Ditinggal ibu ambil handuk, bocah 3 tahun tewas tercebur parit
Merdeka.com - Bocah usia 3 tahun Muhammad Ikhsan ditemukan tewas dalam parit di Jembatan Parit Tiga Sekawan Desa Simpang Gaung, Kecamatan Gaung. Ketika itu bocah tersebut sedang bermain di parit sebelum dimandikan orangtuanya.
Kapolres Indragiri Hilir AKBP Christian Rony Putra mengatakan peristiwa nahas itu dialami korban ketika sang ibu, Aminah berniat akan memandikan anaknya tersebut. Lalu Aminah mengambil handuk ke rumah, namun meninggalkan bocah tersebut di sekitaran parit.
"Saat kembali ke tempat pemandian, Aminah tidak lagi melihat anaknya. Dia berusaha mencari di sekitar rumah tetapi tak juga ditemukan," ujar Christian kepada merdeka.com, Minggu (15/4).
-
Bagaimana cara anak itu meninggal? Antropologi fisik di lokasi menyatakan bocah itu berusia 10 tahun saat meninggal dengan gigi terkikis dan tanda-tanda infeksi didalam mulutnya.
-
Bagaimana cara memandikan jenazah perempuan? Memandikan Jenazah Perempuan Menurut syariat Islam, yang berhak memandikan jenazah perempuan adalah perempuan yang beragama Islam. Idealnya yang dapat memandikan jenazah perempuan adalah mahramnya, seperti ibu, anak perempuan, atau saudara perempuan. Jika tidak ada mahram yang bisa memandikan, boleh juga ditunjuk oleh suami atau kerabat wanita yang ada.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
-
Bagaimana ibu itu mengurung putranya? Ia mengungkapkan kepada pihak kepolisian bahwa selama bertahun-tahun, ia telah berupaya menyelamatkan putranya melalui berbagai cara, termasuk mengirimnya ke lebih dari 10 pusat rehabilitasi di seluruh negeri.
-
Bagaimana cara anak-anak dikuburkan? Analisis selanjutnya menunjukkan metode penguburan berbeda-beda tergantung pada usia orang yang meninggal—anak-anak dikuburkan, sedangkan mayoritas orang dewasa dikremasi. Orang dewasa yang dikuburkan tanpa kremasi ditempatkan di peti mati kayu, sedangkan anak-anak ditempatkan di kotak atau lubang yang lebih sederhana dan ditutup dengan penutup, menurut pernyataan itu.
Wanita berusia 32 tahun itu pun menjadi panik, lalu memberitahukan warga sekitar untuk membantu mencari anaknya. Warga pun berbondong-bondong mencari korban di sekitaran parit dan sungai kecil di daerah mereka.
"Akhirnya korban ditemukan mengapung dekat jembatan Parit Tiga Sekawan. Korban langsung dievakuasi ke Puskesmas Simpang Gaung," ucap Christian.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaSebelum kejadian pada pagi hari, ibunya sempat mengajak anaknya ke pasar.
Baca SelengkapnyaBocah itu sempat dilaporkan hilang saat orang tuanya berkegiatan di Masjid Raya Al-Jabbar pada Minggu (17/12) malam.
Baca SelengkapnyaSeorang balita di Bekasi, AS (3) mengalami insiden mengkhawatirkan setelah hidungnya kemasukan ujung ballpoint atau pulpen.
Baca SelengkapnyaTersangka awalnya berdalih melahirkan dan membuang bayinya karena mendengar bisikan gaib
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaSelama ini ibu korban jarang bersosialisasi dengan masyarakat dan ada dugaan depresi.
Baca SelengkapnyaAwalnya, korban bermain bersama kakaknya usia lima tahun dan temannya usia empat tahun di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca SelengkapnyaSaat jasadnya ditemukan warga, korban sudah dalam kondisi berlumuran darah.
Baca SelengkapnyaNana Mirdad mengungkap kejadian tak terduga yang dialaminya. Asisten Rumah Tangga atau ART di rumahnya menemukan seorang bayi
Baca SelengkapnyaKasi Operasi Kantor SAR Padang, Hendri mengatakan, empat orang tersebut terdiri dari Ibu dan 3 anaknya.
Baca Selengkapnya