Ditanya soal konversi BBM ke gas, Jokowi tunjuk JK menjawab
Merdeka.com - Pasangan capres cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) menjelaskan konsep ekonomi di hadapan pengurus Kamar Dagang Industri (KADIN), dalam dialog bertema Membangun Perekonomian yang Mandiri, Adil dan Berkelanjutan. Saat ditanya seputar konversi BBM ke gas, Jokowi mempersilakan JK untuk menjawabnya.
"Karena (konversi) minyak tanah ke elpiji dulu Pak JK," kata Jokowi saat menjawab pertanyaan dari Chief Economist bakrie Global Ventura Kahlil Rauter, Jakarta, Jumat (20/6).
Suasa dialog yang awalnya serius, seketika cair ketika Jokowi melimpahkan jawaban pertanyaan soal konversi tersebut.
-
Kenapa Jokowi membangun pabrik minyak makan merah? Untuk itu, Jokowi membangun pabrik minyak makan merah agar dapat memberikan nilai tambah untuk petani dalam negeri.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Bagaimana Jokowi atasi krisis air? Jokowi menyampaikannya, beberapa negara saat ini dilanda krisis Air. Untuk itu, Ia mengimbau agar potensi air di dalam negeri bisa dimanfaatkan melalui beragam infrastruktur, dengan begitu air tidak langsung mengalir ke laut.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Kapan Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Pabrik Percontohan Minyak Makan Merah Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (14/3).
-
Mengapa Presiden Jokowi menerapkan strategi gas-rem? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi.
Menurut JK, Indonesia sudah pengalaman perihal konversi. Dia pun membanggakan keberhasilan konversi minyak ke elpiji pada periode pemerintahannya dahulu.
"Kita sudah pengalaman, konversi bukan hal baru. Kita mengubah gaya hidup 50 juta kepala rumah tangga dari dalam waktu tiga tahun, tidak ada negara-negara seperti itu. Selama kita yakin, bisa mem-push," terang JK.
Menurutnya, konversi harus gratis. Menjawab pertanyaan konversi tersebut, JK menyebut yang dibutuhkan sekarang adalah waktu dan infrastruktur.
"Konversi harus gratis, CNG dan LNG, jadi yang paling penting kapan, siapa bertanggung jawab, laksanakan dalam tiga tahun akan mudah dikonversi dengan pengalaman yang ada," ungkap JK.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurutnya, terkait kabinet baru perlu ditanyakan langsung kepada Prabowo
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, transportasi yang digunakan adalah kendaraan listrik
Baca SelengkapnyaNamun, Jokowi tetap berani mengambil keputusan memotong subsidi BBM
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, pendanaan kepada negara berkembang seharusnya bersifat membangun.
Baca SelengkapnyaJokowi bercerita bahwa Menteri ESDM Bahlil Lahadalia selalu bolak-balik menghampirinya untuk meminta persetujuan kenaikan tukin diinstansinya.
Baca SelengkapnyaTujuan utama konversi kompor minyak tanah menjadi kompor gas LPG untuk mengurangi subsidi. Sebab, biaya produksi minyak tanah setara dengan Avtur.
Baca SelengkapnyaPengalaman tersebut dimulai ketika dia dilantik sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Baca SelengkapnyaHari ini Presiden Jokowi kembali menerima Mantan PM Inggris Tony Blair yang juga miliarder di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai bahwa keputusan pemerintah terhadap harga BBM menyangkut hajat hidup orang banyak.
Baca SelengkapnyaIndonesia tengah menanti pencairan dana JETP senilai USD 20 miliar untuk mendorong program transisi energi.
Baca SelengkapnyaHal ini diungkapkan sehari setelah Pertamina mengumumkan ide penghapusan Pertalite di hadapan Komisi VII pada Rabu, 30 Agustus 2023 kemarin.
Baca SelengkapnyaMitigasi perubahan iklim melalui transisi energi tak akan bisa tercapai jika negara dunia didorong dalam konteks ekonomi.
Baca Selengkapnya