Ditanya Duit Hasil Dagangan, Remaja di Ngada NTT Gantung Diri
Merdeka.com - AKD alias Alian (16), remaja Dusun Bedha, Desa Legelapu, Kecamatan Aimere Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur ditemukan tewas gantung diri.
Siswa kelas dua SMA ini ditemukan gantung diri di dekat rumahnya. Jasad korban ditemukan pertama kali oleh ayah kandungnya Dominikus Do (47), yang kemudian memberitahukan ibu korban Theresia Yanti (35) dan adik korban Deswanto Batista Jaya (7).
Awalnya pada Kamis (30/9), korban menjaga barang dagangan di kios (warung) mereka. Sekitar pukul 14.00 Wita, ayah korban Dominikus pulang ke rumah dan menanyakan kepada korban tentang uang hasil penjualan barang di kios.
-
Apa yang membuat pria di Bantul gantung diri? Kapolsek Dlingo, AKP Basungkowo, menyebutkan EBW diduga memilih gantung diri karena depresi. Namun ia tak menjelaskan penyebab depresi yang dirasakan EBW secara lebih lanjut.
-
Dimana kejadian bunuh diri terjadi? Polisi juga menyelidiki motif kasus empat orang yang ditemukan tewas diduga bunuh diri terjun dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) pada Sabtu (9/3/2024) sore.
-
Kenapa korban gantung diri? 'Korban ditemukan tewas gantung diri di lapak pasar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,' ungkap Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi.
-
Kenapa orang bunuh diri di Air Panas Semurup? Banyak Fenomena Bunuh Diri Hingga saat ini misteri penyebab orang-orang memilih untuk bunuh diri kawasan Air Panas Semurup belum terpecahkan.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Kenapa Desa Kepucukan dikosongkan? Akibat tragedi ini, Desa Kepucukan dikosongkan dan warganya harus pindah ke tempat lain.
Karena Dominikus melihat sejumlah barang dagangan di kios sudah laku terjual, namun tidak ada uang hasil jualan.
Korban menjawab ada uang Rp500.000 di atas lemari. Namun Dominikus memastikan uang Rp500.000 diatas lemari adalah hasil penjualan pada Rabu (29/9).
Merasa terpojok, korban pun diam. Dominikus kemudian ke kebun milik tetangga yang berjarak 200 meter dari rumah, untuk mengiris tuak dari pohon lontar.
Bersamaan itu juga korban Alian keluar meninggalkan rumah tanpa pamit. Sore hari Dominikus kembali ke rumah dan tidak melihat korban lagi.
Dominikus sempat menanyakan keberadaan korban kepada Theresia Yanti, namun istrinya menjawab tidak mengetahui keberadaan korban.Hingga malam hari, korban Alian belum juga pulang ke rumah.
Dominikus awalnya menduga korban kabur ke rumah neneknya di Waelengga, Kecamatan Manggarai Timur untuk menginap di sana.
Jumat (1/10) pagi, Dominikus memeriksa setiap kamar di rumahnya lalu mengecek kamar korban namun korban belum juga pulang.
Dominikus melanjutkan pekerjaan mengiris tuak di kebun milik tetangga yang biasa dipanggil om Sis. Siang harinya, Dominikus pulang ke rumah usai mengiris tuak dan juga belum menemukan korban.
Dominikus mulai kuatir sehingga ia mencari korban di sekitar radius rumah korban hingga ke jembatan kali Waemokel, namun tidak ditemukan.
Dominikus Do melanjutkan mencari korban kearah kebun milik Bai yang jaraknya sekitar 100 meter di belakang rumah mereka.
Saat itu Dominikus kaget menemukan dan melihat korban Alian dengan posisi tergantung di pohon kesi, dengan tali terikat pada cabang pohon kesi dan ujung tali yang lain pada leher korban.
Saat itu kondisi korban sudah tidak bernyawa lagi. Dominikus Do langsung berteriak minta tolong kepada istrinya.
Lalu istrinya bersama anak bungsu mereka Deswanto Batista Jaya menuju ke kebun Bai.Mereka mendapati Dominikus sedang memeluk korban yang sudah meninggal dengan posisi berdiri sambil menangis.
Dominikus Do menyuruh istrinya untuk mengambil parang untuk memotong tali. Sehingga ibu korban langsung ke rumah mengambil parang kemudian datang kembali dan langsung memotong tali antara dahan kayu kesi dan leher korban.
Selanjutnya Dominikus menggendong korban dan membawa pulang kerumah. Mendengar suara tangisan dari Dominikus Do bersama keluarga, para tetangga pun berdatangan.
Polisi dari Polsek Aimere dan Polres Ngada ke lokasi kejadian, pasca-mendapatkan laporan kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara.
"Tinggi badan korban 167 centimeter dan jarak dari dahan kayu kesi pengikat tali ke tanah sekitar 247 centimeter," ujar Kasat Reskrim Polres Ngada, Iptu Ray Artika, Minggu (3/10).
Panjang tali dari dahan kayu kesi ke leher korban yang dipotong oleh ibu kandung korban Theresia Yanti sekitar 56 centimeter, serta panjang tali nilon ukuran 10 warna biru yang tersisa di leher korban 17,5 centimeter.
Jenazah korban dibawa ke Puskesmas Aimere, Kabupaten Ngada untuk dilakukan VER.
"Tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban murni gantung diri beberapa jam sebelum ditemukan," tandas Ray.
Keluarga korban juga menolak dilakukan otopsi dan iklas menerima kematian korban sebagai musibah sehingga membuat surat pernyataan penolakan autopsi.
Selanjutnya aparat kepolisian menyerahkan jenazah korban ke pihak keluarga untuk dilakukan upacara pemakaman.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada 22 September 2024, korban pergi dari pondok dan pulang ke rumahnya. Tapi diantarkan kembali oleh orangtuanya tapi kabur lagi.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan kritis di dapur rumahnya di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Kamis (3/10) dini hari.
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang ayam potong berinial P (53) ditemukan tewas gantung diri di kediamannya, Kelurahan Cirimekar, Cibinong, Bogor.
Baca SelengkapnyaIGS (17) ditemukan tewas gantung diri dan diduga karena persoalan asmara
Baca SelengkapnyaDirinya menduga masih ada keterlibatan orang lain dalam tewasnya Nia. Mereka meyakini tidak hanya satu pelaku saja.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
Baca SelengkapnyaSeorang anak SD berusia 13 tahun depresi berat karena HP yang dibeli dengan tabungannya dijual oleh orang tuanya.
Baca SelengkapnyaSetidaknya tiga rumah warga yang berada di Desa Cangkuang, Salamnunggal, dan Kandangmukti mengalami kerusakan akibat aksi tersebut
Baca SelengkapnyaRemaja tersebut tewas di tempat. Secarik kertas itu ditemukan di dalam topi milik korban.
Baca SelengkapnyaIa hendak menukar beberapa sendok dagangannya dengan sepiring nasi.
Baca SelengkapnyaDagangan yang ia jual sepi pembeli hingga membuatnya memutar otak agar tetap bisa bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaMomen haru penjual cilok saat diberi uang lebih oleh pembeli.
Baca Selengkapnya