Diterkam Buaya saat Jaring Ikan, Pekerja di Banyuasin Ditemukan Tewas
Merdeka.com - Seorang pekerja, YA (35), ditemukan tewas mengapung di kanal buatan di Sungai Rengit, Talang Kelapa, Banyuasin, Sumatera Selatan. Korban sempat dinyatakan hilang setelah diterkam buaya saat menjaring ikan.
Mayat korban ditemukan tak jauh dari lokasi hilang, Selasa (21/6) pukul 22.00 WIB. Setelah dievakuasi, korban diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
"Benar, tadi malam korban ditemukan, kondisinya meninggal dunia," ungkap Camat Talang Kelapa Arifin Nasution, Rabu (22/6).
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Siapa yang diculik dan dibunuh di Lubang Buaya? Gerakan 30 September menculik dan membunuh para jenderal Angkatan Darat.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
Korban Mencari Ikan Bersama Keponakan
Dia menjelaskan, YA hilang saat mengisi waktu istirahat dengan menjaring ikan bersama keponakannya di kanal buatan perusahaan tempatnya bekerja, Senin (20/6). Tak lama kemudian, korban diterkam dan diseret buaya ke dalam air.
Keponakannya langsung kembali ke kampung untuk meminta bantuan sehingga pencarian dilakukan mulai saat itu juga.
"Pencarian melibatkan banyak orang, siang dan malam," ujarnya.
Warga Baru di Lokasi
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Yusmono mengatakan, sepanjang kanal dan Sungai Rengit termasuk wilayah jelajah buaya muara. Banyaknya buaya sudah diketahui warga setempat atau yang bekerja di perusahaan sekitar.
"Aliran sungai itu memang berbahaya, banyak buayanya, warga sudah tahu," kata dia.
Dari informasi yang diterimanya, korban baru dua bulan pindah bekerja di Sungai Rengit sehingga belum mengetahui medan berbahaya di sana. Namun, sepanjang aliran itu terpasang papan peringatan tidak boleh beraktivitas di dalam air karena banyak buaya.
"Kejadian orang hilang diseret buaya bukan kejadian pertama, petugas perusahaan sudah mengingatkan jangan main ke air," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis itu terjadi ketika korban mengisi air di anak sungai.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaDi dalam mulut buaya, terdapat sesosok mayat laki-laki yang tidak menggunakan pakaian.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaKondisinya mayat memprihatinkan. Tangan dan kaki terikat, serta kepala terbungkus karung
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan mengambang oleh warga yang sedang mencari ikan pada 12 Mei 2024 sekitar pukul 12.25 WIB.
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca Selengkapnya