Diterjang Angin Kencang, Bayi Usia 5 Bulan di Kupang Terbang Sejauh 10 Meter
Merdeka.com - Hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah Kupang dan sekitarnya, Minggu (24/11), menyisakan kisah pilu bagi warga Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Selain menghancurkan 77 rumah di beberapa desa, seorang bayi berusia lima bulan pun ikut diterbangkan puting beliung.
R, balita pasangan Ady Tamonob dan Otilia Grasa Gomes diterbangkan angin puting beliung sejauh 10 meter. Korban ditemukan dalam tumpukan seng yang ringsek, akibat diterjang angin.
-
Bagaimana angin kencang merusak rumah warga? 'Kebanyakan itu genteng mbak, jadi ada yang asbes. Kalau genteng sampai kabur kena putting beliung itu. Kalau korban Alhamdulillah tidak ada,' kata Heru Cahyono, Kepala Desa Watuagung, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (12/1).
-
Dimana angin kencang menyebabkan kerusakan? Di daerah Plengkung Wijilan dekat Alun-Alun Utara Yogyakarta, sebuah delman jadi korban setelah tertimpa pohon yang ambruk akibat angin kencang.
-
Apa itu angin puting beliung? Angin puting beliung adalah fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam bentuk angin berkecepatan tinggi yang berputar atau berputar-putar di sepanjang garis badai atau awan badai.
-
Dimana angin kencang terjadi? Di Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, hujan yang turun disertai angin kencang pada Selasa (9/1) sore menyebabkan pohon dan sebuah kendang ayam roboh.
-
Apa saja yang terjadi di Kota Padang akibat hujan deras? Lanjutnya, selain banjir, curah hujan dengan intensitas tinggi juga menyebabkan rumah warga tertimbun longsor dan pohon tumbang di Kota Padang.
-
Siapa yang terdampak udara buruk? Berdasarkan pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Otilia Grasa Gomes kepada wartawan mengisahkan, sekitar pukul 16.00 WITA, mereka semua tidur siang, termasuk korban. "Saat hujan kami tidak beraktivitas, kami semua tidur siang," ujarnya di IGD RSUD SK Lerik Kupang.
Menurutnya, bayi mereka ditidurkan dalam ayunan yang digantung pada kayu atap rumah. Saat dia sedang pulas, hujan turun semakin deras yang disertai angin kencang.
Ketika atap rumah Otilia mulai disapu angin, mereka baru menyadari jika korban juga ikut diterbangkan. Otilia bersama warga lain berusaha mencari bayinya selama 30 menit. Beruntung bayi menangis, sehingga Otilia menyelamatkannya dari reruntuhan seng.
Korban segera dievakuasi ke RSUD SK Lerik Kupang untuk mendapatkan perawatan intensif serta diberi bantuan oksigen.
"Kami memang tidak menduga kalau akan ada angin kencang. Kami pikir hanya hujan biasa jadi kami tidur. Saya sudah biasa menidurkan bayi saya di ayunan berbentuk gantungan kain, kalau saya sedang sibuk kerja," jelas Otilia.
Otilia mengaku kuatir dengan kondisi Raykal, lantaran bayinya mengalami benturan pada kepala dan sempat menangis saat ditemukan.
Ady Tamonob, ayah dari Raykal sedang ke Kalimantan untuk bekerja, sehingga Otilia yang mengasuh ketiga anaknya secara mandiri.
Ia juga belum mengetahui kondisi rumahnya dan di mana ia akan tinggal usai kejadian tersebut, sehingga anak-anak Otilia pun dibawa serta ke RSUD SK Lerik Kota Kupang, sambil menunggu pendataan dari ketua RT setempat.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang saksi sempat melihat dan berusaha menyelamatkan anak itu, namun tidak berhasil.
Baca SelengkapnyaHal itu dijelaskan Koordinator Analisa dan Prakiraan Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jembrana, Made Dwi Wiratmaja
Baca SelengkapnyaKetinggian air banjir yang melanda kawasan tersebut mulai dari 20 sampai 90 centimeter.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaSejumlah petugas mengevakuasi wanita hamil besar dengan menerobos banjir Sungai Batu Merah di Desa Oelatimo, Kupang Timur, NTT, Rabu (13/3).
Baca SelengkapnyaMobil pickup tersebut menghantam sepeda motor yang ditumpangi oleh bayi dan ibunya.
Baca SelengkapnyaSebelum peristiwa itu, kru helikopter bernama Oktraman Menderosap atau Oki rupanya memiliki firasat buruk.
Baca SelengkapnyaDeputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengungkapkan ciri-ciri angin puting beliung.
Baca SelengkapnyaTercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah di DIY diprediksi akan dilanda angin kencang.
Baca SelengkapnyaSaking kencangnya putaran angin, material dan sampah tersapu dan beterbangan berhamburan ke udara
Baca SelengkapnyaHelikopter terjatuh di kawasan tebing di daerah Banjar Suluban, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Jumat (19/7) sekitar pukul 14.45 WITA.
Baca Selengkapnya