Ditolak RS AW Samarinda Karena 250 Nakes Isoman, Nenek 80 tahun Wafat dalam Ambulans
Merdeka.com - Seorang nenek usia 80 tahun di Samarinda, Kalimantan Timur, meninggal dini hari tadi di ambulans, depan IGD RSUD AW Sjachranie Samarinda. Dia ditolak RS alasan ketiadaan oksigen dan dokter, meski sedang kritis sesak napas. Manajemen RS membantah menolak pasien itu.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.00 Wita. Sang nenek yang tinggal di Jalan Pangeran Suryanata, diantar relawan kemanusiaan At-Taufik menuju ke RSUD AW Sjachranie karena kritis dengan kondisi sesak napas. Tujuannya untuk pemeriksaan dan penanganan awal medis.
Belakangan, pintu ruang IGD di rumah sakit rujukan terbesar di Kalimantan Timur dan di bawah pengelolaan Pemprov Kalimantan Timur itu malah tergembok dengan terpasang borgol. Sejumlah sekuriti berjaga di depan pintu IGD.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana kerukunan di Kutai Timur dijaga? Melalui dialog antaragama dan kegiatan bersama, diharapkan dapat terus terjalin kerjasama yang erat di tengah beragamnya latar belakang keagamaan masyarakat Kutim.
-
Dimana IDI Kaltim berada? IDI di Kalimantan Timur (Kaltim) menempati peringkat empat secara nasional.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Dimana penggeledahan dilakukan? 'Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero),' kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
Kondisi itu mengherankan relawan tidak hanya At-Taufik, namun relawan lain ikut tiba di depan IGD. Sebab, pasien tidak kunjung tertangani medis. Petugas sekuriti akhirnya memilih membuka borgol ruang IGD. Namun kurang dari 30 menit kemudian, pasien pun diketahui akhirnya meninggal di ambulans.
"Kata perawat tidak ada oksigen, tidak ada dokter yang menangani. Pasien akhirnya meninggal di dalam ambulans kami," kata personil relawan At Taufik, Imran, Senin (26/7).
Upaya relawan kemanusiaan menyelamatkan sang nenek agar mendapat pertolongan medis gagal karena penolakan itu. Jenazahnya akhirnya dibawa ke kamar jenazah RSUD AW Sjachranie, di bagian belakang bangunan rumah sakit.
Rumah Sakit Bantah Tolak Pasien
Manajemen RSUD AW Sjachranie kendati membenarkan kejadian itu namun membantah telah menolak pasien. Kondisi saat ini, menurut manajemen sudah di luar kemampuan RSUD AW Sjachranie.
"Kemampuan kami menangani pasien sudah sampai batas maksimal. Dampak seperti ini pasti akan terjadi," kata Kepala Instalasi Humas & PKRS RSUD AW Sjachranie Samarinda dr Arysia Andhina, kepada merdeka.com melalui penjelasan tertulis.
Menurut Arysia, RSUD AW Sjachranie bukan menolak pasien. Melainkan sudah tidak mampu lagi menangani semua pasien yang datang. Keluarga pasien itu juga, lanjut Arysia, juga sudah menghubungi rumah sakit lain.
"Dan mereka tidak sanggup. Ditambah karena sampai saat ini sudah 250 lebih tenaga kesehatan kami juga sedang isolasi mandiri," ujar Arysia.
"Harapan kami memang ada penambahan fasilitas kesehatan untuk mengatasi masalah overload pasien ini. Dan hal ini merupakan wewenang pemerintah daerah," tambah Arysia.
Namun demikian, lanjut Arysia, mengingat tenaga kesehatan juga merupakan sumber daya manusia (SDM) yang sulit dicari saat ini, tentu memerlukan waktu untuk merealisasikannya.
"Sehingga pencegahan penyebaran di masyarakat dan edukasi serta sosialisasi masalah keterbatasan fasilitas kesehatan saat ini perlu juga disampaikan ke masyarakat," tutup Arysia.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria sempat panik saat 'diserang' oleh pasien tetangganya di IGD. Begini momen menegangkannya.
Baca SelengkapnyaPuluhan jenazah terpaksa ditempatkan di trotoar dan selasar rumah sakit karena kamar mayat tak mampu lagi menampung.
Baca SelengkapnyaRS Indonesia, fasilitas medis terbesar dan terakhir di Jalur Gaza utara, hancur setelah penyerbuan dan pengepungan berhari-hari oleh pasukan zionis Israel.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, ada sejumlah pasien yang sedang berada di ruang operasi, bahkan ada yang sedang menjalani tindakan operasi.
Baca SelengkapnyaPintu gerbang masuk RSUD dr. M. Haulussy Ambon, Maluku, digembok oleh pihak Yohanes Tisera alias Buke selaku pemilik lahan.
Baca SelengkapnyaHasil pengamatan sementara, fasilitas di lantai tujuh rumah sakit tersebut terdampak cukup parah akibat ledakan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut langsung memicu terjadinya kepanikan di dalam rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPerwira polisi itu langsung memanjat pagar pembatas dan menggendong nenek tersebut.
Baca SelengkapnyaPihak RSUD menjelaskan, menutup pintu dengan memalang karena takut obat-obatan dan alat medis hilang.
Baca SelengkapnyaJumlah pasien korban serangan Israel yang ditangani RS Indonesia di Gaza melampaui kapasitas dan terus berdatangan setiap waktu.
Baca Selengkapnya