Dituduh curi HP, petani di Empang Lawang gorok temannya hingga tewas
Merdeka.com - Tak terima dituduh mencuri handphone, Hen (35) nekat menghabisi nyawa temannya, Taufik Sinyu (36). Pria yang berprofesi sebagai petani itu akhirnya menyerahkan diri ke polisi setelah sempat bersembunyi ke rumah keluarganya.
Berdasarkan data dari polisi, pembunuhan tersebut terjadi saat korban mendatangi rumah pelaku di Desa Muara Saling, Kecamatan Saling, Kabupaten Empat Lawang, Kamis (22/12) sekira pukul 17.30 WIB. Dengan nada kasar, korban menuduh pelaku mencuri HP-nya.
Tersangka berkilah karena merasa tak melakukan seperti yang dituduhkan. Setelah cekcok mulut, keduanya terlibat perkelahian. Tersangka mempersenjatai dengan sebilah pisau yang diambil dari dapur.
-
Siapa pelaku pencurian handphone? Pelaku berinisial MS (39), dua kakinya ditembak sebanyak 3 kali.
-
Kenapa pelaku mencuri handphone? Pelaku merupakan residivis kasus pencurian di Aceh. Selain itu pelaku MS juga positif mengkonsumsi narkotika jenis sabu.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana pelaku mencuri handphone? Dia membawa mesin las untuk membongkar gembok toko.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Akibat perkelahian, korban mengalami luka tusuk di dada, perut dan luka terparah terdapat di leher akibat digorok tersangka. Sedangkan tersangka menderita luka di kepala dan tangan.
Dalam kondisi kritis, korban sempat menyelamatkan diri. Baru saja turun dari rumah tersangka, korban tewas dan akhirnya dibawa ke rumah duka oleh warga yang melihatnya. Sementara tersangka sembunyi ke tempat keluarganya.
"Bersama kepala desa dan warga, tadi pagi kita mendatangi rumah keluarga tersangka tempat bersembunyi. Tersangka menyerahkan diri, tidak ada perlawanan," ungkap Kapolres Empat Lawang, AKBP Bayu Dewantoro saat dihubungi Jumat (23/12).
Dijelaskannya, motif pembunuhan tersebut lantaran tersangka kesal dituduh mencuri HP. Dua minggu lalu, tersangka dan korban secara kebetulan mandi bersama di sungai. Saat pulang, korban baru menyadari HP miliknya ketinggalan dan memutuskan kembali ke sungai. Namun, saat dicek tidak ada lagi di tempat.
"Motifnya karena tuduhan mencuri HP, tersangka tersinggung sehingga berujung perkelahian yang membuat korban terbunuh," ujarnya.
Bayu mengatakan, akibat telah melakukan pembunuhan, tersangka dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara. Barang bukti yang diamankan yakni sepasang sandal dan baju kaos milik korban serta sebilah pisau milik tersangka.
"Dugaan sementara, TKP perkelahian dan pembunuhan itu terjadi di kamar rumah tersangka berlanjut ke rumah tamu dan teras, di sana ada bercak darah. Tersangka telah kita tahan di mapolres," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka GN (22) mengakui perbuatannya. Dia gelap mata karena kesal istrinya dijadikan bahan candaan oleh korban.
Baca SelengkapnyaTersangka mengaku kerap memergoki korban berada di kebun jeruknya.
Baca SelengkapnyaKini, pelaku telah diamankan dan mendekam di sel tahanan Polsek Teluknaga, Polres Metro Tangerang Kota.
Baca SelengkapnyaAwalnya korban menghubungi kedua pelaku untuk meminta uang Rp3 juta dengan ancaman menyebarkan video syur itu.
Baca SelengkapnyaPelaku RY dan korban S sudah saling kenal karena keduanya sama-sama bekerja di PT Tuntek, Cikupa.
Baca SelengkapnyaPolisi yang datang melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban ke kamar mayar rumah sakit untuk keperluan visum.
Baca SelengkapnyaSeorang paman di Kabupaten Tuban Jawa Timur nekat membunuh keponakannya yang berprofesi sebagai sekretaris desa (sekdes). Pelaku cemburu dengan korban.
Baca SelengkapnyaDua pelaku pembunuhan yang ditangkap berinisial TR dan HH.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku menyerahkan diri setelah dilakukan pendekatan dengan keluarga.
Baca SelengkapnyaTersangka kalut karena memasuki masa jatuh tempo untuk membayar utang kepada bosnya senilai Rp26 juta untuk bisnis kayu.
Baca SelengkapnyaUsai membunuh, O kabur ke Kalimantan dan bekerja di pabrik tahu.
Baca SelengkapnyaMayat korban dimasukkan ke dalam karung lalu dibuang ke sungai di Kabupaten Tasikmalaya.
Baca Selengkapnya