Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ditangkap Saat akan Pesta Sabu, WN Australia Miliki Home Industri Daun Kratom di Bali

Ditangkap Saat akan Pesta Sabu, WN Australia Miliki Home Industri Daun Kratom di Bali WN Australia Ditangkap Saat Akan Pesta Sabu. ©2020 Merdeka.com/Kadafi

Merdeka.com - Warga Negara Asing (WNA) asal Australia bernama Travis James Mcleod (43) yang ditangkap polisi karena kasus narkoba bersama dua rekannya ternyata memiliki home industri daun kratom di tempat tinggalnya di Jalan Beraban Nomor 70 X, Kerobokan Kelod Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Hal tersebut diketahui setelah kepolisian melakukan pengembangan serta penggeledahan di tempat tinggalnya.

"Kasus yang melibatkan warga negara Australia yang kita duga melakukan home industri. Tetapi, hasil pemeriksaan labfor bahan yang di dalam menggunakan home industri ini dia mengandung kratom dan ini belum diatur di Permenkes kita sebagai bahan yang berbahaya," kata Kapolresta Denpasar Kombes Jansen Avitus Panjaitan saat ditemui di Mapolresta Denpasar, Rabu (11/11).

Jansen menyebutkan, berdasarkan hasil labfor sejumlah barang yang ditemukan di home industri itu merupakan zat aktif miranginin. Zat itu disebut polisi biasanya terkandung dalam daun kratom atau mitragyna speciose.

Namun, bahan itu tidak terdaftar dalam Permenkes Nomor 22 Tahun 2020 tentang perubahan penggolongan narkotika. Sehingga, dalam hal ini home industri belum bisa dilakukan penyidikan lebih lanjut.

"Namun, tiga tersangka diproses dalam kasus narkotika jenis sabu sesuai dengan Undang-undang, nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika," imbuhnya.

Menurutnya, bahan kratom ini yang diracik oleh bule tersebut efek yang ditimbulkan persis dengan bahan narkotika jenis ganja, sabu dan hasis.

"Padahal efek yang ditimbulkannya ini, sama persis dengan narkoba jenis lain seperti sabu, ganja dan hasis. Namun, si pelaku warga negara asing kita jerat ke Undang-undang narkotika karena dia memiliki sabu dan dia sebagai pengguna," ujar dia.

Dia menambahkan, bahwa untuk peredaran daun kratom yang telah diraciknya menjadi berupa kapsul dan ada juga yang cair dikemas di dalam botol kecil. Selain, itu untuk peredarannya daun kratom itu diracik ada yang berbentuk kapsul, serbuk dan ada yang berbentuk cair.

"Untuk, peredaran ke sesama warga asing. Jadi mereka sudah ada langganan masing-masing sesuai dengan pesanan dan dititip ke dalam amplop (penggunanya) semuanya orang asing," ujarnya.

Sementara untuk bahannya, bule tersebut mendapatkannya dari Kalimantan Barat dan untuk harga jualnya tidak menentu sesuai kesepakatan. Selain itu, bule tersebut, diketahui sudah 2,5 tahun tinggal di Bali dan memiliki home industri sudah berjalan selama 6 bulan.

"Harga sesuai dengan pesanan. Ada yang dikirim ke Australia dan ada juga yang ada di sini. Jadi pada umumnya barang ini baru dikonsumsi oleh warga mereka sendiri," jelasnya.

"Dari pengembangan, kurang lebih 6 bulan dia melakukan kegiatan ini. Hasil akhirnya, ada yang kapsul dan yang berbentuk cairan, dampaknya persis sebagaimana menggunkan ganja efeknya 7 jam," sambungnya.

Namun, untuk saat ini pihak kepolisian hanya menjerat bule serta rekanya tersebut dengan pasal narkotika karena ditemukan paket sabu dengan berat bersih 0,86 gram. Kemudian, untuk home industri kratom tidak dikenakan pasal.

Sementara, untuk barang bukti yang ditemukan 5 jirigen yang cairan kimia, 7 botol yang berwarna coklat yang cairan kimia, 1 plastik berisi serbuk putih, 3 loyang berisi serbuk warna hijau muda, 9 loyang berisi adonan yang berwarna coklat, 1 loyang berisi pecahan daun warna hijau (kratom) 1 plastik klip berisi bunga kering (kratom) berwarna kecoklatan, 1 buah blender merek cosmos, 2 loyang berisi adonan berwarna coklat gelap, 3 tupperware berisi serbuk warna hijau, 1 plastik besar berisi kapsul berwarna putih ungu, 1 plastik warna putih botol kaca bening, 1 plastik silver berisi serbuk warna putih, 1 timbangan digital, 2 saringan plastik, 4 plastik masing-masing berisi botol kaca.

"Pasal yang disangkakan adalah 112 ayat (1) Undang-undang RI. Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman penjara minimal 4 tahun, maksimal 12 tahun dan denda Rp800 juta hingga Rp8 miliar," ujar Kombes Jansen.

Seperti yang diberitakan, kepolisian Polresta Denpasar melakukan penangkapan pelaku peredaran narkoba jenis sabu yang dilakukan oleh Warga Negara Asing (WNA) asal Negara Australia. Warga asing itu, diketahui berinisial TJM (34) dan dia ditangkap dengan dua warga lokal lainnya berinisial KM (38) dan FJ (45). Dari informasi yang dihimpun tiga orang tersebut ditangkap pada Kamis (5/11) sore hari, di Jalan Mahendradatta, Denpasar Barat.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Gerebek Vila di Bali jadi Lab Pembuatan Narkoba Hingga Ganja Hindroponik, 4 Orang Ditangkap
Polisi Gerebek Vila di Bali jadi Lab Pembuatan Narkoba Hingga Ganja Hindroponik, 4 Orang Ditangkap

Adapun modus operandi pemasarannya menggunakan jaringan hydra Indonesia atau darknet untuk memasarkan produk ganja hidroponik.

Baca Selengkapnya
Bahan Dasar Narkoba Jenis DMT di Vila Bali Tanaman Asal Amazon, Punya Efek Penenang dan Penghilang Rasa Sakit
Bahan Dasar Narkoba Jenis DMT di Vila Bali Tanaman Asal Amazon, Punya Efek Penenang dan Penghilang Rasa Sakit

Pengungkapan kasus clandenstine laboratory atau laboratorium gelap narkotika golongan I jenis DMT adalah pertama kali ditemukan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bermula Hobi Eksperimen, Sarjana Kimia Bersama Ibu dan Adiknya Bikin Laboratorium Narkoba Jenis DMT di Vila Bali
Bermula Hobi Eksperimen, Sarjana Kimia Bersama Ibu dan Adiknya Bikin Laboratorium Narkoba Jenis DMT di Vila Bali

Pendirian lab ini diinisiasi dan didanai seorang WN Yordania yang saat tempat tinggalnya digeledah, ada di luar negeri sehingga masuk DPO.

Baca Selengkapnya
Polisi Bongkar Home Industry Pil Karnopen di Surabaya, Sita Enam Juta Butir Ekstasi
Polisi Bongkar Home Industry Pil Karnopen di Surabaya, Sita Enam Juta Butir Ekstasi

Pelaku terancam hukuman penjara paling singkat empat tahun dan maksimal 12 tahun.

Baca Selengkapnya
Polisi Gerebek Home Industri Pembuatan Sabu & Narkoba Jenis 'Happy Water' di Semarang
Polisi Gerebek Home Industri Pembuatan Sabu & Narkoba Jenis 'Happy Water' di Semarang

Home Industri Narkotika ini dijalankan di dalam rumah mewah

Baca Selengkapnya
Bea Cukai Endus Pola Baru Penyelundupan Narkoba, Begini Modusnya
Bea Cukai Endus Pola Baru Penyelundupan Narkoba, Begini Modusnya

Kasus narkotika yang kini lebih marak diselundupkan dalam bentuk bahan baku

Baca Selengkapnya
Belajar di Thailand, Pria Cimahi Diciduk Polisi Usai Racik Kopi Ganja
Belajar di Thailand, Pria Cimahi Diciduk Polisi Usai Racik Kopi Ganja

Racikan ini dipelajari pelaku saat bekerja di Thailand.

Baca Selengkapnya
Menteri Luhut Minta Bareskrim Tindak Tegas WNA Pelaku Narkoba dan Judi Online
Menteri Luhut Minta Bareskrim Tindak Tegas WNA Pelaku Narkoba dan Judi Online

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar warga negara asing (WNA) pelaku judi online dan narkoba ditindak tegas.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Tiga WNA 'Sulap' Vila di Bali Jadi Pabrik Narkotika Pakai Visa Investor
Terungkap, Tiga WNA 'Sulap' Vila di Bali Jadi Pabrik Narkotika Pakai Visa Investor

Pabrik narkotika itu berada di kompleks vila Sunny Village, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali.

Baca Selengkapnya
Edarkan Ekstasi di Bali, WN AS Ditangkap
Edarkan Ekstasi di Bali, WN AS Ditangkap

Satuan Reserse Narkoba Polresta Denpasar menangkap seorang pria Warga Negara (WN) Amerika Serikat (AS) yang diduga mengedarkan pil ekstasi.

Baca Selengkapnya
Diundang Ceramah ke Lapas Banyuwangi, Ustaz Ini Justru Kepergok Bawa Narkoba
Diundang Ceramah ke Lapas Banyuwangi, Ustaz Ini Justru Kepergok Bawa Narkoba

Hasil tes urine menunjukkan sang ustaz positif metamfetamin.

Baca Selengkapnya
Rumah Mewah di Sentul Jadi Laboratorium Tembakau Sintetis Pertama di Indonesia
Rumah Mewah di Sentul Jadi Laboratorium Tembakau Sintetis Pertama di Indonesia

Semua produksi dilakukan para sindikat secara terselubung untuk menyamari aktivitas mereka.

Baca Selengkapnya