Diterjang Banjir Bandang, Hewan Ternak Warga Jembrana Bali Hilang
Merdeka.com - Banjir bandang menerjang Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembarana, Bali, pada Jumat (15/1) sekitar pukul 07.00 Wita.
"Iya, telah dilaksanakan monitoring pasca musibah banjir bandang yang terjadi sekira pukul 01.00 Wita, dini hari," kata Kapolsek Pekutatan, Kompol I Gusti Agung Sukasana, Jumat (15/1) sore.
Dia menerangkan, banjir bandang terjadi dikarenakan curah hujan yang sangat tinggi di wilayah pegunungan. Sehingga air Sungai Pulukan di Desa Pulukan meluap menggenangi rumah dan menghanyutkan ternak milik warga.
-
Kapan banjir di Bali terjadi? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
-
Kapan banjir Pekalongan terjadi? Dilansir dari akun Instagram @pekalonganinfo, sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Kapan banjir bandang terjadi? Baru-baru ini Kabupaten Agam, Sumatera Barat baru saja tertimpa musibah bencana alam banjir bandang lahar dingin pada Minggu (12/5) kemarin.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
"Ternak yang hilang diperkirakan 7 sapi. Kalau, tidak salah yang ditemukan 3 tapi sudah mati. Diperkirakan hanyut ke sungai," imbuhnya.
Ia juga menyampaikan, banjir bandang tersebut membawa sampah kayu dari gunung. Sehingga, mengakibatkan penumpukan sampah di pesisir pantai. Namun, di Jalan Denpasar-Gilimanuk lalu lintas lancar dengan bantuan dari pihak TNI, Polri, BPBD, Basarnas Kabupaten Jembrana.
Sementara, ternak yang hilang milik warga di Desa Pulukan, ialah warga bernama Elmi Yahya ada 4 ekor sapi,Sapturahim, ada 3 ekor sapi, dan warga bernama Nasrijudin, ada 4 ekor kambing.
Sementara, untuk korban dinyatakan nihil dan untuk kerugian material Rp 50 juta. Saat ini, petugas masih melakukan pembersihan sampah terhadap warga yang terdampak, di samping itu juga karena besarnya air sungai yang meluap hingga perumahan warga dan mengakibatkan tergerusnya beberapa titik tanah sepadan pantai di pesisir pantai.
Kemudian, untuk dampak dan kerugian yang dialami warga pasca musibah banjir bandang masih di data. "Untuk perkembangan saat ini airnya sudah surut. Situasi dalam keadaan aman, saat ini masih dilaksanakan kegiatan pembersihan di areal Rumah yang terdampak," ujar Sukasana.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus
Baca SelengkapnyaSaat banjir datang, korban memancing ikan bersama kakaknya yang masih berusia 8 tahun di pinggir sungai.
Baca SelengkapnyaKampung Bulak Barat sempat direndam banjir hingga menutupi rumah-rumah warga
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang itu terjadi diuga disebabkan oleh tanggul yang jebol
Baca SelengkapnyaBanjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca SelengkapnyaBanjir bandang Sukabumi akibat meluapnya Sungai Cikaso yang dipicu hujan deras.
Baca SelengkapnyaDasyatnya Banjir Lahar Semeru, Putus Jembatan Hingga buat Ratusan Warga Mengungsi
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaDilanda hujan dengan intensitas tinggi, bencana banjir dan tanah longsor melanda beberapa daerah di Kota Padang
Baca SelengkapnyaPihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca Selengkapnya