Ditemukan lajur pematang sawah dan petirtaan di Situs Candi Liyangan
Merdeka.com - Tim penggalian Situs Liyangan di lereng Gunung Sindoro Desa Purbosari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menemukan tiga lajur gundukan tanah diduga sebagai pematang areal pertanian. Ketua Tim Ekskavasi dari Balai Arkeologi Yogyakarta, Sugeng Riyanto mengatakan, temuan bentuk pematang tersebut berada di atas ujung jalan batu.
"Temuan ini memperkuat dugaan kami adanya areal pertanian di situs ini, selain areal ibadah dan areal hunian," kata Sugeng di Temanggung, seperti dilansir dari Antara, Kamis (28/5).
Sugeng mengatakan, bentuk pematang itu sejajar dengan talut batu yang berada di sebelahnya. Panjang sementara pematang sekitar dua hingga tiga meter. Menurut dia, bentuk pematang berada di bawah lapisan material hasil letusan Gunung Sindoro.
-
Di mana artefak ditemukan? Lokasi dengan luas 6 hektar itu dikenal dengan Kebun Rosane oleh penduduk lokal.
-
Dimana lokasi penemuan artefak kuno? Saat menggali di permukiman prasejaran berusia 6200 tahun di Solnitsa, Provinsi Varna, Bulgaria, para arkeolog menemukan liang lahat khusus berisi benda-benda persembahan untuk ritual.
-
Dimana artefak ditemukan? Keduanya menemukan ketiga barang antik itu saat menjelajahi ruang ventilasi udara yang mengarah dari Kamar Ratu, yang terletak di dalam Piramida Agung - juga dikenal sebagai Piramida Khufu.
-
Dimana artefak itu ditemukan? Artefak ini ditemukan saat mereka sedang melakukan survei di luar Ringsted, sebuah kota di pulau Selandia.
"Kami harus mengerjakannya secara hati-hati, tidak bisa menggunakan benda tajam. Untuk mengetahui bentuk aslinya kami cukup menggunakan kuas guna membersihkan material yang menutupinya," ujar Sugeng.
Sugeng dan timnya juga mengambil sampel tanah di sekitar temuan pematang. Dia menyatakan melakukan itu buat mencari serbuk sari tercecer di sana, guna mengetahui jenis tanaman yang ada di areal pertanian itu.
Sugeng mengatakan, untuk mengamankan temuan tersebut sementara ditutup dengan karung plastik dan diberi pita pengaman di sekelilingnya. Dia menambahkan, pada ekskavasi berlangsung pada 12 sampai 27 Mei 2015, tim membuka dua lokasi.
Lokasi pertama yakni di bagian teras empat guna membuka lebih luas temuan bangunan, yang pada ekskavasi 2014 baru ditemukan bagian sudut dengan dua jaladwara (arca khusus ditempatkan di saluran air). Lokasi kedua di atas ujung jalan batu.
Pada lokasi pertama setelah dibuka lebih luas, kata Sugeng, bangunan yang terdapat arca jaladwara berukuran 4,5 x 5,5 meter. Bangunan menghadap tenggara atau ke arah jalan batu.
"Arahnya sama dengan arah candi-candi yang ditemukan sebelumnya di teras satu dan tiga, juga menghadap ke tenggara," ucap Sugeng.
Di bagian depan bangunan tersebut terdapat empat jaladwara. Di sisi kiri atau timur laut terdapat enam jaladwara, tapi lima di antaranya telah rusak saat erupsi Gunung Sindoro pada abad ke-X.
Sugeng mengatakan, di bagian belakang situs ternyata terdapat area yang tersambung dengan bangunan tersebut. Antara bangunan belakang dengan bagian depan juga terdapat saluran air terhubung.
"Karena ditemukan saluran air dari belakang ke bagian depan itu kami belum bisa memastikan, apakah itu petirtaan atau candi," tambah Sugeng.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lokasi candi ini hanya bisa diakses menggunakan motor atau menumpang truk pasir
Baca SelengkapnyaDi candi itulah ditemukan Prasasti Canggal yang menceritakan masa emas pemerintahan Raja Sanjaya
Baca SelengkapnyaPesanggrahan ini dibangun pada tanggal 18 Mei 2010 oleh PT Gudang Garam TBK
Baca SelengkapnyaPara pembesar Majapahit mengunjungi candi ini pada bulan khusus.
Baca SelengkapnyaSebagian besar peninggalan kuno itu sudah tak utuh dan hanya meninggalkan sebuah teka-teki.
Baca SelengkapnyaCandi Badut menawarkan pesona wisata sejarah sekaligus alam yang memukau.
Baca Selengkapnyasitus ini ditemukan secara tidak sengaja oleh kelompok transmigran pada 1957.
Baca SelengkapnyaCandi Sambisari diperkirakan semasa dengan Candi Prambanan, Plaosan, dan Sojiwan, yaitu sekitar abad 9-10 masehi.
Baca SelengkapnyaPada situs ini, terdapat tiga goa yang dipahatkan pada batu cadas.
Baca SelengkapnyaBanyak hal menarik yang bisa diteliti di Situs Liyangan.
Baca SelengkapnyaArtefak serupa juga ditemukan di Situs Trowulan, Mojokerto
Baca SelengkapnyaCandi Bumiayu salah satu kompleks candi bercorak Hindu yang berhasil ditemukan di Sumatra Selatan.
Baca Selengkapnya