Ditipu produser film gadungan, 3 mahasiswa telantar di Semarang
Merdeka.com - Gara-gara teperdaya janji seorang pria yang mengaku sebagai produser film, tiga mahasiswa asal Universitas Pekalongan (Unikal) terpaksa merelakan harga berharganya dibawa kabur pelaku. Tak hanya itu saja, ketiganya juga terlantar di Semarang selama dua hari.
Ketiga mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unikal yang menjadi korban penipuan tersebut berinisial NH (20), MH (20) dan RH (20).
Salah seorang korban, RH mengatakan awalnya dia dan dua rekannya bertemu dengan lelaki bertubuh tegap yang mengaku sebagai produser film pada Kamis (18/9) kemarin. Saat itu, dia ditelepon oleh pelaku yang berpura-pura mengenal korban.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Apa saja jenis penipuan yang dilakukan? Dalam makalah penelitian ini, peneliti mengkaji berbagai jenis penipuan, termasuk transfer bank, pencurian kartu hadiah, transfer kripto, serta pencurian kredensial akun media sosial atau Gmail.
-
Kenapa penipuan terjadi? 'Kelalaian adalah pemilik data Ataupun korban biasanya itu lengah dengan hal seperti ini. Contohnya seperti ini, maka kelalaian itu juga menyebabkan terjadinya suatu kejahatan cyber karena kelalaian kita sendiri kita tidak wearnes,' ujarnya.
-
Bagaimana penipu meminta korban untuk mendapatkan hadiah? Dalam postingan yang diunggah oleh akun Facebook @BAIM WONG Berbagi Hadiah dan @Berikan Timor Leste, dijelaskan bahwa untuk mendapatkan hadiah, kita perlu menjawab pertanyaan yang tertera pada postingan dan kemudian mengirim jawaban melalui ikon pesan.
-
Bagaimana program penipuan ini dilakukan? Ini jg mohon kiranya dari pihak universitas terus melaksanakan pengecekan manakala ada penawaran hal yang serupa,' ujarnya.
"Bahkan dia juga ngaku alumni kampus saya. Setelah bertemu, dia meyakinkan saya karena langsung disapa lalu mengajak ketemuan di kampus," urainya, saat mengadukan ke Polrestabes Semarang, Sabtu (20/9).
Usai bertemu, RH mengaku sempat ditawari membuat film dakwah berjudul 'Dua Langkah'. "Karena dia cukup meyakinkan, saya lalu mengajak dua teman di hari itu juga untuk membahas lagi pembuatan film ke Semarang naik mobil. Sampai di sana sudah jam 14.40 WIB siang dan sempat berkeliling hingga akhirnya masuk ke Mall Paragon" katanya.
Sebelum keluar mobil Yaris warna silver nopol D 1776 JZ milik pelaku, tiga korban disuruh meninggalkan barang berharganya di dalam mobil. Seakan terhipnotis, ketiganya kemudian menuruti keinginan pelaku hingga berpisah dengan pelaku di dalam mal.
"Sampai akhirnya saya merasa kena tipu dia. Saya lalu melapor ke security mall dan di CCTV mal itulah, terekam gerakan pelaku yang membawa kabur barang-barang saya. Pelakunya, berambut pendek, umur 35-40 tahun, tinggi 165 centimeter dan ada lubang tindik di telinganya," urainya.
Di tempat yang sama, Nining Habibah, salah seorang orangtua korban, mengaku sangat menyayangkan ulah licik pelaku. Dia berharap, agar warga lainnya tidak mudah percaya dengan janji orang yang baru dikenal.
Atas kejadian itu, ketiga korban yang sempat terlantar di Semarang kemudian memutuskan melapor ke Polrestabes Semarang. Tiga korban kehilangan uang tunai 15 riyal serta uang Rp 400 ribu, dua laptop, satu camera digital dan beberapa flashdisk. Polisi saat ini telah menangani kasus penipuan tersebut. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Film Guru Tugas menceritakan seorang guru tugas dari Kabupaten Jember yang melakukan pelecehan seksual terhadap murid saat bertugas di pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaMelalui kuasa hukumnya yakni Hika T A Putra, AIS dan JAAS mengaku hanya menjadi korban karena menjalankan sesuai instruksi I, sutradara merangkap produser film.
Baca SelengkapnyaKomisi I DPR menyatakan bahwa aksi pembajakan film dalam negeri harus diusut secara tuntas
Baca SelengkapnyaAksi WNA itu terekam dalam video yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaMeli mengaku proses ajakan kepadanya terkesan memaksa, dengan I yang selalu menghubunginya lewat DM Instagram.
Baca SelengkapnyaPara korban tergiur iming-iming kedua pelaku dijanjikan menjadi model, namun malah dijadikan pemeran konten pornografi di media social.
Baca SelengkapnyaMenurut polisi, itu adalah hak pemeran film porno tersebut selaku saksi merasa ditipu atau menjadi korban.
Baca SelengkapnyaPara pemain diyakinkan bahwa film yang mereka bintangi legal.
Baca SelengkapnyaNamun belakangan ia tidak tahu setelah justru harus menjadi pemeran film adegan dewasa.
Baca SelengkapnyaSementara itu, ketiga korban yakni BN (29) asal Tasikmalaya, O (40) asal Subang dan A (28) asal Subang. Kedua pelaku disinyalir untung Rp2 juta per korban.
Baca SelengkapnyaTiga pria memperkosa anak di bawah umur yang setelah menuduh korban dan pacarnya melakukan aksi perbuatan asusila di Demak.
Baca SelengkapnyaSiskaeee sempat mengutarakan alasannya mengambil syuting film itu.
Baca Selengkapnya