Dituduh dalang penyerangan YLBHI, Kivlan Zein laporkan Muhammad Isnur
Merdeka.com - Mayjen TNI purnawirawan Kivlan Zein mendatangi Bareskrim Polri, Gedung KKP, Gambir, Jakarta. Kedatangan Kivlan buat melaporkan Kepala Bidang Advokasi YLBHI Muhammad Isnur kepada Bareskrim Polri di Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Kivlan melaporkan Isnur karena menuduhnya menjadi dalang mobilisasi massa dan penyerangan Kantor LBH Jakarta/YLBHI pada Minggu (17/9) malam. Seperti diketahui massa menyerbu Kantor LBH Jakarta/YLBHI karena diduga melakukan diskusi bertema PKI.
"Saya mau melaporkan Muhammad Isnur sebagai tim advokasi dari YLBHI yang menyatakan memfitnah saya, mencemarkan nama baik bahwa saya adalah sebagai dalang atau operator di dalam penyerangan Kantor LBH Jakarta," katanya kepada wartawan di Gedung Bareskrim Polri, Gedung KKP, Jakarta, Selasa (19/9).
-
Siapa yang melaporkan Pejabat Kemenhub? Laporan tersebut teregistrasi LP/B/2642/V/2024/SPKT/Polda Metro Jaya. AK dilaporkan dengan UU nomor 1 tahun 1946 tentang KUHP sebagaimana dimaksud dalam pasal 156 a KUHP.
-
Siapa yang melaporkan Dewas KPK? 'Saya laporkan pada tanggal 6 Mei 2024 ke Bareskrim dengan laporan dua pasal, yaitu Pasal 421 KUHP adalah penyelenggara negara yang memaksa untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Kedua, pencemaran nama baik, Pasal 310 KUHP, itu yang sudah kami laporkan,' ungkap Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (20/5).
-
Apa yang dilakukan TNI di kantor polisi? Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak. Mereka datang bukan tanpa tujuan. Prajurit TNI mengincar salah satu sosok pimpinan tertinggi di kantor Polisi tersebut, yaitu Kapolres Tuban, AKBP Suryono. Para prajurit TNI itu datang bukan dengan maksud buruk, sebaliknya, mereka datang dengan perasaan riang gembira. Membawa sebuah banner ucapan yang dibuat khusus untuk merayakan hari bahagia para anggota Polri.
-
Siapa yang menyapa Kapolri? Bapak saya kan masuk polisi tahun 83, bapak Kapolri kan tahun 91. Di belakang katanya Bapak Kapolri katanya adik-adikannya Pak,' kata komika ini yang langsung membuat para Jenderal tertawa.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
Kivlan menegaskan tidak terlibat dalam demonstrasi yang berujung ricuh itu. "Saya tidak ada ikut di dalam sebagai operator atau sebagai dalang dan tidak hadir pada acara itu baik hari Sabtu atau hari Minggu," jelasnya.
Pada hari Minggu Kivlan mengaku sedang berada di Bogor. Dia pun mengatakan tidak pernah merancang penyerangan.
Sebelumnya diberitakan, LBH Jakarta dan YLBHI menuding Kivlan Zein berada di balik mobilisasi massa dan penyerangan kantor mereka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Di mana penyerangan tersebut terjadi pada Minggu (17/9) malam hingga Senin (18/9) dini hari.
Hal ini diungkapkan Ketua Bidang Advokasi YLBHI, Muhammad Isnur saat konferensi pers di Kantor Komnas Perempuan pada Senin (18/9) siang.
"Kami tulis dua nama, pertama itu Kivlan Zen dan yang kedua adalah Rahmat Himran yang merupakan anggota Presidium 313," katanya.
Tudingan yang dilayangkan kepada Kivlan karena pada hari Jumat (15/9), Isnur membaca berita di sebuah media online bahwa dia memimpin rapat di kawasan Menteng untuk membubarkan diskusi.
"Jenderal K (Kivlan Zein) memimpin rapat. Ada beritanya. Jadi semua bisa mendapatkan juga," jelasnya.
"Rapat koordinasi persiapan pembubaran seminar komunis, begitulah bahasanya. Itu (rapat) di Menteng 58. Saya enggak tahu itu hari Jumat atau Kamis (rapatnya) tapi beritanya diposting hari Jumat," jelasnya dikonfirmasi usai konferensi pers.
Terkait tudingan itu, pihaknya tidak mengonfirmasi langsung ke Kivlan Zein. Isnur mengatakan pihaknya hanya berhubungan dengan aparat penegak hukum.
"Kami hanya berhubungan dengan aparat penegak hukum," tegasnya.
Sedangkan Rahmat Himran, menurut Isnur, juga berperan menyebar berita hoaks melalui media sosial. Di mana dia menyebar bahwa LBH dan YLBHI menggelar acara berkaitan dengan PKI.
Salah satu berita hoaks yang menyebar ialah ditampilkannya lagu Genjer-Genjer yang identik dengan PKI saat acara yang digelar LBH.
"Itu disebarkan juga. Kami dapat forward-forward dari Facebook, dari Twitter, instruksi itu dilakukan," ujarnya.
Informasi ini akan disampaikan kepada polisi sebagai informasi tambahan. "Walau saya yakin tim cybernya polisi sudah punya," tambahnya.
Atas tuduhan menggelar acara berkaitan dengan PKI, Isnur mengatakan telah klarifikasi dengan kepolisian. "Kami sudah melakukan klarifikasi. Jadi intel Mabes, intel Polda sudah datang dan kami klarifikasi. Kami kasih ToR-nya, kami kasih bahannya," tandasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedatangan Kombes Irwan untuk memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai saksi oleh Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaSyahrul Yasin Limpo melaporkan pimpinan KPK ke Kepolisian atas dugaan tindakan pemerasan.
Baca SelengkapnyaKombes Irwan sudah berangkat dari Semarang ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaIrwan Anwar dipanggil untuk dimintai klarifikasi. Pemanggilan terjadi pada pekan lalu.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan mengaku menerima informasi adanya kepala daerah yang menjadi korban dugaan pemerasan oknum di KPK.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan berlangsung dalam rentan waktu Beberapa saksi dimintai keterangan sejak 24 Agustus 2023 sampai 5 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaMentan Syahrul Yasin Limpo bersama elite partai NasDem bakal memberikan keterangan di gedung NasDem Tower.
Baca SelengkapnyaFirli dilaporkan ke Polda Metro oleh sopir Mentan Syahrul Yasin Limpo atas dugaan tindak pidana pemerasan
Baca SelengkapnyaKuasa hukum Syahrul Yasin Limpo (SYL), Febri Diansyah menegaskan, kliennya tidak akan kabur meskipun telah ditetapkan sebagai tersangka korupsi.
Baca SelengkapnyaKasus ini ditangani Subdit V Tipidkor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya setelah menerima aduan masyarakat atau Dumas pada pada 12 Agustus 2023
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto akhirnya buka suara kasus dugaan pemerasan diduga dilakukan pimpinan KPK ke Mentan SYL.
Baca SelengkapnyaNovel menduga sudah banyak pihak yang menjadi korban pemerasan oknum di KPK. Hanya saja korban tak berani atau belum bersedia mengungkapnya.
Baca Selengkapnya