Ditangkap Polisi, Anggota Geng Motor Ini Menangis sambil Sujud di Kaki Ibunda
Merdeka.com - MFM (15), seorang remaja anggota geng motor kelompok Sedulur Famili berhasil diringkus polisi. Dia meminta maaf dan mencium kedua kaki ibunya di Mapolsek Jambi Selatan, Kota Jambi.
Hal tersebut dilakukan pelaku karena melihat sang ibu datang ke kantor polisi kemudian menangis saat menyaksikan dirinya ditangkap.
Menyaksikan sang ibu menangis, pelaku memeluk dan meminta maaf kepada sang ibu, dan pelaku yang masih berstatus pelajar turut menangis. Kemudian dia juga sujud dan mencium kaki sang ibu hingga beberapa menit sembari mengulangi permohonan maaf.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Apa yang dilakukan polisi untuk membantu pemuda? Saat mereka berdua keluar tol, pemuda tersebut langsung diajak makan oleh anggota Polri yang tidak diketahui namanya itu. Pasalnya, pemuda tersebut belum makan dan masih harus melakukan perjalanan yang cukup panjang.
-
Apa yang diminta oleh polisi kepada pemobil tersebut? Dalam video yang direkam dari arah kursi penumpang belakang itu, nampak dan terdengar pak polisi meminta Rp150 ribu kepada pemobil.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Mengapa Safeea mencium tangan para rekan ibunya? Safeea menunjukkan sikap sopan dengan mencium tangan para rekan ibunya. Ia juga kadang-kadang mencium pipi tamu yang lain.
-
Apa aktivitas geng motor yang meresahkan? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama. Namun seiring berjalannya waktu, aktivitas geng motor telah semakin mengganggu kehidupan masyarakat.
"Saya minta maaf mak, saya minta maaf dak akan ulangi lagi," kata MFM kepada ibu saat di Mapolsek Jambi Selatan, Rabu (28/9).
Selain MFM, polisi juga meringkus tiga anggota geng motor yang sering membuat meresahkan di Kota Jambi. Mereka ditangkap saat sedang berkeliling di kawasan Perumahan Korem, Talang Bakung, Paal Merah, Kota Jambi, Selasa (27/9) malam.
Diketahui empat pelaku yang diamankan tersebut yakni MFM (15), RAD (15), JMI (16) dan ABF (16). Para pelaku merupakan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Jambi.
Kapolsek Jambi Selatan AKP Suhendry mengatakan, saat beraksi pelaku membawa berbagai jenis senjata tajam dengan panjang sekitar satu meter.
"Ada tiga senjata tajam berbagai jenis dan dua sepeda motor yang kita amankan dari para pelaku," kata Suhendry.
Hasil pemeriksaan, geng motor ini menamai gengnya dengan nama Sedulur Famili, yang beranggota 14 orang. "Ini akan terus lakukan, saya sendiri setiap malam akan turun ke lapangan agar menciptakan kenyamanan di masyarakat,"tutupnya.
Reporter: Hidayat
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus penganiayaan yang diduga dilakukan Bripka M terhadap MF juga telah dilaporkan di Direskrimum dan Propam Polda Sulsel.
Baca SelengkapnyaKeberanian Brigadir Andri berbuah apresiasi. Kapolda memuji anak buahnya melawan geng motor.
Baca SelengkapnyaMM melakukan pemukulan terhadap anak AKBP S. Akibat pemukulan tersebut, MM harus mendekam di tahanan Polsek Maritengngae.
Baca SelengkapnyaSang anak yang mendengar nasehat sang ayah hanya terdiam dan tertunduk. Dia juga menangis mendengar itu.
Baca SelengkapnyaSang Ibu tak kuasa menahan tangis saat melihat anaknya dijemput paksa polisi di rumahnya
Baca SelengkapnyaIbu di Gorontalo minta polisi masukan anaknya ke penjara karena kesal sering melawan.
Baca SelengkapnyaKorban jadi sasaran keberingasan geng tersebut. Padahal saat kejadian, dia baru saja pulang main game online dengan teman-temannya.
Baca SelengkapnyaBripka M menjalani Patsus sembari menunggu sidang etik yang akan dilakukan Propam Polda Sulsel.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan tahanan di Sidrap itu melibatkan dua orang polisi yakni Brigpol AA dan AKBP S
Baca SelengkapnyaCita-cita ibunda terwujud, namun mendiang ibunda tak bisa melihat anaknya berhasil jadi polisi.
Baca SelengkapnyaMenurut pengakuan korban penganiayaan itu terjadi lantaran dirinya menolak untuk bergabung ke dalam geng alumni MAN I Medan tersebut.
Baca SelengkapnyaMS, maling motor yang aksinya berhasil digagalkan warga
Baca Selengkapnya