Ditelepon orang mengaku polisi, Setyo tertipu Rp 1,5 juta
Merdeka.com - Kasus penipuan dengan modus menelepon keluarga dan mengabarkan ada anggota keluarganya yang mengalami kecelakaan menimpa Setyo Pambudi (46) warga Sedayu, Kabupaten Bantul, Sabtu (16/12) yang lalu. Setyo mendapatkan telepon yang mengatakan jika anaknya menabrak orang hingga tewas.
Telepon palsu itu dari seseorang yang mengaku sebagai anggota Polri yang bertugas di Polres Bantul. Kepada Setyo, penelepon itu mengatakan jika anaknya tengah ditahan di Polres Bantul karena menabrak orang hingga tewas.
Mendapat telepon itu, Setyo pun panik. Terlebih anaknya saat itu tidak bisa dihubungi nomor teleponnya. Oleh orang yang mengaku dari Polres Bantul itu, Setyo pun diberi beberapa syarat agar anaknya tak ditahan.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? Laporan tersebut mengungkap bahwa sang ayah, yang berasal dari daerah Nantou, Taiwan bagian tengah, telah menjadi korban penipuan investasi daring.
-
Apa yang dilakukan pelaku penipuan terhadap mobil korban? Terduga pelaku bahkan membawa paksa kendaraan milik RAW.
Syarat agar anaknya bisa dikeluarkan dari tahanan, Setyo diminta mengirim pulsa sebanyak Rp 1,5 juta. Pulsa itu kemudian ditransfer ke dua nomor handphone yang berbeda.
Karena panik dan tak ingin anaknya ditahan, Setyo pun kemudian memenuhi syarat dari penelpon itu. Setyo pun mentransfer pulsa sebesar Rp 1,5 juta ke nomor yang diberikan oleh penelepon yang mengaku dari Polres Bantul.
Keesokan paginya, anak Setyo yang dikabarkan ditahan pun pulang ke rumah dalam keadaan segar bugar. Usai ditanya, ternyata anaknya tidak mengalami kecelakaan maupun menabrak seseorang. Sadar telah menjadi korban penipuan, Setyo pun melaporkan kasus yang dialaminya ke Polres Bantul.
Kanit Kecelakaan Lalulintas Polres Bantul, Ipda Moelyanto menuturkan bahwa kasus yang dialami oleh Setyo merupakan kasus yang kerap terjadi. Penipu, lanjut Moelyanto, menelpon calon korbannya dan mengatakan jika anggota keluarganya ada yang mengalami kecelakaan.
"Kasus seperti itu sering terjadi. Kami sudah kerap menyosialisasikan penipuan dengan model kecelakaan lalu lintas ke masyarakat," ungkap Moelyanto, Senin (18/12).
Moelyanto pun menambahkan jika tidak mungkin anggota Satlantas ataupun Polres Bantul meminta uang kepada keluarga korban kecelakaan.
"Kasus penipuan sedang ditangani oleh Polres Bantul. Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, masyarakat bisa melakukan konfirmasi ke Polsek terdekat apabila mendapati kabar ada anggota keluarganya yang mengalami kecelakaan," pungkas Moelyanto.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam STNK, tercatat nama Yanti Setyawan Budidarma, sebagai pemilik mobil Gran Max tersebut
Baca SelengkapnyaPembeli yang diduga polisi gadungan turut merampas ponsel milik korban. Dalihnya, akan disita sebagai barang bukti.
Baca SelengkapnyaSeorang dosen wanita CA (25) harus kehilangan uang Rp50 juta setelah ditipu seorang petani asal Lampung. Penipuan itu bermodus polisi gadungan.
Baca SelengkapnyaSetyo merupakan ajudan Kapolda Kaltara yang tewas di rumah dinas
Baca SelengkapnyaDugaan sejumlah warga memang belum terbukti, tapi bukan berarti keresahan itu mesti dianggap isapan jempol.
Baca SelengkapnyaPenipuan itu terjadi setelah korban dibujuk rayu pelaku dengan modus ingin mengusir setan.
Baca SelengkapnyaIptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca SelengkapnyaWarga setempat lantas berhamburan usai mendengar hantaman kencang yang disebabkan truk oleng itu.
Baca SelengkapnyaHal itulah yang membuat korban akhirnya percaya sehingga mentransferkan sejumlah uang ke rekening si penelepon.
Baca SelengkapnyaDalam video itu juga terdengar suara yang menyebutkan kalau penculikan anak di Desa Kiara Payung pukul 9 malam dan terduga pelakunya sudah ditangkap.
Baca SelengkapnyaJenazah pengawal pribadi Kapolda Kaltara itu dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Semarang atas permintaan istrinya.
Baca SelengkapnyaAde Ary meminta masyarakat berhati-hati agar tidak mudah memberikan data pribadi kepada orang lain.
Baca Selengkapnya