Ditodong Pistol oleh Polisi Arogan, Keluarga Sen Lin Sepakat Memaafkan
Merdeka.com - Keluarga Sen Lin, yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan oleh Brigadir A, anggota SPKT Polres Metro Tangerang kota sepakat memaafkan dan menempuh jalur kekeluargaan
Sebelumnya diberitakan, Kapolres Metro Tangerang menemui Sen Lin, di kediamannya di Duta Asri Jatiuwung 3, Rt04/02 Gb 5 No.3 Kota Tangerang, pada Kamis (5/9/2019) malam kemarin.
Dalam kunjungan tersebut, Kapolrestro Tangerang, meminta maaf langsung kepada Sen Lin dan keluarga atas tindakan arogan anggotanya tersebut.
-
Bagaimana Pangkoopsudnas sampaikan permohonan maaf? 'Dengan telah berakhirnya tugas saya di Koopsudnas, sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, saya atas nama keluarga dan pribadi menyampaikan permohonan maaf. Saya berharap jalinan silaturahmi, tetap terpelihara. Saya juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas loyalitas, dedikasi dan kinerja baik dari seluruh anggota sekalian dalam membantu tugas saya selama di Koopsudnas,' ujar Tonny.
-
Siapa yang minta maaf? 'Saya ingin meminta maaf kepada Alex atas pernyataan saya yang terlalu 'kasar' dalam wawancara setelah balapan. Saat itu, emosi saya sangat tinggi karena situasi yang terjadi dan saya melihat data telemetri dari sudut pandang yang negatif. Namun, saya menyadari bahwa kata-kata saya terlalu 'kasar'. Saya tidak bermaksud menyatakan bahwa ia sengaja menyebabkan kecelakaan saya,' ujar Bagnaia.
-
Kenapa Kapolres Serang datang ke desa? 'Yang pertama bu, kenapa dikumpulin, karena saya mau bayar utang, bu. Saya janji sama pak ustaz mau datang lagi ke sini. Kemarin yang diundang bapak-bapak semua. Sekarang ibu-ibunya,'
-
Apa yang dilakukan Kapolri saat disapa anggotanya? Bukannya marah, Kapolri justru tertawa lebar usai disapa oleh anggotanya tersebut. Ia bahkan tidak marah meski disapa oleh anggotanya di depan para Jenderal, salah satunya Wakapolri Komjen Agus Andrianto.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang beri apresiasi ke Polri? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini. Dalam survei tersebut Polri menempati urutan teratas setelah TNI sebagai lembaga yang memiliki citra terbaik. 'Kami dari DPP PMPI sangat mengapresiasi hasil rilis dari survei dari rilis Litbang Kompas terkait dengan citra positif lembaga negara,' ujar Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Pencinta Tanah Air Indonesia (PMPI) Khusniyati, Sabtu (22/6).
"Kami sudah sepakat untuk menempuh jalur kekeluargaan dan memilih untuk memaafkan sikap beliau. Kami juga sudah bertanya ke saudara kami, yang saat itu ditemui si polisi ini dan dia juga sepakat kalau masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan saja," terang anggota keluarga Sen Lin Tommy, ditemui, Jumat (6/9).
Tommy menerangkan, kesepakatan menempuh jalur kekeluargaan dan saling memaafkan itu ditempuh karena adanya itikad baik dari Kepolisian.
"Kesepakatan ini kita ambil karena ada itikad baik juga dari kepolisian yang disampaikan Kapolres langsung untuk meminta maaf. Jadi masalah ini memang sudah selesai antara keluarga saya dan beliau. Tapi, untuk beliau dengan satuannya, mungkin berbeda lagi," katanya.
Dia memastikan pasca kejadian tersebut, keluarganya masih dalam kondisi yang baik, tanpa adanya ketakutan atau syok yang berlebihan.
Diketahui, sikap arogan Brigadir A terekam dalam kamera pengawas atau CCTV yang kemudian, tersebar disejumlah akun media sosial.
Video dengan durasi 1 menit 41 detik itu diunggah oleh akun instagram @keluhkesahojol.id yang kemudian Viral pada Rabu (4/9/2019) kemarin.
Keterangan dalam video itu, memperlihatkan dua orang pria saling berhadapan did alam sebuah garasi rumah.
Sementara, satu pria yang diduga anggota Polisi berdiri didekat pagar rumah dengan nada bicara yang tinggi sambil menenteng senjata api jenis pistol sambil memperlihatkan sejumlah butir peluruh ke arah lawan bicaranya.
Saat ini, Brigadir A pun masih dilakukan penahanan dan menjalani pemeriksaan oleh Provos Polres Metro Tangerang Kota.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda Kalteng Irjen Djoko Poerwanto meminta maaf atas kasus anggota Polresta Palangkaraya Brigadir AKS yang diduga menembak seorang warga berinisial BA.
Baca SelengkapnyaDengan kerendahan hatinya dia meminta maaf atas nama anak buahnya.
Baca SelengkapnyaKapolri meminta penyidik Propam Polda Sumbar segera menggali motif dari kasus polisi tembak polisi tersebut.
Baca SelengkapnyaKapolda telah menyampaikan permohonan maafnya kepada TNI
Baca SelengkapnyaMaksud dari pendekatan humanis adalah terkait dengan menggunakan senjata yang tidak mematikan dalam penanganan kasus, seperti taser.
Baca SelengkapnyaAkibat bentrokan tersebut, setidaknya lima orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaDirinya yang sangar sebelumnya dengan mengolok-olok kepolisian untuk menangkap dirinya, kini langsung ciut.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaSigit juga memerintahkan agar memberikan hukuman yang berat terhadap Dadang karena dianggap telah mencederai institusi Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaKapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar siap dievaluasi terkait kasus penembakan yang menewaskan pelajar SMK Negeri 4 Semarang.
Baca SelengkapnyaIrwan dalam rapat kemudian memperlihatkan bukti rekaman cctv, ketika anggota Polisi R mencoba melerai percobaan tawuran
Baca SelengkapnyaJohnny berharap ke depan insiden seperti itu tidak terjadi lagi.
Baca Selengkapnya