Diterkam Buaya, Pria di Nunukan Ditemukan Tewas Setelah Dua Hari Hilang
Merdeka.com - Nasrun (38), warga Sebuku ditemukan tewas pagi ini setelah hilang diterkam buaya, Sabtu (3/7) sore lalu di perairan sungai Muara Mahayu, Sebakis.
Jasad korban ditemukan mengambang sekitar pukul 07.15 WITA oleh tim SAR gabungan. Lokasinya, berjarak sekitar 1 nautical miles (NM) dari lokasi korban terakhir di perairan diduga diterkam buaya.
"Benar. Korban ditemukan ke arah hulu perairan dalam kondisi meninggal dunia," kata Kepala Basarnas Tarakan, Amiruddin, Senin (5/7).
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Bagaimana nelayan menangkap Ikan Tuhuk? Biasanya, para nelayan menangkap dengan cara memancing, apabila menggunakan jaring justru meruskanya.
-
Bagaimana buaya itu ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Siapa yang pernah menjadi korban racun ikan buntal? Pasalnya, berdasarkan informasi Africa Oceans Conversation Alliance, seekor anjing laut terbunuh oleh ratusan ikan buntal di tepi pantai karena gagal napas yang disebabkan oleh serangan ikan buntal.
-
Siapa yang menemukan buaya itu? Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
Dia menerangkan, jenazah korban dibawa ke rumah duka di perumahan perkebunan sawit untuk proses pemakaman.
"Korban ditemukan, operasi SAR ditutup sekira jam 8.10 pagi ini," ujarnya.
Sementara Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Tarakan, Dede Hariana menjelaskan, peristiwa itu terjadi Sabtu (3/7) sore. Korban bersama dengan dua temannya sedang mencari pumpun, sejenis cacing, di perairan untuk umpan memancing.
"Korban dan temannya menggunakan perahu sekitar jam 6 sore," jelasnya.
Dia mengungkapkan, dua rekan korban mencari pumpun dengan cara menyelam di perairan. "Pada saat mencari pumpun, dua rekan korban melihat korban diterkam buaya," ujar Dede.
Disampaikan, tim Basarnas dan SAR gabungan lain menerima informasi kejadian itu pada Minggu (4/7) sore. Empat rescuer Basarnas Tarakan diterjunkan ke perairan kejadian untuk mencari korban.
"Hingga korban akhirnya berhasil ditemukan SAR gabungan di hari kedua pencarian pagi hari ini," tutup Dede.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca Selengkapnyatubuh La Ode Harupin yang terapung dengan kondisi sudah meninggal usai diterkam buaya
Baca SelengkapnyaHamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaDi dalam mulut buaya, terdapat sesosok mayat laki-laki yang tidak menggunakan pakaian.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaJasad korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Kasus ini sedang dalam tahap penyelidikan.
Baca Selengkapnya