Dituding vulgar patung-patung ini dipermasalahkan

Merdeka.com - Kasus pembongkaran terhadap patung sering kali terjadi di Indonesia. Alasannya, patung tersebut tidak menunjukkan nilai budaya yang dianut mayoritas penduduk lokal. Apalagi, jika patung tersebut berbentuk vulgar dan dianggap tak wajar bagi budaya timur.

Teranyar adalah kasus patung akar setengah manusia di Yogyakarta yang mendapat protes dari ormas tertentu. Untuk menghindari konflik, sang pemasang patung pun membongkar patung yang berada di titik nol kota Malioboro itu.

Kata pornografi atau vulgar memang selalu menjadi perdebatan dan mengundang kontroversi oleh sebagian masyarakat di Indonesia. Berikut patung-patung yang dituding vulgar sehingga dipermasalahkan:

Patung bahenol di Riau

Patung Tugu Tarian Zapin yang terletak tepat di depan kantor Gubernur Riau menimbulkan kontroversi. Patung ini dianggap vulgar karena menampilkan bokong yang seksi dan bahenol.Patung ini menampilkan dua sosok pria dan wanita yang sedang berpose tarian Zapin, tari khas asal Riau. Sang pria mengenakan peci dengan posisi di atas, sedangkan patung wanita posisi di bawah dengan tubuh lekukan tubuh menonjol, sehingga bagian bokong terlihat vulgar.Sejumlah masyarakat melihat patung ini tidak cocok digunakan sebagai simbol kota Riau karena terlalu erotis. Namun sebagian lainnya melihat, keberadaan patung ini dapat memperindah dan menjadi land mark Riau.

Patung di Harapan Indah Bekasi

Patung Tugu Tiga Mojang yang berada di area Perumahan Harapan Indah Bekasi ini juga tak kalah heboh pada tahun 2010 silam. Bahkan, sejumlah warga Bekasi melakukan aksi demonstrasi di depan kantor wali kota Bekasi menuntut patung tersebut dibongkar.Patung Tiga Mojang itu dinilai erotis karena pakaian yang digunakan ketiga sosok wanita itu terbilang seksi. Padahal, patung buatan Nyoman Nuarta itu bernilai Rp 2,5 miliar karena terbuat dari perunggu.Pembongkaran dilakukan langsung oleh aparat Pemerintah kota Bekasi dan disaksikan oleh ormas yang protes akan keberadaan patung setinggi 19 meter itu. Tidak ada aksi kekerasan dalam pembongkaran patung di salah satu perumahan elite di Bekasi ini.

Patung di Istana Negara

Patung setengah telanjang di Istana negara Jakarta juga tak kalah menghebohkan jagat Tanah Air beberapa waktu lalu. Betapa tidak, patung yang sudah ada sejak zaman Soekarno itu bahkan disebut-sebut sebagai penyebab bencana yang terjadi di Indonesia.Forum Umat Islam (FUI) menuding patung-patung setengah bugil di Istana sebagai penyebab bencana di Jakarta. Mereka menilai hal ini sebagai bentuk kemaksiatan."Dalam hadits Rasulullah SAW disebutkan tidak akan masuk malaikat ke dalam satu rumah yang ada patung-patung. Apalagi ini patung-patung wanita bugil. Ikon bangsa kita kan Istana, ini sumber syirik, kemaksiatan," kata salah satu koordinator FUI Bernard Abdul Jabbar kepada merdeka.com, Senin (21/1).

Patung Inul di Pondok Indah

Penyanyi dangdut Inul Daratista nyaris punya patung di bilangan perumahan mewah Pondok Indah Jakarta pada tahun 2007 silam. Namun sayang, sebelum diperkenalkan ke masyarakat, patung tersebut sudah mendapat kecaman dari berbagai pihak sehingga batal dipajang.Patung Inul bergoyang ngebor itu diletakkan persis di tengah jalan Kartika Utama permukiman mewah Pondok Indah. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, akhirnya patung tersebut pun dicabut.

Patung manusia setengah akar

Patung manusia akar di titik nol Malioboro yang dibongkar oleh UPT Malioboro menimbulkan polemik. Dikabarkan pembongkaran karena adanya teror dari kelompok tertentu.Kepala UPT Malioboro Syarif membantah adanya teror tersebut. Menurutnya, pembongkaran tersebut dilakukan karena waktu perjanjian pemasangan patung sudah selesai.Namun, dia membenarkan jika ada pihak-pihak yang mempermasalahkan keberadaan patung tersebut. Akan tetapi, dia berhasil memberikan pemahaman terhadap masyarakat kalau patung tersebut tidak bermaksud pornografi."Belakangan ini kembali lagi muncul kritik, bukan cuma soal karena ada bokong manusia akar itu lagi, tapi karena sudah kusam dan cat sudah pudar, sehingga tidak nyaman dipandang," ujar Syarif. (mdk/has)