Ditinggal Orang Tua Merantau, Balita Penderita Hidrosefalus di Kupang Butuh Bantuan
Merdeka.com - Yuanita Banamtuan terbaring tak berdaya dalam sebuah kontrakan reot berukuran 3x3 meter, di jalan Suratim, RT 05 RW 13, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Balita malang berusia empat tahun itu menderita Hidrosefalus atau penumpukan cairan dalam rongga fertikel otak.
Yuanita diasuh sendiri oleh sang nenek Yane Selan, setelah ditinggal merantau oleh ayah dan ibunya yang kini tak lagi berkabar sejak Yuanita berusia satu tahun. Tiga bulan terakhir ibu kandung Yuanita sudah tidak memberi kabar, serta menafkahi dia dan neneknya.
Kehidupan nenek Yane Selan dan bocah Yuanita Banamtuan sungguh memperihatinkan. Mereka berdua bergantung pada belas kasih kerabat, serta tetangga.
-
Siapa yang baru saja keguguran? Kemarin (4/12/23), Sarah Gibson ngepost foto USG di IG. Bukan buat ngumumin hamil, tapi buat ceritain lagi keguguran.
-
Bagaimana SalingJaga Ibu Berdaya membantu ibu? Terlepas dari itu, bersama content creator sekaligus momfluencer Dwi Handayani dan Dhannisa Cho, serta dipandu oleh psychotherapist dari Sanggar Jiwa Tumbuh, para ibu diajak untuk melakukan body psychotherapy, social dreaming, dan support circle sebagai proses menjaga kesehatan mental serta memproses berbagai emosi yang muncul dalam perjalanan menjadi seorang ibu.
-
Siapa yang melahirkan bayi? Hari ini, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri telah melahirkan bayi kedua berjenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
-
Siapa yang baru melahirkan? Selamat, Valencia Tanoe dan Kevin Sanjaya Dikaruniai Anak Pertama
-
Dimana wanita tersebut melahirkan? Dia mencari bantuan untuk masalah medis yang dialaminya 18 tahun lalu saat melahirkan di rumah sakit.
Saat Yuanita berumur dua bulan, ukuran kepalanya mengalami perubahan. "Dia menangis terus dan kepalanya mulai tambah besar," ungkap nenek Yane.
Karena tidak memiliki biaya, sakit yang diderita bayi Yuanita tidak segera ditangani. "Setiap saat kepalanya tambah besar. Dia tidak bisa duduk, hanya tidur saja dan digendong saja," ujar Yane.
Berbekal surat keterangan tidak mampu, bayi Yuanita pernah dioperasi pada tahun 2020. Namun setelah itu tidak dilakukan perawatan lanjutan, lagi-lagi ketiadaan biaya.
"Untuk makan saja kami susah pak, apalagi untuk berobat," ujar nenek Yane sambil menitikan air mata.
Dalam ketidakberdayaan, nenek Yane dan Yuanita pasrah pada kebesaran Tuhannya. "Semoga cucu saya suatu saat bisa sembuh. Dia mengerti apa yang kita omong tapi Dia tidak bisa balas," tandasnya.
Camat Kelapa Lima, I Wayan Astawa saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, pihaknya sudah mengunjungi nenek Yane dan Yuanita.
"Untuk bayi Yunita, kami mendapat informasi bahwa dia menderita gizi buruk dan Hidrosefalus. Sesuai rencana kerja, kami melakukan monitoring terhadap seluruh penderita gizi buruk di wilayah kecamatan Kelapa Lima, termasuk bayi Yunita," jelas Wayan.
Dia menyayangkan para penderita gizi buruk, termasuk keluarga bayi Yunita tidak terdata sebagai penduduk di Kota Kupang. Namun pihaknya akan berusaha untuk memberikan pelayan terbaik bagi bayi Yunita.
"Dengan kepengurusan yang sudah dibantu oleh teman - teman lurah, adik ini kita akan ajukan BPJS kemudian kita akan tindaklanjuti penanganan tahap kedua, dan kita usahakan untuk dibiayai oleh pemerintah," ungkap Wayan.
Camat juga mengimbau seluruh masyarakat dari luar kota Kupang yang berdomisili di Kota Kupang, agar melapor kepada pemerintah setempat sehingga memudahkan dalam penanganan gizi buruk dan stunting.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang ibunda sempat pamit untuk pergi bekerja. Ibunya juga berjanji akan segera pulang jika pekerjaannya telah selesai.
Baca SelengkapnyaKondisi dua balita yang ayahnya simpan jasad bayi dalam freezer.
Baca SelengkapnyaEkspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca SelengkapnyaDari sebuah rekaman CCTV terlihat anak itu dibawa seorang laki-laki dan perempuan yang berboncengan menggunakan sepeda motor.
Baca SelengkapnyaBaru masuk dari luar, ibunya tampak membatu sesaat dan bingung siapa orang yang ada di hadapannya.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaVideo yang diunggah oleh akun TikTok @liintanggliintangg ini viral mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaBocah Papua harus rela tinggal berdua dengan adiknya selama berbulan-bulan karena orang tua mereka bekerja mencari kayu gaharu di tengah hutan.
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaViral anak angkat usir ibu yang sudah tua renta. Kisahnya pilu curi perhatian.
Baca SelengkapnyaDalam surat tertulis bagaimana cara merawat sang bayi dan kebiasaannya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini memilukan ini terjadi di sebuah rumah yang ada di Jalan Raung RT 4, RW 3, Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi.
Baca Selengkapnya