Ditolak warga, pelepasan nyamuk UGM ditunda
Merdeka.com - Pihak Universitas Gadjah Mada berencana melepaskan nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia di Sleman untuk kepentingan riset Eliminate Dengue Project/EDP Yogyakarta. Namun warga menolak mentah-mentah rencana ini. Pelepasan nyamuk pun terpaksa ditunda.
Rencananya tim EDP akan melepaskan nyamuk tersebut pada pukul 9 pagi tadi di Karangtengah, Gamping, Sleman, namun dari pantauan warga hal pelepasan tidak jadi dilakukan.
Ahmad Maruf salah satu warga Karangtengah mengatakan pihaknya memang sudah mengirimkan keberatan jika nyamuk tersebut akan dilepas di lingkungan tempat tinggalnya kepada sejumlah perangkat desa, Rektor UGM dan Bupati Sleman.
-
Kenapa nyamuk berbahaya? Nyamuk merupakan ancaman paling mematikan bagi manusia, dengan perkiraan kematian akibat penyakit yang ditularkan oleh nyamuk mencapai 2,7 juta per tahun.
-
Kenapa gigitan nyamuk berbahaya? Gigitan nyamuk bukan hanya menyebabkan rasa gatal dan ketidaknyamanan, tetapi juga dapat menjadi pintu masuk bagi berbagai penyakit serius.
-
Kenapa nyamuk dianggap mengganggu? Nyamuk adalah salah satu serangga yang sangat mengganggu karena suara bising dan gigitannya yang menimbulkan rasa gatal. Berdasarkan keterangan para ilmuwan, nyamuk sudah ada di bumi selama 225 juta tahun. Fosil tertua dari serangga satu ini berasal dari 79 tahun lalu.
-
Apa saja bahaya nyamuk untuk anak? Nyamuk merupakan salah satu serangga yang sering dianggap sebagai pengganggu kecil, namun sebenarnya mereka dapat membawa risiko kesehatan yang serius, terutama bagi anak-anak. Berikut adalah penjelasan panjang mengenai bahaya nyamuk untuk anak-anak:
-
Apa yang paling ditakuti oleh nyamuk? 'Dapat diletakkan di sekitar jendela untuk mencegah nyamuk masuk. Dengan cara ini, semua serangga akan menjauh akibat aroma yang dihasilkan,' ujar TikTok @choiibadgarden.
-
Kenapa orang-orang sering memperhatikan nyamuk? Nyamuk adalah contoh binatang yang sangat diperhatikan manusia, dia nggak sakit aja kita kasih obat.
Dari informasi yang Maruf dapatkan, pelepasan ditunda karena rektor UGM menunggu berkoordinasi dengan Bupati Sleman.
"Saya tadi sudah dapat informasi dari Prof Ali Agus, dia sedang bersama rektor UGM tadi pagi dan dapat info pak rektor menunda pelepasan," kata Maruf sembari menunjukan pesan singkat dari Prof Ali Agus salah satu dosen UGM yang dikenalnya.
Meski demikian pihaknya masih perlu menunggu kepastian soal pelepasan nyamuk tersebut apakah hanya ditunda atau akan dibatalkan.
"Kami masih akan menunggu kepastiannya bagaimana," pungkas Maruf.
Menurutnya, selama ini pihak EDP tidak melakukan sosialisasi secara menyeluruh ke warga. Sehingga banyak warga yang asal tanda tangan surat persetujuan untuk pelepasan nyamuk.
"Banyak warga yang tanda tangan itu hanya karena pekewoh, karena didatangi berkali-kali, akhirnya asal tanda tangan saja," ujarnya.
Namun setelah mendapat pemahaman, banyak warga yang enggan untuk dijadikan kelinci percobaan dalam riset tersebut.
"Menurut risetnya, nyamuk itu akan mencegah perkembangan nyamuk aides aigety penyebab DB, tapi apa riset itu sudah terbukti? Sosialisasi harus clear dan terbuka, jangan satu-satu warga didatangi. Kita ya nggak mau jadi kelinci percobaan," lanjut Maruf.
Maruf berharap, tim EDP UGM bisa kembali melakukan sosialisasi, jangan karena ada warga yang setuju, lantas nyamuk dilepas di sekitar lingkungan warga.
"Apa nyamuk itu bisa di stop jangan datang ke rumah yang tidak setuju, kan ya gak bisa, jadi perlu sosialisasi lagi, tapi kalau jadi kelinci percobaan kami jelas akan menolak," ungkapnya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nyamuk Wolbachia diyakini bisa mencega penyebaran DBD
Baca SelengkapnyaSejumlah elemen masyarakat menolak penyebaran nyamuk Wolbachia di Gedung Bappenas.
Baca SelengkapnyaBappenas akan turut andil untuk menengahi kebijakan Kemenkes dan keresahan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenyebaran nyamuk ber-wolbachia dikhawatirkan bisa memberikan efek negatif.
Baca SelengkapnyaSelama enam bulan nanti nyamuk Aedes Aegypti yang sudah Berwolbachia itu akan menyebar ke masyarakat.
Baca SelengkapnyaUkuran panjang ular-ular tersebut pun bervariasi, mulai dari 30 cm hingga 4 meter dengan berat mencapai sekitar 20 kg.
Baca SelengkapnyaKemenkes menegaskan, penelitian nyamuk wolbachia dilakukan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan World Mosquito Program (WMP).
Baca Selengkapnya"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi itu dilakukan di Jalan Ir. H. Juanda, Depok.
Baca SelengkapnyaDitumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi Gunadi Sadikin rapat dengan DPR membahas implementasi teknologi nyamuk Wolbachia.
Baca SelengkapnyaSalah satu korban gigitan ulat berbisa di Kampung Cibogo Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, pada bagian tangan kanananya menghitam dan membusuk.
Baca Selengkapnya