Ditjen polpum diskusi soal sinergi pemerintah dengan majelis dan ormas keagamaan
Merdeka.com - Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Soedarmo membuka acara dalam Forum Diskusi Aktual (FDA) Sinergitas antara pemerintah dengan majelis-majelis agama dan ormas keagamaan yang bertempat di Hotel RedTop, Selasa (6/2). Acara ini diadakan dalam menyambut Pilkada serentak tahun 2018.
"Negara kita akan mengalami euforia dalam menyongsong Tahun Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2018 yang akan diikuti oleh 171 daerah yang tersebar dalam 17 Provinsi, 39 Kota dan 115 Kabupaten," tegasnya.
Memasuki tahun politik saat ini, isu agama rentan disusupi oleh kelompok tertentu untuk kepentingan politik dan ambisi kekuasaannya. Soedarmo juga menegaskan bahwa kita perlu bersama-sama masyarakat untuk merawat kerukunan beragama.
-
Bagaimana Wongsonegoro meletakkan dasar kerukunan agama? Keberadaan frase ini memungkinkan pemerintah Indonesia semenjak awal kemerdekaan memberikan pengakuan resmi kepada keberadaan para penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana tertuang dalam UUD 1945. Dengan demikian, Wongsonegoro secara tidak langsung telah meletakkan dasar pentingnya kerukunan agama-agama dan aliran kepercayaan.
-
Bagaimana kerukunan umat beragama di Sekar Gadung? Mereka semua hidup damai tanpa konflik.
-
Kenapa kerukunan antaragama penting untuk Kutai Timur? Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman menyuarakan harapannya untuk memperkuat kerukunan antar beragama di wilayah yang dipimpinnya. Sebab hal tersebut menjadi salah satu pilar utama dalam membangun Kutim yang lebih baik.
-
Kenapa penting merawat keberagaman? Memang, kita diciptakan dengan beragam perbedaan, mulai dari bangsa, suku, bahasa, hingga agama.Perbedaan-perbedaan tersebut merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa kita hindari. Hal ini memang menyimpan potensi konflik yang cukup besar.
-
Bagaimana cara menjaga keberagaman budaya di Indonesia? Satu di antara cara menjaga keberagaman sosial budaya adalah dengan menerapkan toleransi antarkelompok masyarakat.
-
Kenapa kata-kata toleransi antarumat beragama penting? Hal ini lantaran kata-kata toleransi antarumat beragama bisa menjadi inspirasi bagi Anda untuk bisa lebih menghargai dan memahami perbedaan.
Pada kenyataannya, isu dan konflik yang beredar di tengah masyarakat bukan hanya muncul karena masalah ekonomi dan politik akan tetapi elite-elite politik biasanya membungkus rapih isu tersebut dengan berkedok agama yang di mana masih menjadi senjata ampuh terselubung dalam kampanye Pilkada.
Diskusi Polpum ©2018 Merdeka.com
"Ada 6 isu yang saat ini berkembang di masyarakat yang harus disikapi dalam menjaga kerukunan umat beragama, yaitu antara lain kebebasan, pendirian rumah ibadah, politisasi agama, potensi konflik sosial yang disebabkan isu SARA, ujaran kebencian melalui media dan berita-berita hoax," ujarnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam menambahkan, dialog yang diselenggarakan ini diharapkan dapat mendukung kelancaran pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2018 dan kepada majelis-majelis agama dan ormas keagamaan dapat memberikan pemahaman yang baik dan terus menerus bersama-sama menjaga stabilitas dan merawat kerukunan antar umat beragama.
Pada rapat kali ini turut hadir pula para pejabat Kementerian Agama, Kemenkopolhukam, Kemenko PMK serta pejabat lingkup Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Romo Benny menyampaikan harapannya agar Indonesia tidak mudah dipecah belah oleh perbedaan kebudayaan atau keagamaan.
Baca SelengkapnyaPentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia
Baca SelengkapnyaPolri melakukan berbagai upaya untuk mendinginkan suasana Pilkada.
Baca SelengkapnyaPolri merangkul tokoh agama dalam upaya menjaga kondusifitas dan keamanan Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaSifat tenggang rasa adalah modal sosial yang telah diwariskan sejak nenek moyang bangsa.
Baca SelengkapnyaPolisi menggandeng tokoh agama untuk memastikan tahapan Pemilu berjalan damai.
Baca SelengkapnyaSituasi panas yang terjadi di ruang publik berpotensi disusupi agenda politik tertentu
Baca SelengkapnyaPenyelenggaraan Pilkada Serentak tahun ini bisa menjadi tolak ukur praktik demokrasi yang sesuai dengan perundang-undangan.
Baca SelengkapnyaKapolri juga meminta para jemaat untuk menjaga persatuan dan kesatuan, meski berbeda pendapat dan pilihan.
Baca SelengkapnyaDinamika di elite politik masih aman selama masih dalam koridor demokrasi
Baca SelengkapnyaMenag berpesan agar pelaksanaan Pemilu 2024 nanti bisa dilakukan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus menyampaikan menyampaikan banyak hal dalam pidatonya di Istana Negara Jakarta.
Baca Selengkapnya