Ditjen Hubla pastikan life jacket di KMP Lestari Maju sesuai persyaratan
Merdeka.com - Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, R. Agus H. Purnomo yang berada di lokasi musibah kapal KMP. Lestari Maju menyebutkan jumlah life jacket di atas kapal KMP. Lestari Maju sudah mencukupi dan memadai sesuai persyaratan kelaiklautan kapal.
Pada kesempatan ini, Dirjen Agus menekankan pentingnya penggunaan life jacket untuk keselamatan diri ketika terjadi musibah di laut.
"Saya menyesali dan berduka cita atas adanya korban jiwa dalam musibah kandasnya kapal KMP. Lestari Maju," ujar Dirjen Agus dalam rilis yang diterima merdeka.com, Rabu (4/7).
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Apa penyebab tenggelamnya KM Rezki? Pada saat kapal sudah melewati Pulau Balang Caddi mendekati muara sungai, tiba-tiba angin kencang dan ombak besar menghantam kapal sehingga oleng ke kiri. Kapal tidak bisa dikendalikan dan penumpang yang ada di atas kapal jatuh ke laut.
Agus menambahkan bahwa laporan awal yang diterima dari awak kapal, Nakhoda dan awak kapal telah meminta dan memandu para penumpang untuk menggunakan life jacket secara benar dan tertib untuk menghindari kegaduhan juga kepanikan.
"Sebagaimana diketahui melalui dokumentasi video amatir yang telah beredar luas bahwa para penumpang kapal KMP. Lestari Maju telah menggunakan life jacket ketika dievakuasi tim SAR sehingga banyak penumpang yang dievakuasi dengan selamat," ujar Dirjen Agus.
Dirjen Agus mengapresiasi para penumpang yang telah bekerjasama dengan baik dengan mengikuti instruksi nakhoda kapal sehingga dapat dievakuasi dengan selamat. Pada kesempatan tersebut, Dirjen Agus juga mengapresiasi Nakhoda dan kru kapal yang membantu evakuasi penumpang sehingga penumpang telah turun dari kapal.
"Apresiasi untuk Nakhoda dan kru kapal yang membantu menenangkan penumpang serta memastikan penumpang turun dari kapal dan setelahnya kru kapal dan nakhoda menjadi orang terakhir yang turun dari kapal," ujar Dirjen Agus.
Apresiasi juga diberikan Dirjen Agus kepada Tim SAR dan kapal nelayan maupun kapal lainnya yang membantu evakuasi para penumpang.
Dirjen Agus mengatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan untuk memastikan jumlah korban yang meninggal.
"Kami memastikan terus memberikan penanganan lebih lanjut terhadap korban penumpang kapal yang telah dievakuasi," ujar Dirjen Agus.
Dokumen kapal KMP. Lestari Maju lengkap
Sementara itu, Dirjen Agus juga memastikan seluruh dokumen kelaiklautan kapal beserta Surat Persetujuan Berlayar (SPB) juga manifesnya lengkap dan sah sesuai aturan perundang-undangan.
“Guna penyelidikan penyebab kecelakaan, kami sedang mengumpulkan dokumen dokumen serta sertifikat yang berkaitan dengan Kapal KMP. Lestari Maju, seperti Surat Kelaiklautan Kapal, SPB, manifes dan lain sebagainya. Sejauh ini dokumen-dokumen tersebut lengkap dan kapal laik laut," tegas Dirjen Agus.
Sebelumnya, Kapal KMP. Lestari Maju tujuan Pamatata tersebut dinakhodai oleh Agus Susanto dan sesuai manifest membawa 139 orang penumpang dan 20 orang awak kapal dikandaskan sekitar 300 meter dari Pantai Pabadilang, Selayar.
Adapun kapal tersebut juga membawa kendaraan roda dua sebanyak 18 unit, kendaraan roda empat sebanyak 14 unit, kendaraan golongan 5 sebanyak 8 unit dan kendaraan golongan 6 sebanyak 8 unit dengan jumlah total seluruhnya 48 unit kendaraan.
(mdk/paw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa ini menyebabkan lima orang tewas, tujuh luka ringan, dan satu berat.
Baca SelengkapnyaKecelakaan tersebut menyebabkan empat pegawai Kereta Api Indonesia (KAI) meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaUntuk penyebab kebakaran, masih dilakukan penyelidikan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPihak perusahaan sangat prihatin dengan kejadian tersebut dan janji kooperatif selama proses penyelidikan berlangsung.
Baca SelengkapnyaSaat ini petugas gabungan masih melakukan evakuasi satu jenazah lainnya, yakni Petugas PAM yang terhimpit di gerbong kereta.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaWali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, biaya perawatan akan ditanggung pemerintah melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Baca SelengkapnyaPeristiwa terbakarnya kapal itu, lanjut Budi bisa menjadi pembelajaran bagi pergerakan kapal yang ada di Maluku Utara.
Baca SelengkapnyaPT KAI Targetkan Jalur Kereta Api di Cicalengka Bisa Dilalui Besok Pagi
Baca SelengkapnyaPerwakilan keluarga dari ketiga korban kapal tenggelam tersebut hadir langsung menerima kepulangan jenazah.
Baca Selengkapnya