Dites narkoba, 8 pegawai Kemenkumham Jateng positif obat dokter
Merdeka.com - Sedikitnya, 200 pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) Jateng dan jajaran di bawahnya menjalani tes urin secara mendadak. Tes dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jateng.
Kakanwil Bambang Sumardiono mengungkapkan, tidak hanya warga binaan yang dilakukan tes narkoba tetapi juga para petugas di semua lingkup Kanwil Kemenkumham Jateng.
"Semuanya mendadak, bahkan saya baru berkoordinasi dengan BNNP pagi harinya jadi mereka tidak tahu kalau mau dites urine. Seluruh pegawai termasuk juga di lapas, bapas, imigrasi, dll," ujar Bambang didampingi AKBP Agung Prabowo, Kabid Pemberantasan BNNP Jateng di sela kegiatan, Senin (4/4).
-
Apa upaya Pemprov Jateng dalam memberantas narkoba? Pemberantasan kita juga diperkuat, tetapi yang lebih penting juga adalah upaya rehabilitasi.
-
Kenapa Pemprov Jateng sangat fokus memberantas narkoba? Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Bagaimana Pemprov Jateng mencegah narkoba? Upaya pencegahan penggunaan narkoba akan lebih diutamakan. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencegahan adalah menggencarkan sosialisasi, dan menyelenggarakan deklarasi anti narkoba.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Kapan BPOM Semarang melakukan pemeriksaan takjil? Fakta itu terungkap setelah tim Kefarmasian dan Perbekalan Medis Dinkes Tulungagung melakukan sidak mengambil sampel makanan dan aneka takjil di area sekitar MAJT Semarang, kamis (4/4).
-
Bagaimana cara BPOM Semarang memeriksa takjil? Fakta itu terungkap setelah tim Kefarmasian dan Perbekalan Medis Dinkes Tulungagung melakukan sidak mengambil sampel makanan dan aneka takjil di area sekitar MAJT Semarang, kamis (4/4).
Pemeriksaan urine yang berlangsung sejak pagi hingga pukul 13.00 WIB itu menemukan delapan pegawai yang positif tetapi bukan karena narkoba melainkan mengkonsumsi obat dari dokter karena sakit. Rata-rata pagi hari sebelum tes urin atau malam sebelumnya telah mengkonsumsi obat dokter.
"Ini sudah dikonfirmasi juga kepada yang bersangkutan untuk menyerahkan resep dokter mengenai obat yang dikonsumsi. Jadi positifnya bukan karena narkoba," imbuhnya.
Terkait adanya petugas pemasyarakatan yang terkait peredaran narkoba, Bambang menegaskan sudah menyerahkan hal ini ke pihak kepolisian. Di tahun 2016, lanjut dia, diketahui ada dua kasus yakni di Klaten dan Sragen.
"Kita tidak akan coba menghalang-halangi dan semua sudah dikoordinasikan. Silakan diproses saja," ujar Bambang.
Ditambahkan, dari jumlah warga binaan di Jateng sebanyak 10.509 dari angka tersebut 40 persennya merupakan kasus narkoba. Pihaknya menegaskan bahwa tidak akan segan-segan melakukan pembinaan kepada para pegawainya yang diketahui mengkonsumsi atau terlibat dalam peredaran narkoba.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pegawai Dinas Pemberdayaan Desa (PMD) Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dites urine mendadak. Hasilnya, dua orang dinyatakan positif narkoba.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di dalam room 9 JW Club & Karaoke, Kota Surabaya.
Baca SelengkapnyaPolda Jatim akan melakukan pengawasan internal secara ketat dan berjenjang hingga satuan wilayah paling bawah.
Baca SelengkapnyaSebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaKasat Reserse Narkoba Blitar Dicopot akibat Tes Urine Positif
Baca SelengkapnyaSanksi tegas yang pantas bagi anggota Polri terlibat narkoba adalah dipecat
Baca SelengkapnyaSebelumnya, tiga orang Aparatur Sipil Negara (ASN) Ternate, Provinsi Maluku Utara ditangkap atas tuduhan penyalahgunaan narkoba
Baca SelengkapnyaKasus ini menjadi pukulan telak bagi Polres Blitar. Beberapa waktu lalu Iptu Sukoyo sempat merilis kasus peredaran ganja dengan barang bukti 15 kilogram
Baca SelengkapnyaHasil tes narkoba itu membuat asa Suhartina Bohari mencalonkan diri di Pilkada Maros pupus.
Baca SelengkapnyaTujuh bintara yang dijatuhkan sanksi PTDH, yakni Aiptu WRK, Bripka JG, Bripka RM, Bripka JS, Bripka AC, Bripka AT, dan Brigpol. MR.
Baca SelengkapnyaSaat ini kepolisian tengah mendalami asal muasal narkoba yang didapatkan oleh keempat pelaku.
Baca SelengkapnyaTim BNN mengamankan 10 (sepuluh) orang tersangka dengan total barang bukti berupa 971.000 butir narkotika jenis PCC (Paracetamol, Caffeine, Carisoprodol).
Baca Selengkapnya