada orang lain.
Ironisnya, mayoritas pemalak tak hafal surat yang disuruh. Alhasil, petugas harus berkali-kali menyuruh mengulang kembali. Hasilnya, sebagian dari mereka baru bisa mengingatnya.
Saat ditanya petugas tentang salat, beberapa di antaranya mengaku jarang melaksanakan meski semuanya beragama Islam. Bahkan, tiga pemalak tak pernah sama sekali menjalankan rukun Islam itu karena belum pernah diajarkan orang tuanya sejak kecil.
"Tidak pernah nian pak, dari kecil, bapak tak mau ngajari. Saya sudah punya dua anak, tapi mereka salat diajari istri saya," ujar salah satu pemalak di Mapolsek Ilir Timur I Palembang, Rabu (10/2).
Lucunya lagi, salah satu pemalak tidak bisa menyebutkan jumlah rakaat salat Jumat. Padahal, dia mengaku seminggu yang lalu melaksanakan salat itu di masjid.
"Tidak tahu pak, lupa. Ada berapa ya," kata dia sambil bertanya balik.
Usai belajar surat Al Fatihah dan salat, mereka mengikuti renungan suci. Sambil tertunduk, beberapa di antaranya menangis karena menyesal atas perbuatannya.
Kapolsek Ilir Timur I Palembang Kompol Zulkarnain mengungkapkan, pihaknya sengaja memberikan sanksi tersebut sebagai peringatan tentang pentingnya ibadah. Namun, mereka tidak langsung dilepaskan kecuali ada yang menjamin.
"Batin mereka kosong, salat jarang, ada yang tidak pernah sama sekali. Ini yang kita ingatkan, biar mereka sadar," tukasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com merangkum informasi tentang penjelasan dan solusinya yang perlu Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaDalam kegiatan yang dilaksanakan selama Ramadan, para santri difabel tunarungu itu belajar mengaji dengan menggunakan bahasa isyarat.
Baca SelengkapnyaDoa surat pendek ini mudah dihafal dan dilafalkan saat salat.
Baca SelengkapnyaTidak pantas disandingkan dengan nama Allah yang ada dalam kalimat basmalah.
Baca SelengkapnyaJemaahnya tidak hanya berasal dari Indonesia, ada juga dari mancanegara.
Baca Selengkapnya