Ditinggal salat di masjid, tas berisi barang berharga dicuri

Merdeka.com - Aksi kejahatan saat bulan Ramadan cukup lihai. Dengan berpakaian layaknya muslim, bergamis warna putih dan berpura-pura iktikaf di masjid, justru diduga melakukan pencurian barang milik jemaah lain.

Hal ini dialami Chandra Pradana (27), seorang kurir jasa antar barang yang kehilangan tas berisi laptop merek Lenovo series S2030 11,6 inci warna hitam, kamera miroles merek Sony A6000 warna silver, iphone 5 warna hitam, berkas pekerjaan, dompet berisi SIM A dan C, KTP dan STNK motor. Kejadiannya saat dia sholat Dzuhur di Masjid Agung Palembang, Selasa (7/7) siang.

Berharap pelaku ditangkap dan barang milik kembali, warga Jalan Bougenvil, Kelurahan Karya Baru, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang, itu pun akhirnya melapor ke polisi. Kepada petugas, korban mengaku tas tersebut diletakkan di sampingnya dan ditutupi jaket. Sebelum salat, dia curiga dengan seorang pria bergamis putih yang lalu lalang di sekitarnya dan memperhatikan tas miliknya itu.

Merasa aman, korban melaksanakan salatnya. Setelah itu, korban mendapati tas miliknya sudah hilang, sementara jaket hitam yang menutupi masih berada di tempat.

"Tas saya persis di samping saya. Tidak tahu kapan orang ngambilnya. Sebelum sholat tadi, ada orang pakaian gamis putih yang saya curigai," ungkap korban Chandra saat melapor ke SPKT Polresta Palembang, Selasa (7/7).

Meski demikian, korban tidak menuduh pria itu pelakunya. Saat ditanya kepada jemaah lain dan pengurus masjid terbesar di Palembang itu, semuanya mengaku tidak tahu.

"Habis barang saya, totalnya ada Rp 20 juta, semuanya barang berharga," kata dia.

Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Suryadi mengimbau warga lebih waspada terhadap kejahatan yang terjadi di sekitarnya, termasuk di masjid. Apalagi, saat ini sudah mendekati hari lebaran yang membuat setiap orang membutuhkan biaya lebih dalam merayakannya.

"Warga patut waspada, hipnotis, rampok, jambret, copet, termasuk pencurian di masjid. Karena pelaku memanfaatkan kelengahan kita," imbaunya. (mdk/hhw)