Dituduh bergelar doktor palsu, ini jawaban anggota DPR dari Hanura
Merdeka.com - Anggota DPR dari Fraksi Hanura, Frans Agung Mula Putra, dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) terkait dugaan gelar doktor palsu. Pelapor adalah staf pribadinya yang dipecat bernama Denti Noviany Sari.
Frans angkat suara atas pelaporan ini dan menyebut justru saat ini ia sedang menempuh pendidikan Doktor di Universitas Satyagama.
"Pemalsuan menurut hukum, ada 2 bentuk. Pertama, pemalsuan secara formil artinya tata cara mendapatkan gelar doktor tidak memenuhi syarat. Pada faktanya saya sekarang menempuh pendidikan Doktor di Universitas Satyagama. Yang tinggal 3 tahapan lagi. Artinya pemalsuan secara formil tidak terpenuhi. Karena saya sedang menempuh pendidikan Doktor di universitas bersangkutan," kata Frans melalui keterangan tertulisnya, Rabu (27/5).
-
Bagaimana Frans Mendur menyimpan plat negatifnya? Ketika Jepang menggeledah hasil fotonya, Frans sudah menguburkan lebih dulu plat-plat negatif miliknya di kantor Asia Raya.
-
Siapa yang membantu Frans Mendur? Bersama sang kakak, mereka langsung bergegas menuju kediaman Soekarno di Jl. Pegangsaan Timur, Nomor 56, Jakarta Pusat untuk bisa mengabadikan momen yang sangat berharga itu Ia bersama Alex Mendur berangkat pagi buta menuju rumah Soekarno.
-
Siapa yang Frans Faisal ajak foto? Berpose Bersama Kedua Kakaknya Senang dengan prestasi baru sang kakak, Fuji berbagi foto mereka berpose bersama Frans dan Fadly Faisal di depan rumah baru tersebut.
-
Bagaimana Frans membayar rumah barunya? Fakta lain soal rumah ini adalah Frans ternyata membelinya dengan cash lho.
-
Di mana Frederik Kiran bersekolah? Ia diketahui bersekolah di Sevenoaks School yang bergengsi di Kent, Inggris.
-
Bagaimana Frans Faisal membeli rumah? Rumah ini dibeli oleh Frans dengan uang tunai.
Terkait secara materil, kata dia, ia mengaku tidak pernah memalsukan ijazah dari lembaga yang resmi dan tidak pernah menggunakan gelar doktor tersebut untuk kepentingan ketatanegaraan atau kepentingan formal institusi DPR.
Selain itu, ia bahkan menuduh pelapornya yang juga stafnya telah melakukan pemalsuan tandatangan dirinya. Saat itu, kata dia, tandatangannya dipalsukan sebagai syarat untuk menjadi staf ahli DPR.
"Dengan alasan pada saat itu batas waktu untuk pengumpulan berkas untuk menjadi staf anggota DPR RI, sudah mendekati hari akhir. Pada saat itu saya sedang di luar kota," katanya.
Atas dasar tersebut, ia kemudian memecat stafnya yang telah melaporkannya itu.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar klaim polisi menemukan gudang penyimpanan ijazah palsu milik Gibran
Baca SelengkapnyaPada kesempatan tersebut Gibran menunjukkan ijazah S1 miliknya.
Baca SelengkapnyaMeski dianggap terbukti berkali-kali menyaru sebagai dokter, Susanto tetap saja meminta keringanan hukuman pada hakim.
Baca SelengkapnyaSusanto didakwa melakukan penipuan karena mengaku-ngaku sebagai dokter dan bekerja di PT Pelindo Husada Citra (PHC) selama dua tahun lebih.
Baca SelengkapnyaAksi dokter gadungan bernama Susanto ini diketahui telah terjadi selama bertahun-tahun.
Baca SelengkapnyaBukan tanpa modal, modus Suyanto mengelabuhi rumah sakit ternyata bermodalkan identitas palsu seorang dokter asli.
Baca SelengkapnyaSusanto beralasan harus menafkahi mantan istri, anak-anak dan orang tuanya yang sudah uzur.
Baca SelengkapnyaHal yang memberatkan Susanto di antaranya pernah terjerat pidana dalam perkara yang sama.
Baca SelengkapnyaAkibat perbuatannya, mantan Ketua DPD Partai NasDem Surabaya, Robert Simangunsong harus duduk di kursi pesakitan Pengadilan Negeri Surabaya sebagai terdakwa.
Baca SelengkapnyaDokter gadungan bernama Ingwy Tirto Banyu alias Sunaryanto (39) sudah cukup banyak menangani pasien sejak buka praktik lima tahun silam .
Baca SelengkapnyaDokter yang identitasnya dicuri Susanto kini bertugas di Pangalengan.
Baca SelengkapnyaSusanto ternyata cukup percaya diri menjadi seorang dokter meski hanya lulusan pendidikan SMA.
Baca Selengkapnya