Ditanya eksekusi mati malam ini, Yasonna bilang 'tempat sudah siap'
Merdeka.com - Hukuman mati jilid III terhadap terpidana kasus narkoba dikabarkan bakal dilakukan malam ini atau pada Jumat (29/7) dini hari. Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, memastikan hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk eksekusi bagi para terpidana sudah siap.
"Tempat sudah siap. Kalau soal waktu tanya Jaksa Agung," kata Yasonna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/7).
Yasonna menyebut Jaksa Agung HM Prasetyo telah mempertimbangkan pelaksanaan hukuman mati dengan matang termasuk nama-nama terpidana yang akan dieksekusi.
-
Dimana pemakaman mobil ini dilakukan? Keluarga Polara yang tinggal di Desa Padarshinga, Gujarat, menguburkan mobil berusia 18 tahun tersebut.
-
Kapan mobil jenazah mulai digunakan? Pada awal abad ke-20, dengan munculnya kendaraan bermotor, industri pemakaman mulai menggunakan mobil untuk mengangkut jenazah.
-
Kapan pemakaman ini dimulai? Pemakaman ini diperkirakan berasal dari abad ke-6 atau ke-7 Masehi.
-
Bagaimana desain mobil jenazah berubah? Seiring berjalannya waktu, desain dan teknologi kendaraan ini telah berkembang, mencerminkan kebutuhan masyarakat dan kemajuan teknologi.
-
Kapan tanda kematian biasanya muncul? Tanda-tanda kematian yang pertama adalah saat 100 hari sebelum kematian seseorang. Biasanya tanda-tanda ini lazimnya setelah masuk waktu Asar.
-
Dimana peti mati ditemukan? Arkeolog menggali peti mati tersebut pada awal 2023 dan menemukan gambar yang mirip Marge Simpson di bagian dalam tutupnya, dikelilingi oleh selusin pendeta yang melambangkan 12 jam dalam sehari.
"Tidaklah Pak Jaksa segampang itu melakukan eksekusi, jika tidak mengkaji secara mendalam tentang keputusan pengadilan," ujar dia.
Sejumlah terpidana telah mengajukan Peninjauan Kembali (PK) hingga permohonan penundaan eksekusi. Yasonna menilai hal tersebut sah-sah saja, namun semua keputusan tetap ada di tangan Jaksa Agung.
"Ya enggak apa-apa boleh. Di mana-mana pun gitu. Tapi itu kan keputusan Pak Jaksa Agung. Dari segi hukumnya kalau sudah melihat semuanya, ya keputusannya beliau yang tentuin," tegasnya.
Tanda-tanda eksekusi mati bakal dilakukan memang sudah terlihat. Sebanyak 23 mobil yang 17 di antaranya merupakan mobil Dinas Polsek di lingkungan Polres Cilacap disiapkan di Pulau Nusakambangan. Mobil tersebut dikabarkan digunakan untuk mobilisasi saat pejabat berkunjung ke Pulau Nusakambangan.
Kemudian, delapan unit mobil ambulans yang membawa peti jenazah sudah dibawa menuju Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan pukul 06.00 WIB. Selain itu, dua lokasi pemakaman pun telah disiapkan untuk jenazah para narapidana.
Tak hanya itu, aktivitas di Dermaga Wijayapura Cilacap sepanjang mulai terjadi peningkatan. Puluhan petugas pengamanan dari unsur TNI dan Polri terlihat berjaga di sekitar Dermaga Penyeberangan Wijayapura.
Berikut 14 nama yang disebut-sebut bakal dieksekusi:
1. Ozias Sibanda (Zimbabwe)
2. Obina Nwajagu bin Emeuwa (Nigeria)
3. Fredderikk Luttar (Zimbabwe)
4. Humprey Ejike alias doctor(WN Nigeria)
5. Seck Osmane (Nigeria tetapi paspor Senegal)
6. Fredi Budiman bin H Manan alias Budi ( Indonesia )
7. Agus Hadi bin hadi (Indonesia )
8. Pujo lestari bin Sukatno (Indonesia)
9. Zulfiqar Ali (Pakistan)
10. Gurdip singh (India)
11. Merri Utami (Indonesia)
12. Michael Titus Igweh (Nigeria)
13. Okonkwo Nongso Kingsley (Nigeria)
14. Eugene Ape (Nigeria).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya