Ditelantarkan orangtua, Dani & 4 saudaranya alami trauma berat
Merdeka.com - Dani dan empat saudara kandungnya dalam keadaan mengenaskan saat petugas Jatanras Polda Metro Jaya dan KPAI menjemput mereka dari sebuah rumah di Perumahan Gran Cibubur, Bekasi. Diduga kondisi tertekan lima anak itu karena perlakuan orangtuanya.
"Untuk anak-anak sendiri kami lakukan tindakan darurat pengaman karena anak-anak ini alami depresi cukup dalam dan tidak diberikan makan siang," terang Komisioner KPAI, Erlinda Iswanto, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (14/5).
Dia menduga kekerasan sudah lama dialami anak-anak. Sebab, saat mereka tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi, si ayah tak segan menunjukkan sikap kerasnya.
-
Siapa yang sering melakukan kekerasan pada anak? Sayangnya, sering kali kekerasan ini dilakukan oleh orang-orang terdekat, termasuk orang tua mereka.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Kenapa anak-anak dikorbankan? Arkeolog Ungkap 1000 Tahun Lalu Ratusan Anak Jadi Tumbal Pengorbanan untuk Dewa Hujan, Ternyata Ini Tujuannya atau dikorbankan untuk mendukung siklus pertanian jagung dan sebagai korban persembahan kepada dewa hujan oleh penduduk pada masa kejayaan Chichén Itza .
-
Siapa yang memperkosa anak kandungnya? Ali Arwin, ayah kandung yang tega memperkosa putrinya hingga hamil dan melahirkan akhirnya dimunculkan ke publik.
"Kami dan Kemensos dan Jatanras Polda tidak mendapat izin dari orangtua untuk masuk dan mengevakuasi anak-anak. Kami mendapat perlawanan keras dari ayahnya dan melakukan intimidasi dan ancaman kepada warga," jelasnya.
Setelah kedua orangtua dibawa ke Polda Metro Jaya, kelima anak diamankan di satu tempat yang dipastikannya cukup aman. Dia menegaskan tindakan pemisahan D dan keempat saudaranya dari orangtua mereka sebenarnya cukup berat dilakukan tapi harus mengingat anak-anak itu mengalami trauma psikis atas yang dilakukan orangtuanya.
"Ini suatu dilema yang cukup berat kami lakukan untuk melakukan pemisahan antara anak dan orang tua yang memang tidak mudah. Tapi kalau ada tindakan pelanggaran seperti perlakuan kasar kami akan melakukan pemisahan," terangnya.
Lanjut Erlinda, selain pemisahan, KPAI juga berencana meminta rekomendasi dari Kemensos untuk mengangkat D dan saudaranya menjadi anak negara jika ditemukan lagi alasan untuk mempertahankan mereka kembali diasuh oleh orangtuanya. Tentunya pengangkatan menjadi anak negara itu, kata Erlinda melalui tahap-tahap yang holistik.
"Apabila ada unsur pidana dilakukan orang tua, dan kalau secara holistik didapatkan kesimpulan ternyata orang tua tidak cakap dalam memberikan hak-hak anak, mungkin saatnya negara yang bertindak. Kami juga lakukan koordinasi dengan Kemensos kalau memang dibutuhkan, kita akan memisahkan mereka dan kalau memang ini yang terbaik ya kita ambil jadi anak negara tapi tentunya dengan tahapan yang holistik," papar Erlinda mengenai rencana KPAI tersebut.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaAkibat penganiayaan tersebut, kedua anak itu mengalami benjol dan memar di sekujur tubuhnya.
Baca SelengkapnyaTetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaSementara diketahui balita MFW dan RC sudah dititipkan ke pelaku ADT dan TAS sejak sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaOrang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, keluarga korban dua balita ini berada di Solo dan satu lagi di Papua.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menyatakan, keempat pelaku sudah ditangkap pihaknya.
Baca SelengkapnyaD mengalami KDRT oleh Panca hingga pada akhir pekan lalu hingga akhirnya dirawat di RSUD.
Baca SelengkapnyaDalam video yang beredar, anak itu memakai baju kaos berwarna merah. Sejumlah warga membantu menenangkan anak tersebut.
Baca SelengkapnyaIbu korban menangis tiada henti saat mengantarkan empat peti jenazah anaknya ke TPU Perigi, Sawangan, Depok.
Baca SelengkapnyaTetangga kerap mendengarkan suara rintihan dari rumah pelaku.
Baca SelengkapnyaPelaku sengaja membuat video penyiksaan yang dilakukan terhadap ke tiga anaknya.
Baca Selengkapnya