Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ditolak warga, pelepasan nyamuk UGM ditunda

Ditolak warga, pelepasan nyamuk UGM ditunda nyamuk demam berdarah . shutterstock

Merdeka.com - Pihak Universitas Gadjah Mada berencana melepaskan nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia di Sleman untuk kepentingan riset Eliminate Dengue Project/EDP Yogyakarta. Namun warga menolak mentah-mentah rencana ini. Pelepasan nyamuk pun terpaksa ditunda.

Rencananya tim EDP akan melepaskan nyamuk tersebut pada pukul 9 pagi tadi di Karangtengah, Gamping, Sleman, namun dari pantauan warga hal pelepasan tidak jadi dilakukan.

Ahmad Maruf salah satu warga Karangtengah mengatakan pihaknya memang sudah mengirimkan keberatan jika nyamuk tersebut akan dilepas di lingkungan tempat tinggalnya kepada sejumlah perangkat desa, Rektor UGM dan Bupati Sleman.

Dari informasi yang Maruf dapatkan, pelepasan ditunda karena rektor UGM menunggu berkoordinasi dengan Bupati Sleman.

"Saya tadi sudah dapat informasi dari Prof Ali Agus, dia sedang bersama rektor UGM tadi pagi dan dapat info pak rektor menunda pelepasan," kata Maruf sembari menunjukan pesan singkat dari Prof Ali Agus salah satu dosen UGM yang dikenalnya.

Meski demikian pihaknya masih perlu menunggu kepastian soal pelepasan nyamuk tersebut apakah hanya ditunda atau akan dibatalkan.

"Kami masih akan menunggu kepastiannya bagaimana," pungkas Maruf.

Menurutnya, selama ini pihak EDP tidak melakukan sosialisasi secara menyeluruh ke warga. Sehingga banyak warga yang asal tanda tangan surat persetujuan untuk pelepasan nyamuk.

"Banyak warga yang tanda tangan itu hanya karena pekewoh, karena didatangi berkali-kali, akhirnya asal tanda tangan saja," ujarnya.

Namun setelah mendapat pemahaman, banyak warga yang enggan untuk dijadikan kelinci percobaan dalam riset tersebut.

"Menurut risetnya, nyamuk itu akan mencegah perkembangan nyamuk aides aigety penyebab DB, tapi apa riset itu sudah terbukti? Sosialisasi harus clear dan terbuka, jangan satu-satu warga didatangi. Kita ya nggak mau jadi kelinci percobaan," lanjut Maruf.

Maruf berharap, tim EDP UGM bisa kembali melakukan sosialisasi, jangan karena ada warga yang setuju, lantas nyamuk dilepas di sekitar lingkungan warga.

"Apa nyamuk itu bisa di stop jangan datang ke rumah yang tidak setuju, kan ya gak bisa, jadi perlu sosialisasi lagi, tapi kalau jadi kelinci percobaan kami jelas akan menolak," ungkapnya. (mdk/ian)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Masih Pro Kontra, Kemenkes Tunda Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Bali
Masih Pro Kontra, Kemenkes Tunda Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Bali

Nyamuk Wolbachia diyakini bisa mencega penyebaran DBD

Baca Selengkapnya
Masyarakat Demo Tuntut Nyamuk Wolbachia Disetop, Bappenas Bakal Mengadu ke Presiden Jokowi
Masyarakat Demo Tuntut Nyamuk Wolbachia Disetop, Bappenas Bakal Mengadu ke Presiden Jokowi

Sejumlah elemen masyarakat menolak penyebaran nyamuk Wolbachia di Gedung Bappenas.

Baca Selengkapnya
Langkah Bappenas di Tengah Polemik Nyamuk Wolbachia
Langkah Bappenas di Tengah Polemik Nyamuk Wolbachia

Bappenas akan turut andil untuk menengahi kebijakan Kemenkes dan keresahan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Khawatir Efek Negatif, Dharma-Kun Minta Pemprov DKI Kaji Ulang Rencana Penyebaran Nyamuk Wolbachia
Khawatir Efek Negatif, Dharma-Kun Minta Pemprov DKI Kaji Ulang Rencana Penyebaran Nyamuk Wolbachia

Penyebaran nyamuk ber-wolbachia dikhawatirkan bisa memberikan efek negatif.

Baca Selengkapnya
Begini Proses Nyamuk Aedes Aegypti Terkontaminasi Wolbachia untuk Tekan Kasus Demam Berdarah
Begini Proses Nyamuk Aedes Aegypti Terkontaminasi Wolbachia untuk Tekan Kasus Demam Berdarah

Selama enam bulan nanti nyamuk Aedes Aegypti yang sudah Berwolbachia itu akan menyebar ke masyarakat.

Baca Selengkapnya
Viral Rumah Kosong di Dalam Gang jadi Sarang 13 Ekor Ular Sanca, Warga Matraman Geger
Viral Rumah Kosong di Dalam Gang jadi Sarang 13 Ekor Ular Sanca, Warga Matraman Geger

Ukuran panjang ular-ular tersebut pun bervariasi, mulai dari 30 cm hingga 4 meter dengan berat mencapai sekitar 20 kg.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Jawab PDIP soal Penelitian Nyamuk Wolbachia: Tidak Ada Kerja Sama dengan Asing
Kemenkes Jawab PDIP soal Penelitian Nyamuk Wolbachia: Tidak Ada Kerja Sama dengan Asing

Kemenkes menegaskan, penelitian nyamuk wolbachia dilakukan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan World Mosquito Program (WMP).

Baca Selengkapnya
Alasan Warga Tak Ingin Huni Rusun Nagrak: Kampung Susun Bayam Sudah Ada, Untuk Apa Pindah
Alasan Warga Tak Ingin Huni Rusun Nagrak: Kampung Susun Bayam Sudah Ada, Untuk Apa Pindah

"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”

Baca Selengkapnya
FOTO: Memperingati Hari HAM Sedunia, Warga Kampung Bulak Cisalak di Depok Demo Tolak Penggusuran
FOTO: Memperingati Hari HAM Sedunia, Warga Kampung Bulak Cisalak di Depok Demo Tolak Penggusuran

Aksi demonstrasi itu dilakukan di Jalan Ir. H. Juanda, Depok.

Baca Selengkapnya
Cerita Warga yang Tinggal di Kampung Mati Lebak, Hanya Tersisa 4 Keluarga
Cerita Warga yang Tinggal di Kampung Mati Lebak, Hanya Tersisa 4 Keluarga

Ditumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.

Baca Selengkapnya
Di Depan DPR, Menkes Budi Jamin Tak Ada Kegaduhan dari Penyebaran Nyamuk Wolbachia
Di Depan DPR, Menkes Budi Jamin Tak Ada Kegaduhan dari Penyebaran Nyamuk Wolbachia

Menkes Budi Gunadi Sadikin rapat dengan DPR membahas implementasi teknologi nyamuk Wolbachia.

Baca Selengkapnya
Tiga Warga Baduy Digigit Ular Berbisa Kondisinya Cukup Parah, Tetapi Menolak Dirujuk
Tiga Warga Baduy Digigit Ular Berbisa Kondisinya Cukup Parah, Tetapi Menolak Dirujuk

Salah satu korban gigitan ulat berbisa di Kampung Cibogo Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, pada bagian tangan kanananya menghitam dan membusuk.

Baca Selengkapnya