Ditangkap di Malaysia, WNI pelaku bom panci di Bandung dideportasi
Merdeka.com - Satu orang terduga teroris yang tertangkap di Malaysia diduga terkait dengan bom panci di Bandung, Jawa Barat, pada beberapa waktu lalu. Satu orang tersebut ditangkap di Malaysia beberapa lalu.
Kapolri Jendral Tito Karnavian mengatakan bahwa dirinya sudah melakukan pertemuan dengan pihak Malaysia. Hal itu dilakukan terkait untuk pemulangan satu orang terduga teroris yang ditangkap oleh pihak Malaysia.
"Yang jelas sudah ditangkap oleh Malaysia. Hari Sabtu pekan lalu saya ke Malaysia dan berbicara dengan kepolisian Malaysia. Mereka siap untuk mendeportasi ke Indonesia," kata Tito di di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/12).
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
-
Siapa yang menyapa Kapolri? Bapak saya kan masuk polisi tahun 83, bapak Kapolri kan tahun 91. Di belakang katanya Bapak Kapolri katanya adik-adikannya Pak,' kata komika ini yang langsung membuat para Jenderal tertawa.
-
Siapa yang bertemu dengan istri Kapolri? Di momen yang sama, Listyo bersama istri berkesempatan berinteraksi dengan para Taruna-Taruni Akpol 2024. Salah satunya dengan Fabiola Umaida. Pertemuan istri Kapolri dengan Fabiola pun sukses mencuri perhatian publik.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Kendati demikian, Mantan Kepala BNPT ini belum bisa membeberkan terkait satu orang terduga teroris tersebut terkait kasus Bom Panci Cicendo atau Buah Batu. Selain itu, Tito sudah menyuruh Kepala Densus 88 Antiteror, Irjen Pol Muhamad Syafii, ke Malaysia untuk membicarakan teknis pemulangan terduga teroris tersebut.
"Kemarin Kepala Densus sudah berangkat ke sana untuk membicarakan teknisnya," ucapnya.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini pun menyatakan bahwa penangkapan tersebut tidak terkait dengan ancaman. Menurutnya hal ini hanya kegiatan rutin serta peningkatan pengamanan jelang Natal dan Tahun Baru.
"Jadi sekali lagi operasi ini kita lakukan, disamping kegiatannya rutin tetapi juga peningkatan dalam rangka untuk mewaspadai Natal dan Tahun Baru. Tapi sekali lagi sampai hari ini tidak ada info ancaman, tidak ada," tandasnya.
Sementara itu, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto menambahkan bahwa kepulangan WNI terduga teroris yang ditangkap di Malaysia akan dideportasi pada hari ini Selasa (12/12). Meskipun dia merupakan terduga teroris, tapi dia tetap merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).
"Dalam waktu dekat kemungkinan hari ini sudah dibawa ke Indonesia dengan mekanisme nanti akan diatur, karena dia warga Indonesia maka kita bisa menerima dia di remisi Indonesia atau di pesawat Indonesia," ujar Setyo.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPanglima perintahkan dua jenderal periksa anggota TNI yang geruduk Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPerkara yang melibatkan kedua anggota TNI aktif tersebut telah diserahkan KPK ke Puspom TNI.
Baca Selengkapnya"Puspom TNI pasti bekerja secara profesional dengan integritas tinggi,"
Baca SelengkapnyaSandi mengatakan anggota Densus tersebut benar diamankan diamankan Kejagung
Baca SelengkapnyaDito Mahendra tiba di Gedung Bareskrim Polri sekitar pukul 15.47 WIB.
Baca SelengkapnyaPolda Jatim akan melakukan pengawasan internal secara ketat dan berjenjang hingga satuan wilayah paling bawah.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti kasus yang apa yang membuat petugas imigrasi terjaring OTT.
Baca SelengkapnyaPolri membantah kecolongan kedatangan buronan interpol Chaowalit Thongduang alias Sia Pang Nanode alias Sulaiman ke Indonesia.
Baca Selengkapnya