Ditanya KPK soal duit Rp 6 miliar, Bupati Kukar tunjukkan foto emas
Merdeka.com - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari kembali diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Rita keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 17.45 Wib.
Seperti diketahui Rita telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK karena diduga menerima uang suap dan gratifikasi. Rita diduga menerima suap Rp 6 miliar dari PT Sawit Golden Prima untuk pemberian izin lokasi untuk keperluan inti dan plasma perkebunan Kelapa Sawit di Desa Kupang Baru, Kecamatan Muara Kaman.
Dalam pemeriksaan tadi, Rita dikonfirmasi penyidik soal uang Rp 6 miliar tersebut. Menurut dia uang tersebut bukanlah pemberian melainkan hasil jual beli emas.
-
Kenapa TKN Prabowo tak khawatir? Menurut Herzaky, keempat menteri tersebut selama ini telah melakukan tugas dan tanggungjawabnya dengan sebaik mungkin serta telah sesuai aturan yang ada.
-
Apa yang KPK setorkan ke kas negara? 'Mencakup uang pengganti Rp10.07 miliar, uang rampasan perkara gratifikasi dan TPPU Rp29.9 miliar, serta uang rampasan perkara TPPU sebesar Rp577 juta,' kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (6/9), melansir dari Antara.
-
Kenapa Golkar tidak khawatir jatah menteri mereka berkurang? Terlebih, kata Doli, antara Prabowo dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto intens berkomunikasi. Sehingga, keduanya sudah saling memahami.
-
Siapa yang berterima kasih kepada Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Mengapa Ida menggunakan KUR BRI untuk membeli motor? 'Untuk usaha ini saya butuh transportasi, lalu saya gunakan uang KUR untuk membeli motor yang saya manfaatkan untuk usaha Kelorida,' lanjut Ida.
-
Siapa yang mendapatkan hasil penjualan barang? Hasil penjualan barang-barang karya warga binaan selanjutnya diserahkan kepada anak istri saat mereka membesuk.
Ia pun menunjukkan foto emas tersebut kepada penyidik. "Saya kasihkan fotonya. Foto emasnya," kata dia kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (18/10).
Menurutnya tak masalah seseorang mentransfer sejumlah uang ke rekeningnya karena berkaitan dengan jual beli. "Karena ini jual beli saya enggak ada masalah. Dan ini antara saya dan pembeli, ibaratnya gitu," kata politisi Golkar ini.
Pemeriksaan hari ini kata Rita juga tidak ada kaitannya dengan tersangka Khairudin. Dalam kasus ini KPK juga telah menetapkan Direktur Utama PT Sawit Golden Prima, Hery Susanto Gun (HSG) dan PT Media Bangun Bersama, Khairudin menjadi tersangka.
"Enggak ada kaitannya dengan Khairudin. Kan ini lain lagi. Sprindik beda lagi soal Khairudin," jelasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lalu Gita ditanya pemberian izin terhadap salah satu perusahaan dalam mengikuti proses lelang pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kota Bima.
Baca SelengkapnyaPengacara Firli, Ian Iskandar yang mengklaim kalau itu bukan valas, melainkan data resi penukaran uang asing pada money changer.
Baca SelengkapnyaWarganet bertanya-tanya soal sosok Eyang Giriwangi yang diduga sebagai pemilik uang tersebut.
Baca SelengkapnyaTotal harta Dito Ariotedjo Rp 282,46 miliar dengan utang sebesar Rp 16,06 miliar.
Baca SelengkapnyaPengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menggelar kembali sidang prapredilan Firli Bahuri
Baca SelengkapnyaSimak potret suasana hantaran uang panai Putri isnari yang sebelumnya diisukan gagal menikah!
Baca SelengkapnyaSalah satu petunjuk yang dijadikan barang bukti oleh penyidik adalah pencairan valas senilai Rp7,4 miliar oleh Firli.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit sudah mendengar kabar, adanya transaksi mencurigakan yang diduga dilakukan eks penyidik KPK AKBP Tri Suhartanto
Baca SelengkapnyaTrenggono hanya menjelaskan perihal peristiwa kejadian korupsi pengadaan barang dan jasa.
Baca Selengkapnya