Dituding Beli Ijazah di Luar Negeri, Gibran: Beli Online, Cash Back & Free Ongkir

Merdeka.com - Buntut dari gugatan tentang ijazah palsu milik ayahnya, Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka pun ikut-ikutan dituding punya ijazah palsu yang dibelinya dari luar negeri.

Dilansir dari media sosial twitter milik Wali Kota Solo itu, dia yang memang dikenal aktif di media sosial mem-posting screenshoot komentar dari salah satu warganet berinisial AJ yang mengatakan 'Gibran pun ijazah beli di luar negeri'.

Gibran menjawab posting-an tersebut dengan caption yang cukup menggelitik "beli di Shopee dapat cashback dan free ongkir".

Posting-an yang diunggah pada Senin (11/10) banjir komentar dari netizen. Ada yang mengometari dengan lelucon dan adapula yang berkomentar dengan serius.

Dia juga sempat mengomentari postingan dari akun @yusuf_dumdum, tentang foto dirinya yang tengah diwisuda. Dia bahkan mencatutkan mention kepada salah satu akun.

"Coba fotonya dianalisa oleh @DokterTifa. Siapa tau ini hasil editan".

Aktivitas putra sulung Presiden Jokowi itu memang banyak mengundang penasaran banyak orang. Berkomentar secara ceplas-ceplos dan dengan bahasa yang sangat khas.

Seperti saat dia menanggapi komentar tentang isu ijazah palsu milik ayahnya. "Bantah ping satus yo percuma nek ngomong karo wong ra waras. (dibantah 100 kali ya percuma kalau Ngomong sama orang enggak waras)," ungkap Gibran.

Sebelumnya dia juga pernah menanggapi cuitan dari akun Twitter @tonok_bc. Pengelola akun tersebut mengusulkan agar sejumlah wilayah penyangga yakni Kecamatan Kartasura Sukoharjo, Kecamatan Colomadu Karanganyar dan Kecamatan Ngemplak, Boyolali masuk wilayah administrasi Kota Solo. Ketiga wilayah ini memang saat ini tumbuh menjadi perkotaan yang memiliki peran penting bagi Kota Bengawan.

Akun Twitter @tonok_bc meminta agar ketiga wilayah masuk dalam administrasi Kota Solo, agar pembangunan di ketiga kota terintegrasi dan berkesinambungan.

"Kartasura, Colomadu, Ngemplak (Boyolali) idealnya masuk admin Solo. Biar pembangunan lebih terintegrasi & berkesinambungan. Kalo mayoritas warga kompak mendukung tuk bergabung, saya yakin bisa," tulis pengelola akun Twitter @tonok_bc, yang diunggah 10 September lalu.

Cuitan tersebut kemudian mendapat tanggapan dari akun Twitter resmi Gibran, @gibran_tweet. Menurut suami Selvi Ananda, permintaan tersebut sulit untuk direalisasikan.

"Ya gak semudah itu Pak," katanya singkat.

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Gibran juga memberikan jawaban serupa. Menurutnya, ia tidak mempunyai kewenangan mengenai hal tersebut.

"Lha kok penak men ngomong ngono," ujar Gibran, Senin (12/9).

Reporter: Putri Oktafiana