Dituding dukung ekstremis, Gerindra polisikan ketua Fraksi NasDem
Merdeka.com - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Andre Rosiade meminta Ketua DPP Partai NasDem Viktor Bungtilu Laiskodat meminta maaf secara terbuka kepada Partai Gerindra atas pernyataannya dalam suatu acara di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), baru-baru ini. Dalam potongan video yang beredar Ketua Fraksi NasDem di DPR itu diketahui menyebut Partai Gerindra sebagai salah satu partai yang mendukung kelompok ektremis Islam di Indonesia.
Bukan hanya ke Gerindra, dalam video tersebut Viktor juga berturut-turut menyebut Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) berada dibelakang kelompok ekstremis Islam. Kelompok yang disampaikan akan membentuk negara khilafah.
"Kami menuntut Viktor secara resmi dan terbuka meminta maaf ke Gerindra. Pernyataannya dalam acara di NTT itu justru membuktikan bahwa Viktor anti Pancasila dan anti kebhinekaan sesungguhnya," kata Andre dalam keterangannya, Jumat (4/8).
-
Siapa yang memimpin Gerindra saat ini? Di Bawah Bayang-Bayang Masa Lalu, Kiprah Partai Gerindra Semakin Maju Dalam perjalanan politiknya, Partai Gerindra masih kerap dibayang-bayangi oleh sejarah masa lalu sang tokoh, yakni Prabowo Subianto.
-
Dimana konsolidasi akbar Gerindra? Ribuan kader dan simpatisan Partai Gerindra Daerah Pemilihan (Dapil) Banten II yakni Kota Serang, Kota Cilegon dan Kabupaten Serang mengikuti konsolidasi akbar dalam rangka menyemarakkan HUT ke-78 RI di Rumah Aspirasi Desmond J Mahesa, Minggu (20/08/2023).
-
Gerindra muncul karena alasan apa? Pada awalnya, ide pendirian Partai Gerindra digagas oleh Fadli Zon dan Hashim Djojohadikusumo. Mereka ingin melindungi kesejahteraan rakyat ekonomi kelas bawah terhadap jerat sistem kapitalisme.
-
Apa yang diucapkan Nasaruddin Umar kepada Prabowo-Gibran? 'Saya, Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal dan Rektor Universitas PTIQ Jakarta, mengucapkan selamat kepada Bapak H. Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Rakabuming Raka atas terpilihnya sebagai presiden RI dan wakil presiden RI pada periode yang akan datang,' kata Nasaruddin, Kamis (21/3).
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Bagaimana tanggapan Gerindra soal poster Kabinet Prabowo-Gibran? 'Saya menanggapi poster ini kreatif, orang ngarangnya kreatif. Yang begini-begini ini pasti belum di ini ya,' ungkapnya saat di wawancara, Selasa (26/3).
"Ucapan Viktor itu nyata-nyata pencemaran nama baik ke Gerindra, ke Demokrat, ke PKS dan ke PAN. Ucapan Viktor sangat jelas berpotensi memicu konflik horizontal karena menyinggung isu agama," sambungnya.
Andre mengatakan ucapan Viktor berpotensi melahirkan gelombang kemarahan kader Partai Gerindra dan umat Islam dari berbagai daerah. Ditekankan, komitmen Prabowo Subianto sejak awal mendirikan Gerindra tidak perlu diragukan lagi. Prabowo Subianto merupakan salah satu prajurit yang berdarah-darah menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kita tahu Viktor pendukung Jokowi, kita tahu Viktor pendukung Ahok, kita paham. Tetapi apakah pembelaan harus dilakukan dengan cara membabi-buta?" ucapnya.
Apalagi, masih kata Andre, dalam videonya Viktor juga menyinggung soal peristiwa Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965 silam. Dengan menyebutkan 'kita bunuh pertama mereka, sebelum kita dibunuh'.
"Siapa yang mau membunuh Viktor? Dan siapa pula yang mau dibunuh Viktor? Itu pertanyaannya," urainya.
Rencananya, Lembaga Advokasi Hukum DPP Partai Gerindra akan melaporkan Viktor Laiskodat ke Bareskrim Mabes Polri, Gambir, Jakarta Pusat siang ini. Pelaporan dengan pasal pencemaran nama baik dan fitnah terhadap Partai Gerindra.
Sebelumnya, Sebelumnya, Sebuah video pidato Ketua DPP Partai NasDem Viktor Bungtilu Laiskodat di Nusa Tenggara Timur beredar luas. Isinya, Viktor menuding empat partai yang mendukung berdirinya khilafah di Indonesia. Dalam video berdurasi 02.06 itu, Viktor awalnya menyebut adanya kelompok ekstremis yang tidak menginginkan dasar negara NKRI. Mereka ingin bentuk negara khilafah.
"Mau bikin satu negara, dong mau di negara NKRI, dong mau khilafah. Ada sebagian kelompok ini yang mau bikin negara khilafah," ujar Viktor dalam video tersebut.
Lalu dia melanjutkan, kelompok-kelompok ini mendapat dukungan politik dari partai. Setidaknya ada empat partai yang disebut Viktor mendukung terbentuknya khilafah.
"Celakanya partai pendukung ada di NTT. Yang dukung khilafah ini ada di NTT itu nomor satu Partai Gerindra, nomor dua itu namanya Demokrat, partai nomor tiga itu PKS, nomor empat itu PAN. situasi nasional ini partai mendukung kaum intoleran," tuturnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menegaskan, Gerindra partai pendekar. Tidak mau memainkan narasi kebencian dan politik pecah belah.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, narasi-narasi tersebut dikeluarkan karena elektabilitas Prabowo yang sedang tinggi.
Baca SelengkapnyaHashim menyebut masih banyak pihak yang menilai negatif terhadap sosok Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo menggebu-gebu berbicara depan kader saat Rakornas Gerindra.
Baca SelengkapnyaMengutip pernyataan Prabowo, kader Partai Gerindra diminta untuk menjadi agen perdamaian
Baca SelengkapnyaKarena pada akhirnya, semua adalah satu bangsa untuk membela Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut ada kader Gerindra yang sengaja disusupkan ke NasDem.
Baca SelengkapnyaTak hanya itu saja, Prabowo juga menyinggung sifat parpol yang lain di mulut lain di hati.
Baca SelengkapnyaGerindra membuka lebar pintu bagi siapapun yang ingin mendukung Prabowo di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan bahwa partainya adalah partai yang sopan, selalu berada di jalan yang lurus tanpa melakukan fitnah dan cacian kepada lawan politik.
Baca SelengkapnyaGerindra menyebut tidak bisa mencegah atau melarang kader partai lain mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpidato usai Golkar dan PAN menyatakan dukungan.
Baca Selengkapnya