Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dituding terkait Gulen, Sekolah Bilingual Bandung merasa dirugikan

Dituding terkait Gulen, Sekolah Bilingual Bandung merasa dirugikan ilustrasi sekolah. ©2012 ctaagency.com

Merdeka.com - Lembaga pendidikan Pribadi Bilingual Boarding School, Bandung, Jawa Barat, membantah institusi pendidikannya terkait dengan Organisasi Teroris Fethullah (FETO) seperti yang ditudingkan oleh Pemerintah Turki.

Kepala Sekolah Pribadi Bilingual Boarding School Bandung, Akhmad Fauzi mengatakan, pendidikan yang dilakukan tidak ada kaitan sama sekali dengan jaringan teroris.

"Kami pihak sekolah merasa dirugikan dengan pemberitaan tersebut, yang menyudutkan keterkaitan sekolah kami dengan Fhaetullah Gulen," kata Fauzi saat ditemui di lokasi, Jumat (29/7).

Dalam rilis dari Kedubes Turki di Indonesia, ada sembilan sekolah yang diminta oleh Presiden Turki Erdogan ditutup karena ada kaitannya dengan Gulen selaku aktor intelektual dari aksi percobaan kudeta militer beberapa waktu lalu.

Akibatnya, pemerintah Turki langsung melakukan reaksi salah satunya penutupan sekolah lewat organisasi FETO.

"Kami sudah sejak pagi sudah ada informasi yang kami terima soal intruksi Kedubes Turki tersebut," ujarnya.

Pihak sekolah menyatakan tak ada hubungannya dengan teroris. Bahkan, tegas Fauzi, pihaknya melakukan pengajaran pendidikan dengan memaksimalkan budi pekerti.

"Pembinaan dan pengejaran melalui bidang akademis kita maksimalkan dengan pemberian akhlak dan toleransi serta perikemanusiaan yang diajarkan," tegasnya.

Dia menyatakan, jebolan sekolah tersebut juga telah mengukir banyak prestasi di tingkat nasional dan internasional.

"Waktu OSN (olimpiade siswa) kita meraih medali perunggu bidang kimia dan matematika, bahkan komputer menerima medali perak," ucapnya.

Fauzi menjelaskan, Pribadi Bilingual School Bandung berdiri sejak 2002 lalu. Keberadaan sekolah ini adalah yang kedua setelah di Depok terlebih dahulu didirikan pada 1995 oleh Yaenbu Indonesia.

Keterkaitan dengan Turki sendiri, kata dia, karena Yaenbu mempunyai kerjasama dengan Pasiad organisasi asal Turki yang juga bekerjasama dengan sekolah Pribadi Bandung.

"Memang ada keterkaitan dengan Turki, namun dengan yayasan Pasiad yang memberikan suport motivasi tentang sistem pendidikan yang baik. Dan keterkaitan kami hanya kerjasama sistem pendidikan, tidak ada yang lain," ucapnya.

Dalam perkembangannya, kontrak kerja sama dengan Pasiad berakhir tahun 2014 lalu. Kontrak kerjasama dengan Pasiad berakhir atas rekomendasi dari Departemen Pendidikan Nasional.

"Kerjasama kami dengan Pasiad sudah tidak ada sejak akhir 2014 lalu," terangnya.

Dia meminta, para siswa dan orang tua untuk tetap tenang dan menunggu perkembangan dari yayasan.

"Kami akan segera mengumpulkan orang tua siswa, untuk menjelaskan perihal ini. Insya allah dalam waktu dekat ketua yayasan Pribadi Bandung bapak Dr. Adik Gunawan akan memberikan penjelasan terkait permintaan Kedubes Turki tersebut," tandasnya. (mdk/sho)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hendropriyono Blak-Blakan soal Panji Gumilang dan Al-Zaytun
Hendropriyono Blak-Blakan soal Panji Gumilang dan Al-Zaytun

Hendropriyono kerap dituding bekingi Panji Gumilang dan Al-Zaytun. Padahal dirinya sudah lama tak berhubungan dengan Panji.

Baca Selengkapnya
Beredar Ketua BEM UGM Gielbran Dikeluarkan Usai Sebut Jokowi Alumni Memalukan, Cek Faktanya
Beredar Ketua BEM UGM Gielbran Dikeluarkan Usai Sebut Jokowi Alumni Memalukan, Cek Faktanya

Di media sosial beredar jika Gielbran telah dikeluarkan dari UGM, simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
Beda dengan Sekolah, P2TP2A Tangsel Sebut Siswa Binus School BSD Tak Ada yang di-DO & Belajar Lewat Daring
Beda dengan Sekolah, P2TP2A Tangsel Sebut Siswa Binus School BSD Tak Ada yang di-DO & Belajar Lewat Daring

Dia pastikan pihak sekolah tidak melakukan DO terhadap para siswa terlibat aksi perundungan.

Baca Selengkapnya
Mahfud Tegaskan Ponpes Al-Zaytun Tak Ditutup, Statusnya Dalam Pembinaan
Mahfud Tegaskan Ponpes Al-Zaytun Tak Ditutup, Statusnya Dalam Pembinaan

Mahfud juga menegaskan polemik Al Zaytun tidak ada kaitan dengan kasus jaringan Negara Islam Indonesia (NII).

Baca Selengkapnya