Diteror akan dibunuh, ketua DPRD Sampang didatangi ratusan santri
Merdeka.com - Ketua DPRD Sampang Imam Ubaidillah mendapat teror akan dibunuh oleh orang tak dikenal. Ratusan santri sejak pagi tadi, mendatangi rumah Imam untuk melindunginya.
"Mereka (para santri) ini datang sendiri ke rumah kami, karena tidak terima dengan teror ancaman pembunuhan," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu di Sampang, Jumat (2/10).
Imam menjelaskan, ancaman teror pembunuhan melalui saluran telepon kepada dirinya itu disampaikan oleh penelepon bersuara laki-laki.
-
Mengapa orang percaya teori konspirasi? “Temuan kami mengungkapkan bahwa adanya motivasi untuk mengetahui sebuah peristiwa adalah bagian penting mengapa orang-orang mempercayai teori ini,“ tulis makalah tersebut.
-
Apa tujuan penyebar video ancaman tersebut? 'Tujuannya untuk menghalangi penonton menghadiri Olimpiade,' tulis Manajer Umum Pusat Analisis Ancaman Microsoft, Clint Watts.
-
Siapa yang merencanakan serangan teror di Singapura? Rencana YLK yang gagal itu, ternyata diperintahkan oleh AM/AZ petinggi Al Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP).
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Apa yang membuat netizen salah paham? Netizen heboh, awalnya mereka mengira suami Ria Ricis sedang dibaptis.
-
Siapa yang percaya teori konspirasi? “Temuan kami mengungkapkan bahwa adanya motivasi untuk mengetahui sebuah peristiwa adalah bagian penting mengapa orang-orang mempercayai teori ini,“ tulis makalah tersebut.
Namun, dia mengaku tidak kenal dengan pria yang mengancam dirinya. Hanya saja, dia tidak menjelaskan secara detail bentuk ancaman yang disampaikan penelepon gelap itu.
Imam yang juga pengasuh Pondok Pesantren di Desa Kembang Jeruk, Kecamatan Banyuates, Sampang, ini mengaku dirinya sebenarnya tidak gentar dengan ancaman itu.
Dia juga menduga teror yang disampaikan penelepon gelap yang mengancam hendak membunuh dirinya itu, sengaja dilakukan untuk menciptakan situasi Kabupaten Sampang memanas, karena sebentar lagi akan digelar pemilihan kepala desa serentak.
Menurut dia, keberadaan ratusan santri dan alumni pondok pesantren yang dipimpinnya untuk mengamankan rumah kediamannya itu atas keinginan mereka sendiri, setelah mendengar aksi teror pembunuhan yang diterima dirinya.
Tidak hanya santri, alumni juga banyak yang berjaga-jaga di rumah Ketua DPRD yang juga tokoh agama itu.
"Jadi, yang berjaga-jaga alumni pondok pesantren juga. Mereka langsung datang ke rumah kami, tanpa dikomando," katanya.
Meski kiai politikus ini mengaku sering diteror, namun hingga kini Imam belum melaporkan kasus ancaman pembunuhan pada dirinya itu ke petugas Polres Sampang.
Sebagian masyarakat menilai, kabar teror yang diembuskan Ketua DPRD Sampang Imam Ubaidillah ini merupakan rekayasa untuk menciptakan simpati publik, karena faktanya, Imam tidak bersedia membeberkan secara detail teror yang diterimanya itu.
Namun, Imam membantah dugaan itu. dia berdalih tidak mau menunjukkan jenis teror kepada publik yang diterima dirinya, karena tidak ingin menciptakan suasana lebih memanas. Demikian tulis Antara. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Termasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaMenurut Camat bunga tersebut merupakan bentuk keindahan dan rasa syukur.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan pengancaman itu terungkap setelah pesan percakapan siswa bocor.
Baca SelengkapnyaDE adalah pegawai PT Kereta Api Indonesia (Persero) ditangkap lantaran dirinya diduga terlibat aksi terorisme.
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca SelengkapnyaSejumlah pria menggunakan baju loreng mendatangi rumah milik Harmansyah.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga pelaku teroris merupakan jaringan Anshor Daulah yang beroperasi di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaEmpat orang telah diamankan. Polisi juga meminta pelaku lainnya untuk segera menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaPolresta Serang masih menyelidiki kasus tersebut dan berkordinasi dengan tim siber Polda Banten.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan penyelidikan untuk mendalami kasus yang dipicu laporan dugaan pungli di SD negeri ini.
Baca SelengkapnyaDisebut-sebut pelaku tindak keras dan intimidasi adalah masyarakat setempat dan juga ketua RT.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.
Baca Selengkapnya