Diterkam buaya saat memancing, warga Banyuasin ditemukan tewas mengenaskan
Merdeka.com - Dua hari hilang akibat diterkam buaya muara, jenazah Alif (18), akhirnya ditemukan warga. Tragisnya, jasad korban tak lagi utuh karena kepala dan tangan kanannya sudah hilang.
Penemuan mayat korban tersebut setelah warga curiga dengan rumput sungai bergoyang-goyang tak seperti biasanya, Selasa (10/7) siang. Warga pun memberanikan diri mengecek rumput dan kaget melihat sesosok mayat dengan posisi terlungkup.
Begitu dicek, jasad tersebut bernama Alif yang hilang dimakan buaya muara saat mancing, Minggu (8/7) lalu. Mayat korban diangkat warga dibantu alat berat milik perusahaan sekitar.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Siapa yang diculik dan dibunuh di Lubang Buaya? Gerakan 30 September menculik dan membunuh para jenderal Angkatan Darat.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Apa yang dimakan buaya itu? Buaya tersebut sebelumnya memangsa kucing peliharaan yang tidak sengaja masuk ke kandangnya.
-
Bagaimana buaya itu ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Siapa yang menemukan buaya itu? Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
Menurut Doyok, belasan warga dibantu anggota polisi dan TNI sengaja berjaga di sekitar sungai sejak dua hari ini agar memudahkan pencarian. Hal ini juga sesuai dengan arahan pawang buaya yang sengaja didatangkan dari luar daerah.
"Alhamdulillah, Alif sudah ditemukan siang tadi walaupun sudah meninggal dunia," ungkap Doyok, Selasa (10/7).
Dia mengatakan, jasad korban sudah membusuk dan tak utuh lagi. Kepala dan tangan kanannya hilang akibat dimakan buaya.
"Yang penting jasadnya ditemukan, itu saja yang kami minta, apapun kondisinya," kata dia.
Menurut dia, di TKP sudah beberapa kali terjadi konflik antara manusia dan buaya muara. Bahkan, sejumlah warga ditemukan tewas dimakan buaya saat memancing ikan.
"Sungainya banyak ikan, orang suka memancing di sana, tapi banyak buayanya. Setahu saya sejak lima tahun ini ada lima orang yang diterkam buaya," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Banyuasin AKBP Yudhi Surya Markus Pinem mengatakan, korban dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk keperluan visum. Demi keselamatan, pihaknya meminta warga lebih waspada ketika beraktivitas di sungai itu.
"Mayat korban sudah dievakuasi. Selanjutnya kita serahkan ke keluarga," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Alif (18), diterkam buaya muara saat korban bersama rekannya memancing di areal wilayah PT KAM bok C, tepatnya di sungai perbatasan Desa Santan Sari dan Desa Pulau Muning, Kecamatan Sembawa, Banyuasin, Sumsel, Minggu (8/7) sore. Korban dan temannya mencari spot memancing secara terpisah.
Saat mencuci tangan di sungai, warga Desa Serong, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, itu diserang buaya. Lalu, buaya itu membawanya ke dalam air.
Korban meminta tolong sehingga membuat temannya dan warga berkerumun. Mereka tak bisa berbuat apa-apa karena takut serangan buaya sehingga hanya bisa menyaksikan korban berontak ketika buaya itu membawanya masuk ke air.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaDi dalam mulut buaya, terdapat sesosok mayat laki-laki yang tidak menggunakan pakaian.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaHamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca Selengkapnyatubuh La Ode Harupin yang terapung dengan kondisi sudah meninggal usai diterkam buaya
Baca SelengkapnyaSeekor buaya sepanjang 3,5 meter berhasil ditangkap warga di Mandailing Natal pada Sabtu (23/9).
Baca Selengkapnya